
Dunia Islam
Pesona Sejarah di Istana Topkapi
Istana Topkapi memiliki luas sekitar 700 ribu meter persegi, dikelilingi benteng sepanjang 5 km.
Turki tidak hanya menyimpan keindahan alam yang memesona. Di Istanbul, wisatawan bisa menapak tilas sejarah para nabi. Salah satu tempat yang menjadi prioritas wisata religi di kota yang dahulu bernama Konstantinopel itu adalah Istana Topkapi.
Bangunan tersebut berada satu kompleks dengan Hagia Sophia yang legendaris dan Masjid Biru (Blue Mosque) nan indah. Tempat-tempat itu menggambarkan kejayaan Islam pada masa lalu. Dalam catatan sejarah pasca-era Sultan Muhammad II al-Fatih menaklukan Konstantinopel, kastil itu pernah dijadikan pusat pemerintahan.
Dalam perkembangan berikutnya, Istana Topkapi juga difungsikan sebagai tempat tinggal para sultan. Fungsi demikian bertahan selama lebih dari enam abad berikutnya, hingga kepindahan para elite Utsmaniyah ke Istana Dolmabahce.
Di dalam Istana Topkapi ini siapa pun bisa menikmati keindahan bangunan kesultanan zaman dahulu, mulai dari keramik dengan berbagai motif indah, juga kaligrafi yang tertempel di dinding-dinding setiap ruangannya. Selain itu, langit-langit bangunan dihias kaligrafi dan warna yang sangat menarik tak hen tinya membuat kami mengagumi tempat ini.
Ada juga perhiasan cincin, kalung, gelang emas yang dihiasi dengan batubatu permata warna-warni. Wadah minuman dan cangkir yang sisi luarnya ber tahtakan permata. Kursi raja yang di bungkus emas dan diperindah dengan batu permata warna-warni yang sangat indah.

Dahulu, kompleks istana ini pernah dihuni sekitar empat ribu orang. Topkapi memiliki luas sekitar 700 ribu meter persegi, dikelilingi dinding benteng sepanjang lima kilometer. Kemudian, di kompleks yang sama, terdapat sebuah bangunan dengan 20 cerobong asap. Itu merupakan dapur kerajaan yang dibuat pada abad ke-15 M.
Di koridor bangunan tersebut, ada prasasti-prasasti yang berisi tulisan Arab. Semuanya merupakan peninggalan yang ditemukan di sekitaran istana. Untuk melakukan perjalanan menuju gerbang utama, jarak yang ditempuh lumayan jauh.
Namun, perjalanan terasa menyenangkan karena pandangan akan terhibur oleh bentangan taman yang indah. Hamparan hijau itu dipercantik dengan bunga-bunga berwarna merah merona. Pepohonan yang rindang juga akan menyejukkan mata siapa saja yang melewatinya.
Untuk masuk ke Topkapi ini, seseorang harus membeli tiket di loket yang tersedia dekat pintu masuk. Pintu masuknya sendiri berbentuk seperti muka benteng. Sebab, fungsinya dahulu memang sebagai gerbang kerajaan. Pada permukaan dindingnya, terdapat ornamen kaligrafi syahadat dan juga tughra, yakni sejenis monogram atau tanda tangan sultan Utsmaniyah.
Begitu masuk gerbang, taman menghampar luas sudah menunggu untuk dinikmati. Kompleks Topkapi ini memang sangat luas. Butuh waktu dan energi yang cukup jika ingin melihat semuanya. Kawasan Topkapi terdiri atas beberapa lapisan yang dimaksudkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan sultan dan keluarganya.
Sejak 1924, Turki berubah dari sebuah kerajaan Islam menjadi republik sekuler. Mulai saat itu pula, Istana Topkapi diubah fungsinya. Tidak lagi sebagai tempat tinggal raja dan keluarga ningrat, tetapi museum. Penetapan itu berarti, masyarakat biasa dan kalangan wisatawan dapat memasuki kompleks yang luas dan indah tersebut.

Sebagai museum, pemerintah Turki menggunakan Istana Topkapi untuk menyimpan berbagai benda peninggalan historis. Termasuk di antara koleksinya adalah barang-barang berharga peninggalan Kesultanan Turki Utsmaniyah.
Berbagai barang langka dan tentu saja mahal dipamerkan untuk dilihat pengunjung. Di antaranya adalah berbagai bentuk perhiasan yang terbuat dari emas, zamrud, batu merah delima (ruby), dan batu indah berwarna hijau (jade).
Selain itu, di dalam museum Istana Topkapi juga dipamerkan berbagai benda bersejarah lainnya. Misalnya, jubah, lukisan, senjata, perisai, baja, dan miniatur daerah kekuasaan Utsmaniyah. Ada pula set kaligrafi serta beberapa perabot rumah tangga istana, seperti sendok, gelas, dan piring yang terbuat dari emas.
Masih di seputaran Istana, juga terdapat peninggalan yang amat menarik, yakni benda-benda yang pernah dipakai Nabi Muhammad SAW. Berbagai peninggalan itu ditempatkan di dalam suatu ruang khusus yang terpisah dari Istana Topkapi, yakni Paviliun Relikui Suci.
Di dalamnya terdapat pedang, mantel, gigi Rasulullah SAW yang tanggal pada Perang Uhud, bakiak, bendera, cambuk, dan segenggam janggut Nabi SAW. Kemudian, ada pula sajadah, tongkat, busur panah, sabuk, stempel, dan berbagai benda lainnya.

Selain itu, terdapat pula pedang-pedang milik keempat sahabat utama yakni Abu bakar ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Di tempat ini juga tersimpan cetakan telapak kaki kanan Rasul SAW. Bekas telapak itu tercetak saat peristiwa Mi'raj. Adapun telapak kaki kiri beliau kini tersimpan di Masjid al-Aqsha.
Terdapat pula beberapa naskah surat yang dibuat atas perintah Nabi SAW. Salah satunya adalah surat yang ditujukan oleh beliau kepada Muqawqis, raja Mesir kala itu. Surat tersebut ditulis pada pelepah daun kurma dan ditemukan di Mesir pada 1850 M.
Satu lagi keunikan dari yang terdapat di Istana Topkapi, bila memasuki ruangan peninggalan ini, pengunjung dapat mendengar alunan suara dari 24 orang hafiz sedang mengaj. Mereka secara bergantian melantunkan bacaan Alquran dengan syahdunya.
Konon, dahulunya pembacaan Alquran di Istana Topkapi selalu dibaca selama 24 jam nonsetop dan terus-menerus selama lebih dari 407 tahun, yakni antara 1517-1924.
Alur Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M
Mereka bagian dari sejarah karena menjalani haji dengan jumlah normal usai pandemi.
SELENGKAPNYAMengenal Lebih Dekat Seni Kaligrafi
Ekspresi kesenian Islam disalurkan antara lain melalui kaligrafi.
SELENGKAPNYAIndonesia-Iran Saling Mendukung dalam Perdagangan
Iran merupakan negara strategis dan bisa menjadi pintu masuk bagi produk RI ke kawasan Timur Tengah
SELENGKAPNYA