
Olahraga
Saatnya Bentuk Liga Basket Putri
Timnas basket putri meraih emas SEA Games 2023 dengan performa mengesankan.
JAKARTA -- Untuk beberapa cabang olahraga populer, seperti sepak bola dan bola basket, tim putri memang kalah pamor. Di klub-klub basket profesional Tanah Air pun tak ada tim untuk kaum hawa. Masalahnya, bagaimana mau membuat tim kalau kompetisi bola basket putri pun tak terselenggara di Tanah Air?
Terlepas dari ketiadaan itu semua, tim nasional bola basket putri Indonesia bisa menjadi juara di Asia Tenggara dengan membawa pulang medali emas pada SEA Games Kamboja 2023. Tidak main-main, bahkan mereka menjadi jawara secara sempurna dengan menjadi tim tak terkalahkan di Kamboja, "the Invincible".
Enam negara dilibas tanpa ampun di perhelatan olahraga terbesar Asia Tenggara. Dimulai dengan mengalahkan Vietnam, 67-62, di gim pembuka, menang tipis atas Thailand, 70-69, menaklukkan Malaysia, 85-57, menghancurkan Filipina, 89-68, menghajar Kamboja, 100-54, dan terakhir menumbangkan Singapura, 86-39.
Cerita kemenangan tim basket putri pun bukan sekadar perihal meraih emas, tapi juga tentang rekor dan sejarah yang dipersembahkan untuk Ibu Pertiwi. Tim basket putri Indonesia disebut-sebut dikutuk dengan tak pernah menang di gim pertama SEA Games. Di Kamboja, para perempuan Indonesia ini membuktikan itu mitos belaka.

Di Kamboja pula sejarah terukir untuk Indonesia di bidang olahraga. Ini adalah emas pertama yang pernah didapatkan oleh tim bola basket putri selama Indonesia mengikuti kompetisi olahraga Asia Tenggara tersebut.
Emas pertama setelah 64 tahun SEA Games diselenggarakan atau 46 tahun setelah Indonesia berpartisipasi dalam ajang olahraga negara-negara ASEAN.
Sebelumnya, capaian medali timnas bola basket putri selama SEA Games tidak pernah lebih bagus dari perak. Pada tahun 1991 di Quezon City, timnas putri meraih perak, tahun 1997 di Jakarta mendapatkan perunggu, pada 2015 di Singapura meraih perak, meraih perunggu pada 2017 di Kuala Lumpur, perunggu lagi di Filipina pada 2019, dan medali perak pada 2021 di Hanoi.
Adelaide Callista Wongsohardjo, Agustin Gradita Retong, Clarita Antonio, Dewa Ayu Made Sriharta Kusuma, Dyah Lestari, Henny Sutjiono, Kadek Pratita Citta Dewi, Kimberley Pierre Louis, Nathanea Claresta Orville, Peyton Alexis Whitted, Priscilla Annabel Karen, dan Yuni Anggraeni. Itulah nama-nama pencetak sejarah bola basket putri Indonesia.
Cerita di balik emas
Kebanyakan orang memang hanya melihat hasil tanpa tahu proses meraihnya. Timnas bola Basket Putri jauh dari sorot media, sedikit yang mengenalnya. Berangkat ke Kamboja tanpa diantar, tapi ketika pulang dijemput dan disambut, bahkan diarak keliling Kota Jakarta.
Di balik emas itu ada anak-anak perempuan yang jauh dari orang tuanya selama satu tahun. Di belakang kemenangan itu ada napas yang hampir habis karena dipaksa lari berkali-kali dan dari semua itu juga ada sekelompok atlet putri yang jatuh sakit berbarengan sampai-sampai dirawat di rumah sakit bersamaan.
Itu adalah sedikit dari banyak pengorbanan dari program pemusatan latihan (TC) yang dilaksanakan oleh PP Perbasi selama satu tahun. Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dan manajer timnas basket putri Christopher Tanuwidjaja sepakat untuk mengadakan program pemusatan latihan jangka panjang selama satu tahun. Hal itu diputuskan karena tidak ada kompetisi basket putri di Tanah Air yang bisa mengasah kemampuan mereka.

Timnas putri dikirim ke luar negeri, digembleng habis-habisan untuk mengeluarkan potensi terbaik dari diri mereka. Usaha tak mengkhianati hasil. Tim putri berhasil menyabet emas tanpa kekalahan sekalipun juga. Bahkan, empat dari total 12 pemain putri itu juga bertanding di nomor bola basket 3 x 3 putri yang juga mendulang medali perunggu.
Kapten timnas bola basket Putri Henny Sutjiono sungguh berharap emas ini bukan yang terakhir. Sama halnya seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Perbasi, bola basket juga akan menjadikan emas sebagai tradisi.
Henny sangat ingin ada kompetisi liga basket putri di Tanah Air. Keinginannya sama dengan keinginan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang sudah mendorong untuk pelaksanaan liga basket putri.
Perbasi menyanggupi. Disebarlah undangan untuk para klub basket berpartisipasi dalam liga basket putri yang sudah dirancang oleh Perbasi. Namun, hanya satu klub dari Surabaya yang mau ikut berkompetisi.
Batas waktu pendaftaran pun diperpanjang dari yang seharusnya. Akan tetapi, tetap saja peserta kompetisi tak bertambah.
Semoga saja emas SEA Games dari timnas bola basket putri bisa menjadi momentum kebangkitan olahraga bola basket Indonesia, termasuk bola basket putri. Sekali lagi, jangan pandang sebelah mata tim basket putri. Mereka bukan figuran, mereka adalah para pengukir sejarah.
Menpora Dito Ariotedjo menginginkan agar liga bola basket putri bisa segera terbentuk di Tanah Air untuk bisa mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. "Kita sudah minta untuk diadakannya liga putri. Enggak apa-apa dibikin kecil dulu, yang penting liganya ini sudah mulai," kata Dito, akhir pekan lalu.

Menurut dia, Indonesia memiliki bibit dan potensi besar di bola basket putri dengan bisa meraih emas di SEA Games Kamboja 2023. Padahal, lanjut dia, para pemain basket putri tidak memiliki kompetisi dan tidak memiliki pengalaman bertanding secara reguler.
"Bayangkan, putri ini di Indonesia belum ada liga profesionalnya yang berjenjang, tapi mereka bisa mencetak emas. Dan bayangkan nanti liganya sudah ada, pasti lebih banyak lagi potensi dan juga bibit pembinaan dari atlet wanita untuk basket," kata Dito.
Menpora menginginkan agar liga basket putri bisa segera terbentuk untuk menjaga laju momentum perolehan medali emas pertama kalinya di SEA Games.
Keutamaan Menahan Emosi
Menjadi orang yang kuat adalah mampu menahan atau mengendalikan emosi.
SELENGKAPNYAMusim yang Menyakitkan Bagi Arsenal
The Gunners mencoba bersyukur karena bisa kembali bermain di Liga Champions
SELENGKAPNYARiwayat 32 Tahun Pemerintahan Soeharto (1967-1998)
Soeharto terpaksa menerima desakan reformasi politik.
SELENGKAPNYA