Menjadi orang yang kuat adalah mampu menahan atau mengendalikan emosi. | Republika

Hikmah

Keutamaan Menahan Emosi

Menjadi orang yang kuat adalah mampu menahan atau mengendalikan emosi.

Oleh AUNUR ROFIQ

Emosi. Kata ini mudah diucapkan dan sering kita dengarkan dalam percakapan sehari-hari. Namun, jika seseorang lagi emosi dalam berdiskusi akan terlihat kurang elok, apalagi ditayangkan di stasiun televisi.

Kemarahan merupakan keinginan kuat yang bergolak dalam batin. Sengaja Gusti Allah menciptakan kemarahan dari api dan menanamkan dalam batin manusia. Jika ia bernafsu, maka api kemarahan menjadikan hati mendidih dan menyebar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh, sehingga muka seorang yang marah akan terlihat memerah.

Ada beberapa warna kulit bagi seseorang yang lagi marah. Jika yang dihadapi orang lebih rendah atau lebih lemah, maka memerah mukanya. Jika yang dihadapi adalah lebih kuat atau lebih tinggi, maka kemarahannya berubah menjadi kesedihan dengan muka yang menguning.

Adapun yang dihadapi sebanding posisinya, maka darahnya kadang menggumpal dan kadang mencair, sehingga warna kulitnya kadang kuning dan kadang merah. Apapun model kemarahan dan macam yang dihadapi, tetap saja marah atau emosi tidak memberikan kebaikan bagi tubuh maupun batin.

 
Apapun model kemarahan dan macam yang dihadapi, tetap saja marah atau emosi tidak memberikan kebaikan bagi tubuh maupun batin.
 
 

Kemarahan adalah ketegangan jiwa yang muncul akibat penolakan terhadap apa yang tidak diinginkan atau bersikukuh dengan pendapat tertentu tanpa melihat kesalahan atau kebenarannya. Secara psikologis dan medis, kemarahan merupakan suatu sikap emosional yang berdampak negatif pada jantung.

Saat marah, terjadi perubahan fisiologis seperti meningkatnya hormon adrenalin yang akan memengaruhi kecepatan detak jantung dan menambah penggunaan oksigen.

Kemarahan akan memaksa jantung memompakan darah lebih banyak sehinga bisa mengakibatkan tingginya tekanan darah. Akibatnya bisa fatal bila pemarah memiliki penyakit darah tinggi atau jantung.

Ketika seorang laki-laki datang kepada Rasul SAW lalu berkata, "Berilah aku nasihat." Rasul SAW bersabda, "Jangan marah." Lelaki itu mengulangi permintaannya beberapa kali, tetapi beliau tetap menjawab, "Jangan marah." (HR al-Bukhari).

Inilah nasihat yang tidak ternilai. Coba jika ada seorang berpendidikan tinggi dan berkedudukan terlihat marah-marah di ranah publik, akan terlihat memalukan dan terhina.

Tidak marah itu akan memperlihatkan sikap yang santun dan menjadikan nyaman bagi kawan bicara maupun lawan diskusi. Emosi yang tampak bukan hanya buruk, tapi jika terjadi dan menimpa pada sang ibu, maka tergelincirlah dan jatuh pada kebinasaan selama sang ibu belum memberikan maaf.

 
Tindakan apa pun jika dilakukan dengan landasan emosi hasilnya tidak optimal.
 
 

Tindakan apa pun jika dilakukan dengan landasan emosi hasilnya tidak optimal. Kerusuhan, tawuran, dan tindakan anarkistis lainnya merupakan buah dari emosi atau amarah yang tidak terkendali.

Menjadi orang yang kuat adalah mampu menahan atau mengendalikan emosi. Kekuatan ada pada kejernihan berpikir tanpa dipengaruhi kemarahan, sedangkan hasil pemikirannya menunjukkan ketepatan yang tinggi.

Sebaliknya tidak ada "kekuatan" bagi seseorang yang tampak kemarahannya, dengan muka merah dan muka tegang, tidak ada eloknya dengan berkata-kata keras dan cenderung kasar. Banyak urusan dengan pihak berwajib atas buah dari sikap marah, kata yang kasar akan membuat sakit hati, secara tidak sadar bisa menghina dan merendahkan.

Kerugian yang besar secara finansial ketika terjadi negosiasi bisnis dalam skala besar menjadi batal karena salah satu pihak merasa tersinggung atas perlakuan pihak lawan. Kunci keberhasilan negosiasi terletak pada "menahan emosi". Itulah yang menyebabkan seseorang bisa disebut negosiator ulung karena seringnya sukses bernegosiasi.

Bagaimana kita meredam kemarahan?

Pertama, dengan merasa lebih dari orang lain dan lupa bahwa dirinya dalam penguasaan kuasa Allah SWT, biasanya lebih mudah kemarahannya keluar. Maka dari itu kita mesti menyadari bahwa dirinya tidaklah lebih berkuasa atas orang lain dari kekuasaan Allah SWT.

Kedua, kemarahan dari saling mencela akan mengakibatkan tensi kondisi terus meningkat. Oleh karenanya harus disadari bahwa sikap saling mencela akan berakibat terus bermusuhan dan saling membenci tanpa ujung.

Ketiga, menyadari betapa buruknya rupa orang ketika marah dan keengganan orang lain melihat muka orang yang lagi marah.

Keempat, mengetahui kebaikan orang yang bisa menahan marah dan menakuti dirinya atas murka Allah SWT jika tidak bisa menahan marah.

Menahan atau meredam kemarahan adalah tuntunan Rasulullah SAW, seperti hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud, "Menurut kalian, siapakah yang pantas disebut wira pemberani?”

Para sahabat menjawab, "Yang tidak bisa dibanting dan dikalahkan orang lain.” Nabi Saw bersabda, "Bukan itu, tetapi seorang wira pemberani adalah orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah.”

 
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan, sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah SWT.
 
 

Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan, sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah SWT. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah menjerumuskan ke dasar neraka. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian marah, diamlah.” (HR Ahmad).

Kecenderungan orang marah pada posisi yang lebih tinggi, maka rendahkanlah posisi dirimu, jika masih ada kemarahan maka berwudhu lah dan ucapkan, "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

Merupakan hal yang tidak mudah untuk mengendalikan kemarahan, tapi selalu mengingat Allah SWT dan mohon perlindungan-Nya dari godaan setan. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang termasuk dapat menahan emosi.

Kemunculan Yajuj dan Majuj

Meski berasal dari jenis manusia, Yajuj dan Majuj memiliki ciri khas yang membuat mereka tampak berbeda.

SELENGKAPNYA

Harut Marut dan Wanita Cantik Bernama Zahrah

Setelah sekian lama di dunia, mereka tertarik kepada perempuan cantik bernama Zahrah.

SELENGKAPNYA

Saat Nabi Isa Menjadi Makmum Imam Mahdi

Isa akan bekerja sama dengan Imam Mahdi untuk memberantas semua musuh-musuh Allah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya