
Kisah
Siapakah Luqman al-Hakim?
Nama Luqman al-Hakim menjadi nama sebuah surah dalam Alquran.
Tidak hanya memuat hukum, Alquran pun mengandung berbagai kisah-kisah tentang orang-orang pada masa lalu. Kaum Muslimin dapat memetik pelajaran yang amat berharga dari setiap cerita tersebut.
Melalui Kitabullah pula, kita mengetahui sosok-sosok yang mulia dan saleh. Ada di antaranya yang merupakan utusan Allah; ada pula yang tidak disebutkan secara tegas statusnya--apakah sebagai rasul-Nya atau bukan.
Salah satu figur yang diceritakan Alquran ialah Luqman al-Hakim--sering pula ditulis sebagai Lukman al-Hakim. Penyebutan namanya di dalam kitab suci tentunya mengindikasikan kemuliaan dan ketakwaannya kepada Allah. Bahkan, sebuah surah pun diberi nama sesuai dengan namanya, yakni surah ke-31.
Nama Luqman Al-Hakim dalam Alquran disebut sebanyak dua kali. Keduanya terdapat dalam surah Luqman ayat ke-12 dan 13.
"Sesungguhnya Kami telah berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah), sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji” (QS Luqman [31]: 12).
Siapakah sesungguhnya Luqman Al-Hakim itu? Apakah dia seorang nabi atau bukan? Para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini.
Menurut pendapat mayoritas ulama, Luqman hanyalah seorang ahli hikmah karena dalam Alquran disebutkan bahwa Allah memberikan hikmah kepadanya. Selain itu, ia terkenal dengan nasihat kepada anaknya untuk berbakti kepada kedua orang dan tidak menyekutukan Allah.
Luqman terkenal dengan nasihat kepada anaknya untuk berbakti kepada kedua orang dan tidak menyekutukan Allah.
Ibnu Katsir dalam Bidayah wa an-Nihayah dan Tafsir Ibnu Katsir berpendapat, nama panjangnya ialah Luqman bin ‘Anqa' bin Sadun, sedangkan anaknya bernama Taran, demikian pula menurut As-Suhaili.
Sementara itu, Syauqi Abu Khalil dalam kitabnya Athlas al-Qur’an menyebutkan, Luqman adalah putra saudara perempuan Ayyub atau putra bibinya. Namun, ada juga yang berpendapat Luqman hidup hingga Nabi Daud AS diutus menjadi seorang rasul.
Ibnu Katsir menjelaskan, mayoritas ulama berpendapat Luqman adalah seorang hamba Allah yang saleh tanpa menerima kenabian.
Sementara itu, Jabir bin Abdullah mengidentifikasi, Luqman memiliki tubuh yang sangat pendek dan hidungnya tidak mancung. Sedangkan, Ibnu Jarir berpendapat Luqman seorang hamba sahaya yang dipekerjakan sebagai tukang kayu dan berasal dari Habsyi.
Menurut Syauqi, ketika Nabi Daud diutus oleh Allah menjadi nabi dan rasul, Luqman tidak lagi memberikan fatwa. Ketika hal itu ditanyakan kepadanya, Luqman menjawab bahwa ia sudah cukup memberikan fatwa, "Tidakkah aku merasa cukup, bila aku sudah diberi kecukupan?”
Sementara itu, menurut Fariadi dan Ruslan dalam artikelnya yang bertajuk "Menyelami Nasihat Lukman al-Hakim" di sebuah majalah menyebutkan, para ulama berbeda pendapat mengenai asal usulnya.
Ibnu Abbas RA menyebutkan, Luqman adalah seorang tukang kayu yang berasal dari Habsyi. Said bin Musayyab mengatakan, bahwa Luqman berasal dari kota Sudan dan memiliki kekuatan dan mendapatkan hikmah dari Allah, namun dia tidak menerima kenabian.
Ibnu Abbas dalam Mausu’ah al-Qarn al’Isyrin (Bab VIII/370) meriwayatkan, Luqman al-Hakim bukanlah seorang nabi maupun raja. Ia hanya seorang penggembala yang dimerdekakan oleh majikannya.
Pada suatu hari majikannya pernah menyuruhnya untuk menyembelih seekor kambing dan memintanya untuk mengeluarkan salah satu gumpalan daging yang paling baik dari kambing tersebut. Luqman pun mengeluarkan lidah dan hati dari tubuh kambing tersebut.
Kemudian, selang beberapa hari, sang majikan menyuruhnya kembali untuk melakukan hal yang sama dan memintanya untuk mengeluarkan gumpalan daging yang paling buruk dari kambing tersebut. Luqman kemudian memberikan lidah dan hati.
Dengan penuh keheranan, sang majikan menanyakan alasan Luqman melakukan hal itu. Luqman menjawab, "Kedua bagian itu adalah yang paling enak jika ia benar-benar baik. Ia menjadi paling tidak enak atau buruk, jika keduanya itu buruk.”
Siapa pun yang menyebutkan Luqman seorang ahli hikmah, itu karena di antara kata-kata bijak yang disampaikan Luqman adalah "Diam itu hikmah, tapi hanya sedikit sekali pelakunya.”
Riwayat lain menyebutkan, Luqman bertubuh pendek dan berhidung mancung. Ia berasal dari Nuba dan ada yang berpendapat di berasal dari Sudan. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim di zaman Nabi Daud.
Kaum Perempuan Lebih Baik Shalat Tarawih di Rumah, Benarkah?
Hukum shalat fardhu berjamaah di masjid bagi perempuan tidaklah wajib.
SELENGKAPNYAUmrah Ramadhan Dibatasi Hanya Satu Kali
Kementerian Haji menekankan pentingnya mendapatkan izin dari aplikasi Nusuk.
SELENGKAPNYAMengenal Masyithah, Tukang Sisir Firaun
Masyithah dan anak-anaknya gugur sebagai syuhada usai disiksa Firaun.
SELENGKAPNYA