Buku ini adalah terjemahan atas karya al-Balkhi tentang kesehatan mental. | DOK IST

Kitab

Solusi Islam untuk Gangguan Mental 

Melalui karyanya ini, al-Balkhi membahas solusi untuk gangguan mental.

Kajian yang dilakukan National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menemukan bahwa satu dari tiga orang remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental.

Gangguan mental yang paling banyak dialami kaum muda itu ialah kecemasan. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, pemuda yang mengalaminya bahkan bisa saja terpikir untuk mengakhiri hidup.

Bagaimana persoalan demikian dipandang dari perspektif ajaran Islam? Bagaimana pula solusi yang ditawarkan agama ini untuk mengatasi masalah-masalah gangguan mental?

Dalam lintasan sejarah, Nabi Muhammad SAW memberikan perhatian besar terhadap soal kesehatan mental. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda mengenai pentingnya kondisi diri, alih-alih kekayaan materiel.

 
Dalam lintasan sejarah, Nabi Muhammad SAW memberikan perhatian besar terhadap soal kesehatan mental.
 
 

Menjadi kaya itu tidak apa-apa bagi mereka yang bertakwa. Namun, bagi mereka yang benar-benar bertakwa, kesehatan lebih penting daripada sekadar memiliki harta melimpah. Selain itu, kebahagiaan dan ketenangan mental adalah nikmat yang luar biasa” (HR Ibu Majah).

Urgensi kesehatan mental juga disampaikan oleh kalangan ulama. Kaum yang disebut pewaris para nabi itu pun menawarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hal itu, antara lain, dapat ditemukan dalam buku berjudul Kitab Kesehatan Mental.

Karya yang diterbitkan Turos Pustaka ini adalah terjemahan atas Mashalih al-Abdan wa al-Anfus karangan Abu Zaid al-Balkhi. Sang penulis termasuk murid dari seorang filsuf Muslim ternama, al-Kindi. Dengan pengetahuannya yang luas, alim ini dijuluki Bahrul Ulum (Lautan Ilmu).

Al-Balkhi diakui luas sebagai pelopor kajian mental health. Ia lahir pada 849 M di Shamisitiyan. Pada masanya, wilayah itu masuk dalam Provinsi Balkh, Persia. Kini, daerah yang sama menjadi bagian negara Afghanistan modern.

 
Al-Balkhi memperkenalkan konsep kesehatan mental sejak abad kesembilan.
 
 

Al-Balkhi memperkenalkan konsep kesehatan mental sejak abad kesembilan. Yang luar biasa, dirinya tidak hanya menekuni psikologi. Ilmuwan polimatik ini pun menggeluti berbagai disiplin ilmu, seperti geografi, kedokteran, filsafat, teologi, politik, puisi, etika, sosiologi, tata bahasa, sastra, dan astronomi.

Alim yang wafat pada 934 M ini telah menghasilkan lebih dari 40 karya. Sayangnya, hanya sebagian kecil dari semua itu yang sampai pada era modern. Di antara buah penanya yang paling monumental adalah Mashalih al-Abdan wa al-Anfus.

Edisi kekiniannya disunting Dr Rihab Said Aqil. Dalam karyanya ini, al-Balkhi menjelaskan urgensi kesehatan, baik secara mental maupun fisik. Baginya, kedua aspek itu saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain.

Dalam buku ini, al-Balkhi menegaskan bahwa gangguan mental dapat berimbas pada kondisi fisik seseorang. Begitu pula sebaliknya. Hal inilah yang dalam psikologi modern diistilahkan sebagai psikosomatik.

Ketika tubuh sakit, menurut al-Balkhi, aktivitas mental akan terhalangi. Ketika jiwa menderita, tubuh akan kehilangan kemampuan alaminya untuk menikmati kesenangan. Orang yang mengalaminya akan menemukan dirinya tertekan.

 
Ketika tubuh sakit, menurut al-Balkhi, aktivitas mental akan terhalangi. Ketika jiwa menderita, tubuh akan kehilangan kemampuan alaminya untuk menikmati kesenangan.
 
 

Dalam pengantar kitab ini, al-Balkhi menjelaskan, ketika mental dan fisik sehat, seseorang siap untuk memenuhi pelbagai kewajibannya serta aktivitas sehari-hari. Maka, keduanya mesti diperhatikan.

Al-Balkhi mengatakan, orang yang berakal pasti bersungguh-sungguh dalam menjaga kesehatan mental dan fisiknya. Menurut dia, di antara bentuk kesungguhan itu ialah tidak sembarangan dalam mengambil pengetahuan perihal kesehatan.

Isi buku

Mashalih terdiri atas dua bagian. Pertama, al-Balkhi membahas manajemen kesehatan fisik. Uraian ini tertuang dalam 14 bab. Di antaranya, topik-topik tentang "Urgensi Merawat Tubuh dan Manfaatnya", "Manajemen Makanan", "Manajemen Minuman", dan "Manajemen Pola Tidur."

Pada bagian yang kedua, ia membahas kesehatan mental. Pembahasannya diuraikan dalam  delapan bab. Di antaranya adalah "Urgensi Merawat Mental", "Memulihkan Kesehatan Mental", "Mengelola Rasa Takut dan Panik", serta "Menangkal Perasaan Sedih dan Depresi."

Namun, buku hasil suntingan Dr Said Aqil--yakni Kitab Kesehatan Mental--hanya menyajikan pembahasan tentang bagian yang kedua, yaitu kesehatan mental. Al-Balkhi dalam hal ini menjelaskan perihal manajemen perawatan jiwa, menjaga stabilitas kejiwaan, serta cara-cara menangani gangguan mental.

Kitab yang berusia lebih dari satu milenium ini juga mengungkapkan empat perasaan yang memicu gangguan mental, yaitu marah, sedih (depresi), takut (panic attack), dan cemas (Obsessive compulsive disorder/OCD). Al-Balkhi mendeskripsi hal-hal itu semua dengan jelas, serta memaparkan terapi yang bisa digunakan untuk menangkal dan menyembuhkannya.

Dalam gagasan al-Balkhi, gangguan mental harus ditangani dengan metode pengobatan secara dua sisi ,yaitu perilaku dan kognitif. Maka dari iitu, ia menyatukan terapi yang berbasis agama dan medis dengan sangat koheren.

Dalam pengobatan, menurut al-Balkhi, baik penyakit fisik maupun mental, seorang dokter harus mempertimbangkan fisik dan mental pasiennya. Sebab, mayoritas penyakit fisik yang dialami seseorang berhubungan dengan kondisi mental dan bersifat psikosomatik.

Selain itu, dalam buku ini al-Balkhi juga mengemukakan dua cara menjaga kesehatan mental. Lindungi diri dari gangguan eksternal, seperti mendengar atau menyaksikan hal-hal yang menimbulkan perasaan khawatir, cemas, marah, atau panik yang berlebihan. Kedua, lindungi mental dari gangguan internal, yaitu tidak memikirkan apa-apa yang menimbulkan beban psikologis.

Buku setebal 233 halaman ini juga dilengkapi catatan dari beberapa penulis dan psikolog, seperti Prof Malik Badri dan Prof Mustafa Achoui. Tidak hanya itu, ada pula uraian bertajuk "Resep Bahagia" karya Ibnu Sina. Itu adalah terjemahan atas Risalah fi al-Adwiyyah al-Qalbiyyah (Risalah Pengobatan Jantung). Buah pena sang Bapak Kedokteran dimasukkan dalam buku ini karena masih terkait dengan mental.

Kitab klasik ini merupakan salah satu warisan ilmiah Islam yang sangat berharga. Karya al-Balkhi ini pun sangat layak dibaca oleh siapapun yang ingin menjaga kesehatan mental. Lebih lanjut, kalangan akademisi dapat mempertimbangkannya sebagai salah satu referensi mengembangkan psikologi Islam.

DATA BUKU

Judul: Kitab Kesehatan Mental
Judul asli: Mashalih al-Abdan wa al-Anfus
Penulis: Abu Zaid al-Balkhi
Penerbit: Turos Pustaka
Tebal: 233 halaman

Menjaga Rahasia Nabi

Mereka menjaga rahasia Nabi Muhammad SAW dengan amanah.

SELENGKAPNYA

Israel Jangan Buat Gaduh di Bulan Ramadhan

Israel dikenal kerap melakukan provokasi pada bulan Ramadhan.

SELENGKAPNYA

Sambut Ramadhan, Poster Nasihat Bertebaran di Yogyakarta

Pamflet nasihat menyambut Ramadhan ini dipasang oleh Gerakan Pemuda Yudonegaran.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya