
Kisah
Kala Rasulullah Menawarkan Bangkai Kambing yang Cacat
Rasulullah SAW tiba-tiba menawarkan bangkai kambing kepada khalayak.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan banyak pelajaran dan hikmah dengan pelbagai cara. Salah satunya melalui pengandaian yang reflektif. Seperti diceritakan seorang sahabat beliau, Jabir bin Abdullah, pada suatu hari al-Musthafa berjalan melewati sebuah pasar.
Orang-orang yang menyadari kedatangan Nabi SAW segera mengelilinginya sembari mengucapkan salam. Saat itulah, beliau melihat bangkai anak kambing di pinggir jalan. Begitu mendekatinya, Rasulullah SAW juga mendapati bahwa ada cacat pada telinga hewan yang sudah mati itu.
Tanpa disangka-sangka, Nabi SAW kemudian mengambil dan memegang telinga kambing itu. Lantas, beliau bertanya kepada khalayak, “Siapakah di antara kalian yang mau memiliki bangkai anak kambing ini dengan harga satu dirham?”
Siapakah di antara kalian yang mau memiliki bangkai anak kambing ini dengan harga satu dirham?
Sebagian sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, kami tidak mau anak kambing itu menjadi milik kami walaupun dengan harga sangat murah. Lagi pula, apa yang bisa kami lakukan dengan bangkai hewan ini?''
Beliau lalu mengulangi pertanyaannya lagi, “Apakah ada di antara kalian yang suka bila anak kambing ini menjadi milik kalian?”
Mereka kembali menjawab, “Demi Allah, seandainya masih hidup, anak kambing ini pun cacat telinganya. Kami tidak tertarik, apalagi kini ia dalam keadaan mati.”
Maka Nabi SAW kemudian bersabda, “Demi Allah, sungguh bagi Allah dunia ini lebih rendah dan hina daripada bangkai anak kambing ini dalam pandangan kalian” (HR Muslim).
Jadilah musafir
Dalam Alquran surah al-An’am ayat ke-32, Allah SWT berfirman.
وَ مَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ ؕ وَلَـلدَّارُ الۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لِّـلَّذِيۡنَ يَتَّقُوۡنَؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ
Artinya, “Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
Di lain kesempatan, Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada seorang sahabat muda, Abdullah bin Umar. Sembari menepuk pundak pemuda itu, beliau bersabda, “Wahai Ibnu Umar, jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekadar melewati jalan (musafir).
Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah engkau menanti datangnya pagi. Sebaliknya, bila engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menanti datangnya sore. Ambillah (manfaatkanlah) waktu sehatmu sebelum engkau terbaring sakit, dan gunakanlah masa hidupmu untuk beramal sebelum datangnya kematianmu.” (HR Bukhari).
Allah SWT berpesan pada pelbagai ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam Alquran surah Faathir ayat kelima, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan.
Dalam surat Al-Hadid ayat 20, Allah berfirman.
اِعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ وَّزِيۡنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٌ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِؕ كَمَثَلِ غَيۡثٍ اَعۡجَبَ الۡكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيۡجُ فَتَرٰٮهُ مُصۡفَرًّا ثُمَّ يَكُوۡنُ حُطٰمًاؕ وَفِى الۡاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ ۙ وَّمَغۡفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضۡوَانٌؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ
Artinya, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.'' (QS al-Kahfi: 45).
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Semua Menunggu Bu Mega
Koalisi Perubahan akan mendeklarasikan Anies secara resmi sebelum Ramadhan.
SELENGKAPNYAJuwairiyah binti al-Harits, Istri Nabi Pembawa Berkah
Islamnya Juwairiyah binti al-Harits membawa berkah bagi kaumnya.
SELENGKAPNYAMencintai Fitnah, Membenci al-Haq
Seorang sahabat mengucapkan bahwa dirinya condong pada fitnah dan tak menyukai al-haq.
SELENGKAPNYA