Aparat kepolisian menjaga para pekerja puskesmas yang disebut sempat diancam kelompok separatis di Nduga saat telah dievakuasi di Mimika, Papua, Rabu (8/2/2023). | AP Photo/Saldi Hermanto

Kabar Utama

Panglima Sebut tak Ada Penyanderaan di Nduga

Laksamana Yudo menyangkal ada penyanderaan.

JAKARTA – Pembakaran pesawat milik maskapai Susi Air disebut pihak kepolisian dan kelompok separatis diikuti dengan penyanderaan terhadap pilot berkewarganegaraan Selandia Baru. Kendati demikian, dalam keterangan kemarin Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyangkal terjadinya penyanderaan tersebut.

Panglima TNI juga mengatakan, saat ini keberadaan pilot bernama Philip M Merhntens itu sudah terdeteksi. “Belum (ditemukan), tapi sudah terdeteksi," kata Yudo seusai menghadiri Rapim TNI-Polri di Jakarta, Rabu (8/2).

Yudo memastikan bahwa pencarian pilot asal Selandia Baru itu pun menjadi prioritas TNI-Polri. Sehingga keberadaan Philips bisa segera ditemukan. Yudo menegaskan bahwa Philips tidak disandera oleh kelompok separatis bersenjata di Papua.

Menurut dia, saat pesawat yang diterbangkannya mendarat di Lapangan Terbang Paro di Nduga lalu dibakar oleh kelompok separatis, Philips segera kabur untuk menyelamatkan diri dan terpisah dari lima penumpang yang merupakan warga setempat.

photo
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono seusai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2023). - (Republika/Prayogi.)

"Nggak ada penyanderaan. Nggak penyanderaan, dia kan menyelamatkan diri, selamatkan diri," kata Yudo.

Yudo justru mempertayakan kabar mengenai penyanderaan pilot pesawat tersebut. Dia mengakui belum mendapatkan informasi mengenai hal ini. "Dari mana itu infonya? Saya malah belum dapat info itu," ujar dia.

Meski demikian, Yudo menyebut bahwa pihaknya akan melakukan evakuasi terhadap 15 orang pekerja dan empat penumpang pesawat tersebut. Menurutnya, aparat TNI masih melakukan pendalaman untuk mencari tahu keberadaan belasan orang itu.

"Ya tinggal 15 orang sama yang empat orang penumpangnya ini ya dievakuasi, dibawa keluar dari situ," ujar Yudo. "Nggak tahu ada di mana, akan kita cari, kita evakuasi," kata dia menjelaskan.

Sebelumnya, kelompok separatis membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, pada Selasa (7/2) pagi. Penyerangan tersebut dilakukan pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) yang dipimpin Egianus Kogoya.

photo
Kondisi penumpang Susi Air yang selamat dari pembakaran pesawat di Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (7/2/2023). - (Dok Republika)

Pesawat jenis Pilatus Porter dengan nomor penerbangan PK-BVY hilang kontak pada Selasa (7/2) pukul 6.35 WIT di Lapangan Terbang Distrik Paro saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika.

Dua jam berselang Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 9.12 WIB yang direspons perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat. Pesawat pertama kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Lima penumpang pesawat milik Susi Air, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W berhasil dievakuasi dari Paro ke Timika.

Seusai membakar pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu, TPNPB-OPM mengeklaim menyandera pilot, yakni Kapten Philips Marthen. Mereka menyatakan tak akan membebaskan pilot itu sebelum tuntutan kemerdekaan Papua dipenuhi.

Ini Peringatan untuk Australia, Selandia Baru, Eropa, Amerika - (Republika)  ​

Berbeda dengan Panglima TNI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membenarkan keberadaan pilot yang disandera kelompok separatis di Papua. “Terkait dengan perkembangan pilot dan penumpang yang diamankan (disandera) oleh KKB, saat ini sedang dalam pencarian. Kami tim gabungan (Polri dan TNI) dari Operasi Damai Cartenz saat ini sedang melakukan pencarian,” kata Sigit, Selasa (7/2).

Pada Rabu (8/2), Kapolri menyatakan pencarian masih terus dilakukan. “Terkait pesawat Susi Air, saat ini TNI-Polri dengan anggota Satgas Damai Cartenz melakukan pencarian,” kata Sigit seusai kegiatan Rapim TNI-Polri Tahun 2023 di Hotel Sultan di Jakarta, Rabu.

Dalam pencarian ini, kata Sigit, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan Selandia Baru, negara asal sang pilot, dalam rangka upaya penyelamatan.

“Kami sudah berbicara dengan beberapa pihak, khususnya Selandia Baru sendiri bahwa mereka menyerahkan kepada kami, dan kami akan melakukan langkah-langkah untuk penyelamatan Pilot Susi Air,” katanya.

photo
Insiden OPM dan Warga Negara Asing - (Republika)

Terkait kondisi penumpang Pesawat Susi Air tersebut, Sigit menyebutseluruh penumpang sudah berhasil diselamatkan dan dievakuasi. “Untuk penumpang saat ini sudah semuanya, sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi, dan tidak yang ada disandera,” kata Sigit.

Komandan Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani mengatakan, personel TNI dan Polri sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 15 orang pekerja bangunan yang sedang membangun puskesmas di Paro ke Timika.

Para pekerja bangunan itu sempat diancam akan dibunuh oleh kelompok separatis di Paro, Kabupaten Nduga. Setelah mendapatkan ancaman, mereka langsung melarikan diri dan diselamatkan warga dengan dibawa warga ke atas gunung. Pesawat Susi Air yang dibakar pada Selasa (7/2) sebelumnya ditujukan untuk mengevakuasi para pekerja itu.

Pada pekerja itu kemudian diselamatkan tim gabungan TNI-Polri menggunakan tiga helikopter ke Kenyam pada Rabu (8/2). "Setelah semuanya tiba di Kenyam dan kemudian dievakuasi, kini 15 pekerja itu sudah berada di Timika," kata Kombes Faizal yang juga menjabat direktur Reskrimum Polda Papua.

Evakuasi pekerja puskesmas di Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (8/2/2023). - (Dok Brimob Polri)  ​

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengonfirmasi 15 warga sipil pekerja pembangunan Puskesmas Paro berhasil dievakuasi. "Proses evakuasi melibatkan aparat gabungan TNI Polri menggunakan helikopter dan saat ini para warga sipil yang berhasil diselamatkan berada di Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Saleh dalam keterangannya, Rabu (8/2). 

Sementara itu, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menyebut proses evakuasi 15 pekerja ini didukung masyarakat Nduga. Ia mengeklaim bantuan masyarakat tersebut menunjukkan lebih banyak masyarakat tidak setuju dengan aksi kelompok Egianus Kogoya.

"Proses penyelamatan ini berkat keberanian para pekerja yang telah berusaha kabur dari hutan dengan bantuan masyarakat," ujar Sembiring. Sembiring menduga para korban mengalami trauma hingga perlu penanganan lebih lanjut.

 
Proses penyelamatan ini berkat keberanian para pekerja yang telah berusaha kabur dari hutan dengan bantuan masyarakat.
 
 

Apalagi para korban disebut diancam oleh Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro. "Kita akan fokuskan untuk pemulihan kondisi mereka, baik dari kondisi psikis dan fisik mereka," ujar Sembiring.

Ia juga mengatakan, pilot Pesawat Susi Air masih terus dicari oleh aparat gabungan TNI-Polri. "Kita semua bersyukur masyarakat dengan sadar membantu sehingga mereka bisa melarikan diri keluar dari hutan dan berhasil dievakuasi TNI-Polri," ujar Sembiring. 

Cadangan Beras Pemerintah Mayoritas Impor

Penyerapan beras akan naik signifikan pada Maret.

SELENGKAPNYA

Satgas Pangan: 515 Ton Minyakita di Marunda Bukan Penimbunan

Satgas Pangan meminta perusahaan segera mendistribusikan stok yang ada.

SELENGKAPNYA

Alami Haid Lebih Berat dan Lama, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Pembicaraan mengenai menstruasi atau haid masih dianggap tabu.

SELENGKAPNYA