Buruh pelabuhan menurunkan beras impor asal Vietnam dari kapal kargo di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (5/1). Perum Bulog mengimpor sebanyak 500 ribu ton beras asal Vietnam yang didatangkan secara bertahap sampai Februari | ANTARA FOTO/Ampelsa

Ekonomi

Cadangan Beras Pemerintah Mayoritas Impor

Penyerapan beras akan naik signifikan pada Maret.

JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan penyerapan beras dalam negeri masih minim. Hal ini membuat mayoritas stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog berasal dari pasokan impor.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, penyerapan beras akan mulai naik signifikan pada puncak panen raya Maret mendatang. "Cadangan beras mayoritas impor dan terbanyak ada di Jawa karena kebutuhan (di Jawa) juga besar," kata Buwas, sapaan akrabnya, seusai meninjau penjualan beras Bulog melalui ritel modern di Hypermart Puri Indah di Jakarta, Rabu (8/2).

Buwas mengungkapkan, panen padi sudah terjadi di beberapa titik sentra beras. Hanya saja, Bulog belum melakukan penyerapan secara masif agar panen saat ini bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal terlebih dahulu.

 
Total stok beras yang dimiliki Bulog hanya sekitar 529 ribu ton.
 
 

Ia memastikan stok CBP yang masih dimiliki Bulog cukup memenuhi kebutuhan hingga setelah Lebaran. "Itu kalau tidak ada panen, tapi kalau ada panen, ya, kita lihat karena tugas Bulog tahun ini (mengelola) stok beras 2,4 juta ton."

Mengutip data terakhir Bulog, total stok beras yang dikuasai Bulog hanya sekitar 529 ribu ton. Stok itu merupakan gabungan dari beras yang ada di gudang, beras impor dalam perjalanan, serta beras yang tengah dalam proses perpindahan antarwilayah. Adapun jumlah stok itu terdiri atas CBP sebanyak 523 ribu ton dan beras komersial 5.000 ton.

photo
Petani mengawasi proses panen padi menggunakan mesin di Bantul, Yogyakarta, Senin (16/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal menambahkan, total penyerapan produksi dalam negeri oleh Bulog selama Januari 2023 baru mencapai 10 ribu ton. Ia memastikan jumlah penyerapan akan terus bertambah seiring masa panen.

Operasi pasar

Badan Pangan Nasional (NFA) meminta Perum Bulog untuk meningkatkan operasi pasar beras di toko ritel modern di seluruh Indonesia. Itu termasuk di toko-toko minimarket yang berada di kawasan permukiman sehingga lebih mudah dijangkau konsumen.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, sejauh ini, beras medium Bulog sudah tersedia di toko ritel besar, seperti Ramayana, Indogrosir, Hypermart, dan Transmart. "Dalam sepekan ke depan, saya minta tolong Bulog dan Aprindo agar ada di (minimarket) seperti Alfamart dan Indomaret yang memiliki outlet sekitar 85 ribu outlet di seluruh Indonesia," kata Arief.

photo
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Dirut Bulog Budi Waseso, Dirut ID Food Frans Marganda Tambunan, dan Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey saat meninjau penyediaan beras operasi pasar jenis medium Bulog di Hypermart Puri Indah di Jakarta Barat, Rabu (8/2). (Republika/Dedy Darmawan Nasution)

Arief menegaskan, harga operasi pasar di ritel modern tetap dipatok sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kg untuk zona I, Rp 9.950 per kg zona II, serta Rp 10.250 per kg. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017.

Mengenai pasokan beras, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) sebelumnya mengatakan, hasil panen raya awal dari sembilan provinsi produsen beras sudah mulai didistribusikan ke berbagai daerah. Distribusi itu diharapkan dapat menjaga ketahanan pangan nasional.

Salah satu hasil panen raya yang mulai didistribusikan berasal dari Sumatra Selatan. Sebanyak 21 truk beras didatangkan ke Food Station Tjipinang Jaya pada Selasa (7/2) yang menandakan panen raya sudah mulai berlangsung.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak kebutuhan beras untuk wilayah DKI Jakarta dan Nasional, Selasa (7/2/2023). - (Dok. Kementan)

Menurut Syahrul, pada awal Februari ini, panen akan terus berlangsung di semua daerah. Saat berkunjung ke sejumlah daerah, seperti Bekasi dan Karawang, Syahrul menyebut daerah-daerah tersebut juga sedang memproses panen awal.

Mentan yakin hasil panen raya akan mampu memenuhi kebutuhan beras nasional hingga Lebaran. Berdasarkan data dari BPS dan standing crop Kementan, begitu juga dengan laporan daerah dan peninjauan langsung di lapangan, pada Januari dan Februari terdapat kurang lebih 1,9 juta hektare lahan siap panen. Jumlah itu setara dengan 10 juta ton gabah atau 6 juta-7 juta ton beras.

Muhammadiyah, IDI, dan Perawat Tolak Omnibus Law Kesehatan

Penyusunan RUU Kesehatan tak melibatkan publik.

SELENGKAPNYA

Ditjen HAM Telusuri Pelarangan Jilbab Pramugari

Ditjen HAM baru akan mengeluarkan rekomendasi setelah tuntasnya klarifikasi larangan jilbab pramugari

SELENGKAPNYA

Ribuan Kasus Persekusi Muslim Krimea Dikisahkan di Istiqlal

Invasi Rusia ini dimulai dengan melakukan okupasi sementara terhadap Krimea.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya