
Sains
Mengapa Gempa Turki Bisa Begitu Dahsyat?
Gempa di Turki terjadi ketika satu lempeng bergerak ke barat, yang lain ke timur, lalu saling menyentak.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala Richter disusul dua gempa kuat lainnya menghancurkan sebagian besar wilayah Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). Lebih dari 4.500 orang telah dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS), gempa berpusat di Turki selatan dengan kedalaman 18 kilometer, dekat perbatasan utara Suriah. Tepatnya, pusat gempa terdeteksi di Provinsi Kahramanmaras, bahkan terasa hingga Kota Beirut di Libanon dan Kairo di Mesir.
Mengapa gempa Turki terjadi? Penjelasannya karena kerak bumi terdiri atas tiga lapisan, yakni kerak, mantel, dan inti. Bumi terdiri atas beberapa bagian dan tempat pertemuan potongan-potongan itu disebut garis patahan yang bisa bergesekan satu sama lain.
Menurut para peneliti, lempeng-lempeng Bumi terus berusaha untuk bergerak, tetapi diikat oleh gesekan lempeng yang bersebelahan. Pada saat-saat tertentu, ketika ketegangan menumpuk, lempengan-lempengan itu saling berpapasan dengan cepat, kemudian melepaskan energi yang besar.

Gempa dahsyat di Turki-Suriah terjadi ketika satu lempeng bergerak ke barat sementara yang lain bergerak ke timur, lalu saling menyentak. Para ahli mengatakan, gempa itu adalah gempa strike-slip, yakni ketika dua lempeng tektonik meluncur satu sama lain secara horizontal.
Turki dan sekitarnya rentan terhadap gempa jenis tersebut selama berabad-abad karena ada garis patahan di bawah wilayahnya. Gempa pada Senin (6/2/2023) pun terjadi di daerah seismik aktif yang dikenal sebagai zona patahan Anatolia timur, yang pada masa lalu juga pernah menjadi lokasi gempa bumi dahsyat.
Pada Januari 2020, Turki juga dilanda gempa bumi berkekuatan 6,7 skala Richter dan menyebabkan kerusakan signifikan di bagian timur negara itu. Pada 1999, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter melanda dekat Istanbul, menewaskan sekitar 18 ribu orang.

Para peneliti telah lama memperingatkan bahwa prediksi aktifnya garis patahan relatif sulit, dikutip dari laman India Today, Rabu (8/2/2023). Gempa Turki menjadi begitu mematikan karena terjadi di dekat daerah padat penduduk.
Pusat gempa tidak jauh dari Kota Gaziantep, salah satu ibu kota provinsi di Turki. Daerah yang terkena dampak termasuk permukiman dengan berbagai bangunan yang rentan.
Karena daerah tersebut tidak dilanda gempa besar selama lebih dari satu abad, kesiapannya terhadap bencana terbilang rendah. Begitu pula integritas struktural bangunan bertingkat tinggi. Para pejabat melaporkan ribuan bangunan runtuh setelah gempa.
Bahkan, ada pula bangunan yang lantai atasnya langsung jatuh ke lantai bawah, tanda bahwa bangunan tidak dapat menyerap goncangan. Sementara itu, dengan garis patahan seperti yang ada di Turki, tidak ada cara untuk memprediksi gempa.
Turki dan sekitarnya rentan terhadap gempa jenis tersebut selama berabad-abad.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pakaian Shalat Bagi Muslimah, Mana yang Ideal?
Pakaian perempuan yang dianggap memadai untuk shalat ialah baju kurung dan kerudung.
SELENGKAPNYADenda Usai Pasutri Berhubungan Intim Saat Haid
Ulama fikih sepakat berhubungan suami istri saat haid merupakan dosa besar.
SELENGKAPNYAAhli Waris Lahan Duduki Jalan Tol Cimanggis
Mereka menuntut penyelesaian ganti rugi lahan yang telah menjadi jalan tol.
SELENGKAPNYA