
Olahraga
Klub Liga 2 Belum Habis Asa
Pengurus PSSI mendatang diharapkan melanjutkan Liga 2.
OLEH AFRIZAL ROSIKHUL ILMI
Klub-klub di kompetisi sepak bola nasional Liga 2 belum habis asa untuk bisa berlaga di Liga 1 musim mendatang. Ketua umum PSSI mendatang diharapkan bisa melanjutkan kompetisi yang dihentikan jajaran PSSI saat ini.
Manajer Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas meminta siapa pun yang terpilih di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023 nanti mempunyai komitmen untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023. Yan mengatakan, itu merupakan keinginan mayoritas klub Liga 2.
Perwakilan klub-klub Liga 2 menitipkan harapan tersebut kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. "Intinya, mayoritas klub menginginkan Liga 2 dilanjutkan. Kami meminta Pak Menteri, kepastian dan jaminan agar Liga 2 dilanjutkan selesai KLB sesuai statement sekjen PSSI dan dirut LIB pasca-owners meeting," kata Yan kepada wartawan, Senin (30/1).
Pembahasan mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dalam pertemuan antara Menpora, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Hal itu sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar Zainudin mencari jalan keluar.
PSSI dan LIB kemudian mengadakan pertemuan dengan perwakilan klub Liga 2 pekan lalu. Pertemuan itu menyimpulkan bahwa keputusan mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 akan diambil setelah KLB oleh kepengurusan PSSI yang baru.

"Siapa pun ketum terpilih harus berkomitmen melanjutkan Liga 2 sebagai bentuk konsistensi karena Liga 1 berjalan dan Liga 3 juga sudah berjalan. Ada win-win solution yang sudah disampaikan ke LIB dan kami harapkan pemerintah terus memediasi klub-klub Liga 2 dan APPI karena ini jadi harapan dan tumpuan bagi setiap pemain dan keluarganya," kata Yan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali telah menemui 15 perwakilan klub Liga 2 dan APPI di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (30/1). Zainudin mengatakan, sebagai perwakilan pemerintah, pihaknya akan menyampaikan keinginan klub-klub Liga 2 untuk melanjutkan kompetisi musim 2023/2024 kepada kepengurusan baru PSSI yang akan dipilih pada KLB PSSI.
"Saya baru menerima teman-teman dari klub-klub Liga 2 dan APPI mendiskusikan kelanjutan kompetisi," kata Zainudin kepada wartawan, Senin (30/1).
Dia mengatakan, pembahasan mengenai kelanjutan Liga 2 telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dengan mengundang PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Hal itu sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar Menpora mencari jalan keluar. PSSI dan LIB kemudian mengadakan pertemuan dengan perwakilan klub Liga 2 pekan lalu dan disimpulkan bahwa kelanjutan kompetisi Liga 2 akan diputuskan setelah KLB oleh kepengurusan PSSI yang baru.
"Tadi teman-teman menyampaikan poin-poin di pertemuan dengan LIB dan PSSI, secara garis besar disimpulkan bahwa, sampai pelaksanaan KLB, tampaknya kompetisi belum bisa dilaksanakan karena itu dilihat dari sikap LIB dan PSSI," katanya.
Zainudin memahami harapan besar dari klub Liga 2 untuk melanjutkan kembali kompetisi musim ini. Ia mengatakan, nantinya keinginan mayoritas klub Liga 2 itu akan disampaikan kepada kepengurusan PSSI yang baru. "Karena pemerintah bisa berkomunikasi dengan siapa pun yang nanti jadi pengurus PSSI. Saya akan paparkan juga ke Presiden tentang hasil diskusi kali ini," ujarnya.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa itu bukan langkah intervensi. Pemerintah hanya menjembatani kedua pihak agar persoalan ini bisa selesai sesuai harapan. Pasalnya, keputusan untuk menghentikan Liga 2 juga mendapatkan perhatian dari FIFPro (badan internasional yang menaungi para pesepak bola profesional) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
"Mudah-mudahan di sisa waktu tersisa, sebelum batas bulan Juli bagaimana yang sudah disampaikan AFC, semua dapat terselesaikan dengan baik," kata Zainudin.

"Posisi pemerintah itu mencari jalan keluar. Kalau diminta bantuan, kami akan bantu. Kalau minta difasilitasi, akan kami fasilitasi, tapi tidak intervensi. Sebab, apa yang sudah jadi keputusan pertemuan Liga 2 dengan PSSI dan LIB, kami terima saja," ujarnya lagi.
CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) M Hardika Aji turut hadir dalam pertemuan 15 perwakilan klub Liga 2 dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk membahas kelanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023, di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (30/1). Ia juga berharap kompetisi bisa dilanjutkan.
"Memang dengan adanya ketidakpastian kompetisi liga 2 bahkan setelah adanya owners meeting, berimplikasi dengan adanya ketidakpastian terhadap status pemain," kata Hardika kepada wartawan, Senin (30/1).
Hardika mengaku senang dengan sambutan Menpora yang mengatakan akan menyampaikan keinginan mayoritas klub Liga 2 kepada kepengurusan PSSI yang baru, yang akan dipilih pada KLB PSSI pada 16 Februari 2023 nanti. Seperti diketahui, setelah owners meeting klub Liga 2 dengan PSSI dan LIB pekan lalu, tidak ada kejelasan tentang kelanjutan kompetisi Liga 2.

Adapun kesimpulan dalam pertemuan tersebut adalah menyerahkan keputusan untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 kepada kepengurusan PSSI selanjutnya. Menurut Hardika, kesediaan Menpora untuk menyampaikan keinginan mayoritas klub Liga 2 kepada kepengurusan PSSI yang baru dapat memperbesar harapan mereka.
"Dengan adanya dukungan dari teman-teman klub yang banyak ingin berlanjut dan juga dukungan dari Pak Menteri, selaku pemerintah juga mendukung Liga 2 berlanjut. Ini (kelanjutan kompetisi, Red) menjadi ada harapan," kata Hardika.
"Semoga yang ini bukan jadi harapan palsu lagi, semoga terlaksana untuk melanjutkan Liga 2 yang berhenti," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa tidak adanya kepastian tentang kelanjutan kompetisi Liga 2 ini telah mengundang perhatian dari berbagai pihak. Pasalnya, ketika Liga 2 dan 3 berhenti, akan terjadi kerancuan jika pada saat yang sama Liga 1 tetap berlanjut. Pasalnya, PSSI dan LIB mempunyai gagasan untuk meniadakan degradasi dan promosi ketika Liga 2 dan 3 tidak dilanjutkan.
Semoga yang ini bukan jadi harapan palsu lagi, semoga terlaksana untuk melanjutkan Liga 2 yang berhenti.
"Hal ini sudah menjadi perhatian di level internasional. Seperti teman-teman tahu bahwa FIFPro sudah bergerak dan kami sudah melihat salinan dari komunikasi antara FIFPro dengan FIFA bahwa memang akan adanya suatu intervensi atau konfirmasi dari FIFA dan AFC terkait ketidakberlangsungan di kompetisi Liga 2," ujar Hardika.
"Jadi, dari sisi nasional, pemerintah bergerak. Di sisi football family, secara internasional, juga sudah ada yang bergerak. Semoga benar-benar berlanjut untuk Liga 2," katanya lagi.
FIFPro Desak FIFA Turun Tangan Selamatkan Liga 2
PSSI disebut tidak mendiskusikan pemberhentian liga dengan APPI.
SELENGKAPNYAMereka yang Menerima Liga 2 Dihentikan
Panpel khawatir jadi tersangka jika terjadi keributan saat pertandingan.
SELENGKAPNYALiga 2 Dihentikan, Kasta Tertinggi Berjalan tanpa Degradasi
Rekomendasi dari Tim Transformasi menjadi salah satu pertimbangan.
SELENGKAPNYA