Pesepak bola Persipura Jayapura Wulf Horota menangis usai klubnya terdegradasi ke Liga 2 selepas menghadapi Persita di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Kamis (31/3/2022). | ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Sepak Bola

Liga 2 Dihentikan, Kasta Tertinggi Berjalan tanpa Degradasi

Rekomendasi dari Tim Transformasi menjadi salah satu pertimbangan.

JAKARTA -- Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan untuk menghentikan kelanjutan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023. Sementara itu, kompetisi kasta tertinggi Liga 1 tetap berjalan tanpa sistem degradasi. 

Keputusan itu diambil dalam rapat Exco PSSI yang berlangsung di kantor PSSI, GBK Arena, Kamis (12/1). Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Yusi menjelaskan, keputusan tersebut diambil berdasarkan berbagai faktor. 

Yunus menjelaskan, ada permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 musim ini yang meminta kompetisi tidak dilanjutkan. "Alasan klub-klub itu karena tidak ada kesesuaian antara konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator," kata Yunus dalam keterangan resminya di laman PSSI. 

Rekomendasi itu menyatakan bahwa sarana dan prasarana di Liga 2 belum memenuhi syarat.

 

Pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 juga dianggap sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.

Alasan kedua, terdapat rekomendasi dari Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan.

"Rekomendasi itu menyatakan bahwa sarana dan prasarana di Liga 2 belum memenuhi syarat."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PSSI (@pssi)

Adapun faktor ketiga yaitu Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022 yang mengamanatkan proses perizinan baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Dihentikannya Liga 2 2022-2023 berimbas pada tidak adanya degradasi di Liga 1 Indonesia untuk musim 2022-2023. Dengan demikian, wakil Indonesia di kompetisi AFC musim 2023-2024 akan ditentukan melalui laga play-off yang diikuti juara Liga 1 2021-2022 versus juara Liga 1 2022-2023.

Bukan hanya Liga 2 yang dihentikan, Liga 3 putaran nasional 2022-2023 juga resmi distop. Bagi asosiasi provinsi (asprov) PSSI yang sudah menggulirkan kompetisi Liga 3, kuotanya tetap dapat digunakan pada kompetisi selanjutnya.

photo
Penyintas Tragedi Kanjuruhan Vigi (18) menaiki kursi roda didampingi suporter Aremania saat melakukan aksi sekaligus menyerahkan laporan terkait Tragedi Kanjuruhan di depan Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (19/11/2022). (Republika/Thoudy Badai)

Klub Liga 2 sebelumnya meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memberikan kepastian mengenai kelanjutan kompetisi yang tak kunjung bergulir setelah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Manajer Persipura Jayapura Yan Permenas Mandenas pada Kamis (12/1) mengatakan, PSSI semestinya tidak hanya berfokus pada Liga 1.

"Liga 2 dan Liga 3 juga (harus diperhatikan) mengingat ada sistem promosi dan degradasi sesuai dengan regulasi yang dibuat oleh PSSI dalam kompetisi di Indonesia," katanya.

Menurut Mandenas, tidak ada alasan bagi PSSI dan PT LIB untuk menunda kompetisi Liga 2. Jika kompetisi Liga 1 sudah bergulir, kata dia, secara otomatis Liga 2 dan Liga 3 juga harus berjalan.

Dia mengungkapkan, dampak penundaan Liga 2 sangat memengaruhi Persipura. Tidak adanya kepastian membuat biaya operasional klub meningkat. Bahkan, kata dia, skuad berjuluk Mutiara Hitam itu hingga kini tidak meliburkan para pemain.

Ramai Rumakiek dan kawan-kawan serius berlatih untuk mempersiapkan diri jelang sisa dua laga di putaran pertama menghadapi tuan rumah PSBS Biak dan melawan Persipal Palu di Stadion Lukas Enembe.

"Pengeluaran klub terus meningkat, bahkan ada kelebihan yang harus kami tangani, sementara liga tidak pasti. Jangan sampai klub-klub yang profesional dan sudah mempersiapkan diri dengan baik dirugikan. Sehingga ini harus menjadi perhatian PSSI dan PT LIB," ujarnya.

Reaksi warganet

Keputusan PSSI menghentikan Liga 2 dan melanjutkan Liga 1 tanpa sistem degradasi menuai beragam komentar dari warganet. Akun Instagram resmi PSSI langsung dibanjir komentar warganet yang kebanyakan mengkritisi keputusan menghentikan Liga 2. 

"Apakah yang dihukum atas kasus @aremafcofficial adalah Liga 2 dan 3? Sedang Liga 1 baik-baik saja tanpa degradasi?" demikian komentar salah satu warganet di akun resmi PSSI. 

Komentar senada banyak disampaikan warganet lainnya, "Yang bikin ulah malah aman-aman saja." Ada juga yang merasa kasihan karena Liga 2 seperti dianaktirikan. "Ibarat yang lempar batu siapa, yang dihukum siapa, dan yang lempar batunya santai sambil ngumpetin tangan sambil bersiul." 

Bukan hanya itu, ada juga juga menyinggung bahwa keputusan ini menjadi bentuk ketidakbecusan PSSI dan operator liga. Warganet pun mengaitkannya dengan prestasi timnas. 

"Terima kasih kalian sudah menghancurkan mimpi para pemain Liga 2 dan Liga 3. Mangkanya timnas enggak pernah juara ya inilah yang kalian buat." 

Ibarat yang lempar batu siapa, yang dihukum siapa.

   

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kebakaran Lalap Rumah Makan Ampera, Bandung

Kebakaran cepat meluas akibat bahan bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu.

SELENGKAPNYA

Lantunan Alquran Safitri dari Kamar yang Mengurungnya

Keluarganya terpaksa mengurung Safitri karena ia kerap mengamuk.

SELENGKAPNYA

Agar Ekspor Tetap Gacor

Pemerintah terus mengejar penyelesaian perjanjian dagang.

SELENGKAPNYA