
Kronik
Bocah Cilik Perdayai Tiga Penculik
Kecerdikan itu terlihat dari kemampuannya memperdayai tiga penculiknya sekaligus.
Bocah cilik yang satu ini sangat cerdik. Kecerdikan itu terlihat dari kemampuannya memperdayai tiga penculiknya sekaligus. Dia adalah Ovina Ayu Saputri (12 tahun) yang pada Senin (13/12), sempat diciduk tiga kawanan penculiknya.
Drama penculikan itu bermula ketika putri pasangan Wibowo (34 tahun) dan Lilis (32) ini hendak berangkat sekolah. Sebelum berangkat, Ovina diminta ibunya untuk ke sebuah toko yang jaraknya dari rumahnya sekitar 50 meter.
Dengan mengenakan seragam merah putih beserta sepatu, sekitar pukul 06.00 WIB, Ovi, begitu dia dipanggil, berjalan menuju toko di Perumahan Lembah Dieng C1 No 6. Dia hendak membeli kue donat dan kertas bufallo yang akan digunakan untuk tugas praktik di sekolahnya. Setelah mendapat barang yang dibeli, Ovi segera meninggalkan warung. Saat hendak pulang, tepatnya di pertigaan jalan menuju blok rumahnya, tak disangka seorang perempuan nyentrik berdandan masa kini mendekatinya.
Si perempuan langsung mendekap tubuh dan menyumbat mulut Ovi. Lantas, memasukkan tubuh mungil itu ke dalam Jeep warna putih yang belum terdeteksi nopolnya. "Saya langsung dibungkam dengan tangannya. Saya dipaksa masuk ke dalam mobilnya oleh tiga orang itu," ujar Ovi dengan gemetaran di hadapan petugas Polsek Dau, Kabupaten Malang.
Aksi para penculik itu tidak menemui rintangan yang berarti. Apalagi, suasana perumahan elite itu lengang. Kawanan penculik yang berjumlah tiga orang itu kabur meninggalkan lokasi. Di dalam mobil tersebut, Ovi mengaku tidak diikat, mulutnya tidak dibungkam, dan matanya juga tidak ditutup. Dia pun bisa menghafal ciri-ciri tiga orang yang menculiknya tersebut. "Semuanya wanita, pakai baju bagus dan masih muda semua Pak," tutur bocah keturunan ini lugas.
Saya langsung dibungkam dengan tangannya. Saya dipaksa masuk ke dalam mobilnya oleh tiga orang itu.
Bahkan, di dalam mobil itu dia masih sempat berbincang-bincang dengan dua orang laki-laki dan perempuan sebayanya. Kedua bocah itu lebih dulu mendekam di mobil itu sehari sebelumnya. "Katanya mereka juga diculik, tetapi lebih dulu dari saya," kata Ovi melanjutkan.
Saat inilah, kecerdikan bocah yang kini duduk di kelas enam SD itu muncul. Begitu cemiti di seragam yang dikenakan terlihat matanya, dia langsung mendapatkan akal. Tangan penculik yang duduk di sebelahnya, menjadi sasaran aksinya. Tusukan jarum tajam tersebut membuat penculik kesakitan.
Saat yang tepat itu, tak disia-siakannya. Ovi segera membuka pintu mobil dan melompat ke jalan raya. Untung, mobil tidak melaju kencang dan hanya berjalan merayap. Ovi mengaku berlari dan meminta pertolongan pada warga untuk diantar ke rumahnya.
Sementara itu, dua jam sebelumnya, orang tua Ovi kebingungan. Sebab, Ovi yang disuruh membeli kue dan kertas tidak segera kembali. Mereka menanyai tetangga, tapi tidak mendapat info apa-apa. Wibowo berusaha mencari di daerah sekitar Bandulan. Tepatnya, di dekat lapangan tembak, SKIP.
Di kawasan itulah anak-bapak tersebut bertemu. "Saya kaget bukan main karena nafasnya ngos-ngosan kayak dikejar-kejar maling. Setelah saya tanya, ternyata memang benar Ovi habis diculik tiga wanita," kata Wibowo.
Begitu cemiti di seragam yang dikenakan terlihat matanya, dia langsung mendapatkan akal.
Wibowo langsung melapor ke Polresta Malang. Polresta melimpahkan kasus tersebut ke Polsek Dau, Kabupaten Malang. Kapolsek Dau, Iptu FX Winardi mengakui adanya penculikan itu. Dia langsung menurunkan anak buahnya. Menurut dia, hingga berita ini ditulis masih belum bisa mengidentifikasi motif penculikan tersebut.
Meski begitu, dia optimistis dalam waktu dekat gambar sketsa penculik segera disebar ke seluruh kota. Dia menduga pelaku belum keluar dari Kota Malang. "Ciri-cirinya wanita, berumur sekitar 20-30 tahun, penampilan trendi dan wajahnya cantik. Kami akan selidiki dulu apa motif dari penculikan yang mereka lakukan," kata Winardi.
Hukum berat pelaku penculikan
Kasus penculikan anak sudah lama berlangsung di Indonesia. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi, mengaku tidak memiliki data kuantitatif. Tetapi, secara kasuistis, kasus penculikan anak dicatatnya sudah sangat meresahkan.
"Umumnya, penculikan anak itu bermotif ekonomi. Pelaku menuntut uang tebusan dari orang tuanya, atau menculik anak untuk diperjualbelikan (child trafficking)," kata Seto, tadi malam.
Motif lain penculikan anak adalah untuk tujuan seksual. Pedofilia (pemuasan nafsu seks lewat anak), adalah sebagai contoh kasusnya. "Ini sering terjadi di daerah wisata," kata Kepala Kantor Komnas Anak, Rahma Fitriati.
Dalam child trafficking, menurut Seto dan Rahma, juga umumnya bertujuan untuk menjadikan korban sebagai alat (subjek) menambang uang. Dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang PA, kasus ini disebutnya sebagai eksploitasi seks komersial pada anak (ESKA).
Umumnya, penculikan anak itu bermotif ekonomi. Pelaku menuntut uang tebusan dari orang tuanya, atau menculik anak untuk diperjualbelikan (child trafficking).
Pelaku kasus penculikan anak, menurut keduanya, patut dihukum berat. Pengadilan harus melihatnya sebagai lex specialis. Jangan menggunakan KUHP yang hanya mengancam hukuman 7-8 tahun penjara tanpa batas minimal dan denda. Karena itu, UU PA harus digunakan oleh hakim. Di sini ada Pasal 82 dan 83 yang mengancam hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara, serta denda minimal Rp 60 juta dan maksimal Rp 300 juta.
Sebagai contoh, mantan diplomat Australia yang melakukan kejahatan pedofilia di Bali, dituntut jaksa dengan 12 tahun penjara. Namun sebelum vonis jatuh, ia keburu bunuh diri. ''Akibat ancaman hukuman berat itu, kasus pedofilia menurun,'' kata Rahma.
Disadur dari Harian Republika edisi Selasa, 14 Desember 2004.
Temuan Amplop Badrun dan Hukum Barang tak Bertuan
Ada perselisihan pendapat di kalangan ulama, apakah sebaiknya diambil atau dibiarkan.
SELENGKAPNYASaat Alquran Dibakar, Kenapa tak Boleh Membalas Bakar Injil?
Bimbingan ini menyangkut larangan mencaci Tuhan-Tuhan mereka.
SELENGKAPNYACara Tepat Membersihkan Area Genital
Membersihkan dengan air jauh lebih baik daripada menggunakan tisu.
SELENGKAPNYA