Murid Palestina memegang Alquran dalam aksi unjuk rasa mengecam pembakaran Alquran di Swedia, di Gaza, Palestina, Selasa (24/1). | EPA-EFE/MOHAMMED SABER

Nasional

Kecaman Menguat, Dubes Swedia dan Belanda Dipanggil

Wapres mengecam pembakaran Alquran.

JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menilai serius izin yang Swedia dan Belanda berikan kepada para politikus sayap kanan untuk membakar dan melecehkan Alquran di negara mereka. Hal itu seiring dengan kecaman yang terus mengemuka di Tanah Air terhadap kejadian-kejadian tersebut.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah memanggil duta besar (dubes) Belanda untuk Indonesia berkaitan dengan penyobekan Alquran di Kota Den Haag. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/1). "Dubes Belanda sudah dipanggil kemarin," kata Faizasyah.

Selain itu, Kemenlu RI telah memanggil dubes Swedia di Jakarta terkait dengan aksi pembakaran salinan Alquran oleh politikus berkebangaaan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, setelah ia membakar salinan Alquran dalam aksi demonstrasi di Kota Stockholm pada akhir pekan lalu.

"Sudah diberikan notifikasi atau dipanggil," kata Faizasyah, Selasa (24/1).

photo
Pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar sebuah Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm, 21 Januari 2023. - (EPA-EFE/Fredrik Sandberg/TT SWEDEN OUT)

Dari dalam negeri, berbagai ormas Islam telah mengecam aksi pembakaran Alquran tersebut. Hal itu disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang juga berharap umat Islam di Indonesia bisa tetap menunjukkan akhlak Islam yang baik.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas juga mengutuk aksi pembakaran dan penyobekan mushaf Alquran di Swedia dan Belanda. Menurut dia, tindakan itu bentuk lain dari teror dan ekstremitas yang bisa mengancam keharmonisan umat beragama.

“Itu jelas teror dan tindakan ekstrem yang tidak bisa dibenarkan dan bisa merusak harmoni umat beragama. Saya jelas mengutuk tindakan ekstrem semacam itu,” ujar Menag di Jakarta, Kamis (26/1).

Gus Men, panggilan akrabnya, mengatakan, aksi demonstrasi memang dibenarkan dalam demokrasi. Namun, semua tindakan yang menghinakan simbol keagamaan, apalagi kitab suci, tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun, termasuk kebebasan berekspresi.

photo
Islamofobia di Swedia - (Republika)

“Silakan sampaikan aspirasi dan ekspresi, tapi jangan dengan perbuatan ekstrem, provokatif, apalagi sampai menghinakan simbol-simbol keagamaan dan kitab suci. Itu bisa mengganggu harmoni sosial dan memecah belah umat,” ujarnya.

Menurut dia, aksi politisi sayap kanan di Swedia dan Belanda justru bisa merusak semangat kebersamaan yang sedang dibangun. Itu jelas merugikan seluruh umat beragama dan tidak bisa dibenarkan.

“Protes dari berbagai negara, termasuk di Indonesia, serta juga dari masyarakat dan tokoh agama adalah cermin betapa tindakan itu semacam mencederai perasaan dan merusak semangat kerukunan umat,” sambungnya.

Meski demikian, Menag mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dan terprovokasi. Bentuk penyikapan harus mengedepankan cara-cara yang santun (akhlakul karimah) dengan menunjukkan nilai-nilai keluhuran Islam.

photo
Warga mengikuti aksi di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Ahad (22/1). Mereka mengecam pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan di Stockholm. - (AP Photo/Francisco Seco)

"Umat wajar jika marah melihat kejadian ini. Namun, bentuk respons harus dalam koridor hukum dan dengan adab yang mulia," ungkapnya.

Di sisi lain, Menag Yaqut juga mendorong tokoh-tokoh agama di dunia untuk bersama-sama meredam kasus ini sehingga tak kian meluas. Saatnya para pemuka agama turun untuk berdialog dan kemudian memberikan pencerahan kepada umat demi mewujudkan kehidupan beragama di dunia yang damai.

Gus Men mengapresiasi dan mendukung langkah Kemenlu RI mengundang duta besar Swedia untuk Indonesia. Hal yang sama perlu juga dilakukan terhadap dubes Belanda di Jakarta.

Sebelumnya, aksi pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan Denmark, di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu, 21 Januari 2023. Sehari berikutnya, dalam demonstrasi anti-Turki di Den Haag, Belanda, terjadi juga aksi penyobekan Alquran.

Video pembakaran Alquran yang diunggah Edwin Wagensveld di Belanda pada Ahad (22/1) - (Twitter)  ​

Politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Pegida yang anti-Islam, Edwin Wagensveld, menyobek sejumlah halaman mushaf Alquran di Kota Den Haag, Ahad (22/1). Video Wagensveld di Twitter memperlihatkan dirinya membakar sobekan halaman Alquran itu dalam sebuah panci.

Wagensveld juga pernah menggelar aksi merusak Alquran saat unjuk rasa kelompok Islamofobia, Pegida, di Rotterdam pada Oktober 2022.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, aksi penistaan terhadap kitab suci Alquran di Swedia dan Belanda tidak patut dilakukan. Kiai Ma'ruf pun tidak membenarkan aksi pembakaran dan perobekan Alquran dengan dalih kebebasan berekspresi.

"Saya kira ini tidak betul kalau ini merupakan kebebasan berekspresi, kemudian orang boleh seenaknya tanpa memedulikan hak orang lain pihak lain," kata Ma'ruf dalam keterangan persnya saat ditemui di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1).

photo
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. - (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Ma'ruf mengatakan, aksi tersebut dapat memicu permusuhan dan konflik. Karena itu, pemerintah telah membuat nota yang mengutuk keras aksi penistaan Alquran ini.

"Ini pemerintah sudah membuat nota tentang peristiwa ini dan akan memanggil duta besarnya karena memang peristiwa ini bisa memicu konflik, bahkan kalau kita tidak bisa menjaganya itu bisa potensi konflik itu bisa melebar atau terjadi di berbagai negara lain," ujar Ma'ruf,

Ma'ruf juga menegaskan, semua pihak harus mengedepankan teologi kerukunan. Tak hanya di Indonesia, lanjut Wapres, bangsa-bangsa lain juga harus dapat mencegah hal-hal yang dapat merusak kerukunan agama.

 
Ma'ruf juga menegaskan, semua pihak harus mengedepankan teologi kerukunan.
 
 

Di Indonesia, kata Ma'ruf, untuk menjaga kerukunan beragama, ada sanksi bagi mereka yang menistakan agama. "Oleh karena itu, bagi kita, kita cegah penodaan agama itu, harus kita beri sanksi supaya tidak terjadi dan menimbulkan konflik," ujarnya.

Namun demikian, Ma'ruf juga berharap kejadian penistaan Alquran kali ini tidak membuat bangsa Indonesia terprovokasi. Apalagi, Indonesia terkenal sebagai bangsa yang paling toleran.

"Karena itu, kita harap apa yang terjadi di Swedia atau Belanda tidak berpengaruh kepada kita. Artinya, kita sebagai bangsa sudah punya landasannya, sudah punya semangat, sudah punya karakter yang kita bina selama ini sebagai bangsa toleran. Jangan sampai ada unsur-unsur intoleran masuk ke sini," ujarnya.

Islamofobia di Swedia dan Tur Pembakaran Alquran Paludan

Paludan sebelumnya pernah menggelar sejumlah aksi demonstrasi dengan membakar Alquran.

SELENGKAPNYA

Dikecam Dunia Islam, Siapa Paludan?

Kecaman atas pembakaran Alquran di Swedia terus mengalir.

SELENGKAPNYA

Rasmus Paludan Kembali Bakar Alquran di Swedia

Pemerintah Swedia memberikan ijin aksi ini sebagai kebebasan berekspresi di Swedia.

SELENGKAPNYA