
Internasional
Aksi Kecam Pembakaran Alquran Meluas
Kemenlu akan memanggil Dubes Swedia untuk RI.
KABUL -- Ratusan pria Afghanistan menggelar protes di timur Kota Khost pada Selasa (24/1) untuk mengungkapkan kemarahan atas pembakaran Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Ibu Kota Swedia, Stockholm. Kerumunan warga Afghanistan mengutuk insiden itu di Khost, sebuah kota yang berbatasan dengan Pakistan.
"Matilah pemerintah Swedia, matilah politisi seperti itu," teriak pengunjuk rasa di alun-alun utama kota, dilaporkan al-Arabiya, Selasa (24/1).
Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan para pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun. Beberapa pengunjuk rasa memegang bendera Taliban, sementara petugas keamanan berjaga di dekatnya.

"Orang-orang Khost mengutuk pembakaran Alquran di Swedia dan meminta negara-negara Muslim untuk mengangkat suara mereka menentang politisi jahat dan kotor ini," kata Qadeer Lakanwal, seorang pengunjuk rasa dan salah satu penyelenggara aksi unjuk rasa.
Penyelenggara lain, Ibrahim Sayar, mengatakan tindakan pembakaran Alquran ini tidak boleh diulangi agar tidak menimbulkan kebencian di hati umat Islam terhadap agama lain. Kementerian Luar Negeri Afghanistan sebelumnya mengutuk pembakaran Alquran tersebut.
Seorang ekstremis sayap kanan kewarganegaraan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan pada Sabtu (21/1) membakar kitab suci Alquran di depan Kedutaan Turki di Stockholm. Paludan mendapatkan izin dari polisi Swedia untuk menjalankan aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.

Aksi Paludan ini menuai kecaman dari dunia Arab dan umat Islam. Sehari setelah Paludan, politikus sayap kanan Belanda, Edwin Wagensveld, ikut-ikutan merobek-robek Alquran di depan gedung Parlemen Den Haag, Belanda. Aksi brutalnya itu bahkan diunggah di laman twitternya, pada Ahad (22/1) sekitar pukul 14.00 waktu Belanda.
Dilansir dari Aljazira pada Rabu (25/1), dia sendirian selama insiden itu dan yang mengesalkan, aksi itu juga berlangsung di bawah perlindungan polisi. Edwin Wagensveld kemudian meninjak juga salinan Alquran yang ia robek-robek.
Terkait aksi di Belanda itu, ratusan Muslim pada Selasa (24/1) berunjuk rasa di Lahore, Pakistan. Para pendukung partai politik kecil yang disebut Liga Muslim Markazi Pakistan meneriakkan slogan-slogan menentang Edwin Wagensveld.

Sekitar selusin Muslim juga mengadakan unjuk rasa serupa di Karachi, ibu kota provinsi Sindh selatan, untuk mengutuk pembakaran Alquran pada Sabtu di Swedia.
Unjuk rasa itu terjadi beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk keras apa yang disebutnya "tindakan penodaan yang menjijikkan" terhadap Alquran di Swedia, dengan mengatakan tindakan seperti itu melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. Protes menentang pembakaran Alquran oleh Paludan juga pecah di Irak, Yaman, Yordania, Turki, dan sejumlah negara lain.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia menyatakan akan memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg. Mereka hendak membahas tentang aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan.

“Betul sudah dipanggil dan waktu pertemuannya sendiri masih dikoordinasikan, namun secepat-cepatnya,” kata juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi Republika, Selasa (24/1) malam.
Sebelumnya Kemenlu telah mengutuk aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan. “Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm,” tulis Kemenlu lewat akun Twitter resminya, Ahad (22/1).
Kemenlu mengatakan, aksi penistaan kitab suci tersebut telah melukai dan menodai toleransi umat beragama. “Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab,” kata Kemenlu.

Sementara, Swedia berkeras ingin memulihkan dialog dengan Turki mengenai permohonan untuk segera bergabung dengan organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyatakan pada Selasa (24/1), upaya itu merupakan tindakan agar negaranya dan Finlandia segera bergabung dengan koalisi kemana tersebut.
"Tidak ada masalah keamanan nasional lain yang lebih penting daripada kami, bersama Finlandia, dengan cepat menjadi anggota NATO," kata Kristersson.
Turki telah menunda pembicaraan trilateral tanpa batas waktu dengan Swedia dan Finlandia atas tawaran keanggotaan NATO. Tindakan ini diambil setelah Rasmus Paludan membakar salinan Alquran dalam protes akhir pekan di Stockholm dekat Kedutaan Besar Turki.

Usai tindakan itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia untuk tidak mengharapkan dukungan menjadi anggota aliansi militer NATO. "Jelas bahwa mereka yang membiarkan keburukan seperti itu terjadi di depan kedutaan kami tidak dapat lagi mengharapkan belas kasihan dari kami sehubungan dengan permohonan keanggotaan NATO mereka,” kata Erdogan sehari sebelumnya.
Presiden Turki ini mengatakan sangat marah kepada otoritas Swedia karena mengizinkan demonstrasi berlangsung di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Mereka melakukan aksi di bawah perlindungan pasukan keamanan.
Islamofobia di Swedia dan Tur Pembakaran Alquran Paludan
Paludan sebelumnya pernah menggelar sejumlah aksi demonstrasi dengan membakar Alquran.
SELENGKAPNYADikecam Dunia Islam, Siapa Paludan?
Kecaman atas pembakaran Alquran di Swedia terus mengalir.
SELENGKAPNYA