Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/11/2022). | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

RI Jajaki Peluang Buka Ritel Modern di Saudi

Pelaku UMKM akan makin mudah memasarkan produk di Saudi.

JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan misi dagang ke Arab Saudi pada 21-23 Januari 2022 yang merupakan misi dagang pertama pada tahun ini. Dalam misi dagang itu, Mendag menjajaki peluang perusahaan Indonesia untuk membuka gerai ritel modern di Saudi.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu berharap misi dagang yang ia jalankan dapat menghasilkan peningkatan komitmen perluasan kerja sama dan peningkatan ekspor produk Indonesia. Salah satu alasan pemerintah ingin ada gerai ritel modern di Saudi karena kunjungan warga negara Indonesia ke negara tersebut terus mengalami peningkatan.

Dengan adanya gerai modern milik Indonesia di Arab Saudi, upaya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Tanah Air untuk memasarkan produk akan makin mudah. "Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional," ujar dia.

Saat ini, kunjungan WNI ke Arab Saudi tercatat sekitar 2 juta orang per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi 5 juta orang seiring adanya normalisasi ibadah haji dan umrah.

"Ini merupakan pasar yang sangat besar yang harus dapat dimanfaatkan dengan optimal. Oleh karena itu, kami terus berupaya agar hubungan dagang dapat terus ditingkatkan," kata Zulkifli dalam pernyataan resminya, Ahad (22/1).

photo
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri dinner meeting dengan para pebisnis Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (21/1). - (Dok Kemendag)

Ia mengungkapkan, misi dagang ke Arab Saudi merupakan salah satu bagian dari program pengembangan pasar baru, khususnya pasar ekspor nontradisional. Adapun misi dagang tersebut merupakan kelanjutan misi dagang ke pasar non-tradisional yang sebelumnya dilakukan di Uni Emirat Arab dan India.

Setelah Arab Saudi, Mendah juga akan melakukan misi dagang ke Eropa Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, dan Amerika Latin. "Kalau kita ingin menjadi negara maju 2045, memang harus menguasai belahan dunia. Kalau kita tidak masuk sekarang, tentu kita akan terlambat,” ujar Mendag.

Penjajakan kerja sama bisnis juga dilakukan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi, pertemuan dengan Otoritas Pangan dan Obat-obatan (SFDA) Arab Saudi, serta pertemuan dengan dewan kerja sama bagi negara Arab di Teluk (GCC). "Sebanyak 24 pelaku usaha turut serta pada misi dagang ke Arab Saudi," katanya.

Pelaku usaha tersebut terdiri atas pengusaha sektor produk makanan dan minuman, perawatan tubuh dan kulit, arang, resin, dan aneka produk lainnya. Selain pelaku usaha, misi dagang diikuti asosiasi pelaku usaha, antara lain Kadin Indonesia, Aspirasi Pengusaha Kreatif Indonesia (APKI), dan Kamar Entrepreneur Indonesia (Keind).

Pada periode Januari-November 2022, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar 7 miliar dolar AS, naik 45,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,82 miliar dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar 1,84 miliar dolar AS dengan ekspor migas sebesar 200 ribu dolar AS dan sisanya merupakan ekspor nonmigas.

Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi tercatat sebesar 5,17 miliar dolar AS, yang terdiri atas impor migas sebesar 4,33 miliar dolar AS dan impor nonmigas sebesar 842,30 juta dolar AS.

photo
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan importir Arab Saudi di Jeddah, Sabtu (21/1). - (Dok Kemendag)

Arab Saudi merupakan negara tujuan ekspor peringkat ke-24 bagi Indonesia. Produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi di antaranya kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit dan turunannya, perhiasan, produk kertas, serta produk tekstil. Sedangkan, impor utama Indonesia dari Arab Saudi di antaranya minyak mentah, bahan bakar gas, minyak bumi, besi, dan alkohol asiklik.

Bangsawan Kerajaan Arab Saudi Syekh Ibrahim al-Subaie menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia meningkatkan nilai dagang antara Indonesia dengan Arab Saudi. "Saya menyambut baik, antusias, dan sangat positif atas upaya ekstra Mendag Indonesia untuk meningkatkan nilai dagang antara Arab Saudi dan Indonesia," kata sang bangsawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (22/1).

Hal tersebut disampaikan di sela-sela kunjungan kerja Mendag ke Kerajaan Arab Saudi sekaligus menghadiri jamuan makan malam Pemilik Bank Al-Bilad tersebut pada Sabtu (21/1). Syekh Ibrahim mengatakan, Kerajaan Arab Saudi terus memantau perkembangan yang dilakukan Mendag Indonesia, termasuk langkah-langkah tak biasa yang akan dan telah dilakukan.

"Kami komunitas bisnis di sini menyambut dengan penuh optimisme," ujar Syekh Ibrahim.

photo
Perkembangan neraca perdagangan Indonesia - (BPS)

 

Machu Picchu Terdampak Rusuh Peru

Polisi Peru menangkap lebih dari 200 orang yang dituduh memasuki kampus terbesar di Lima.

SELENGKAPNYA

Selandia Baru, Islam, dan Jacinda Ardern

SELENGKAPNYA

Agama dan Kebudayaan

Saat ini manusia justru sangat memerlukan agama dan kebudayaan supaya tetap lestari.

SELENGKAPNYA