
Bugar
Waspadai Kebiasaan Sepele Pemicu Diabetes Tipe Dua
Kurang tidur akan berdampak negatif pada setiap lini manajemen tubuh.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menjadi kekhawatiran banyak orang. Makan makanan yang sehat bisa jadi pilihan gaya hidup paling terkait dengan penurunan risiko diabetes tipe dua.
Menghindari makanan manis, gorengan, dan olahan, serta melakukan diet sehat yang mencakup konsumsi buah beri, ikan berlemak, dan sayuran berdaun hijau, ternyata penting untuk mengurangi risiko diabetes tipe dua. Nyatanya, banyak kebiasaan sehari-hari lainnya yang juga dapat membantu menghindari atau mengelola kondisi umum ini.
Tak hanya pilihan makanan, banyak pula kebiasaan lainnya yang seharusnya tidak menjadi bagian dari rutinitas karena dapat meningkatkan risiko diabetes. Ahli Endokrinologi di Providence Saint John's Health Center Santa Monica, Kalifornia, Amerika Serikat (AS), Sarah Rettinger, mengungkapkan empat kebiasaan yang bisa sebabkan diabetes tipe dua.
- Kurang tidur
“Satu dari tiga orang dewasa AS tidak cukup tidur, dan seiring waktu ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua, penyakit jantung, obesitas, dan depresi,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) memperingatkan.
Dan jika sudah menderita diabetes, kurang tidur akan berdampak negatif pada setiap lini manajemen tubuh. Termasuk berapa banyak makanan yang dimakan, apa yang dipilih untuk dimakan, bagaimana merespons insulin, dan kesehatan mental.
“Malam dan siang bisa kabur, terutama dengan paparan layar. Ritme sirkadian kita perlu diperkuat. Cobalah untuk bangun di waktu yang sama setiap pagi, bahkan di akhir pekan,” kata Rettinger. Dan jika Anda berurusan dengan insomnia kronis, ada banyak cara berbeda untuk menangani masalah ini.
2. Terlalu banyak duduk
Menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian memang penting, tetapi gaya hidup yang tidak banyak bergerak tetap dapat menimbulkan bahaya kesehatan bahkan bagi orang yang berolahraga.
“Jika kita berolahraga, tapi kemudian duduk dalam waktu lama, dapat membuat perubahan metabolisme, meningkatkan gula darah, dan menurunkan kekuatan otot serta kesehatan jantung,” kata Rettinger memperingatkan.
Faktanya, AARP melaporkan studi besar terhadap lebih dari 475 ribu orang, yang diterbitkan pada 2021 di Diabetes Care. Studi itu menemukan bahwa berolahraga 30 menit per hari lalu tidak banyak bergerak, dikaitkan dengan risiko mulai dari enam hingga 31 persen lebih rendah diabetes tipe dua.
“Untuk menghentikan kebiasaan duduk, mulailah dengan mencatat berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk duduk. Dengan begitu, kita bisa mencari cara untuk mengurangi jumlah itu,” papar AARP
Rettinger menyarankan aktivitas sederhana, seperti berjalan-jalan, naik turun tangga, atau melakukan jumping jack. "Apa pun untuk meningkatkan detak jantung atau membuat kita sedikit terengah-engah," katanya.
3. Merokok

"Orang yang merokok lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe dua," kata ahli endokrinologi di Providence Saint John's Health Center, Rose Lin.
CDC memperingatkan, makin banyak rokok yang dihisap, makin tinggi risiko diabetes tipe dua. Orang yang merokok berisiko 30 sampai 40 persen untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Orang dengan diabetes dan merokok juga akan mengalami masalah dengan dosis insulin serta sulit mengelola kondisi mereka. Dan jangan lupa bahwa merokok menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker, penyakit jantung, strok, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang meliputi emfisema dan bronkitis kronis.
4. Stres
"Hubungan manusia yang positif menurunkan kadar kortisol alias hormon stres kita dan mengurangi risiko kecemasan dan depresi," kata Rettinger. Bersosialisasi juga telah ditemukan berpotensi mengurangi risiko demensia.
Selain itu, penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia menjelaskan, depresi adalah faktor risiko psikososial yang paling banyak dipelajari untuk diabetes, serta bagi mereka yang kesepian dan depresi disarankan untuk memiliki hubungan timbal balik.
Untuk menghentikan kebiasaan duduk, mulailah dengan mencatat berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk duduk.STUDI AARP
Lantunan Alquran Safitri dari Kamar yang Mengurungnya
Keluarganya terpaksa mengurung Safitri karena ia kerap mengamuk.
SELENGKAPNYARidwan Rumasukun Ditunjuk Gantikan Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe kini telah berstatus tahanan KPK.
SELENGKAPNYA