
Arsitektur
Pesona Sejarah dan Arsitektur Masjid Terbesar di India
Masjid Taj'ul adalah kompleks masjid terbesar di seluruh India dan kedua di Asia.
India merupakan negara yang memiliki populasi Muslim terbanyak ketiga di dunia, yakni sesudah Indonesia dan Pakistan. Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), pada 2022 lalu total warga India yang memeluk Islam diperkirakan mencapai 206,11 juta jiwa.
Islam telah menjadi bagian dari sejarah India sebelum negeri ini dicengkeram kolonialisme Eropa. Sejak ratusan tahun silam, ribuan masjid berdiri di seluruh Anak Benua India. Tidak sedikit pula yang memiliki nilai sejarah dan estetika nan unik.
Salah satu yang menarik untuk ditelisik adalah Masjid Taj'ul. Sebab, inilah masjid terbesar di seluruh India hingga kini. Bukan, misalnya, Masjid Jama Delhi. Posisinya pun menjadi terbesar kedua di Benua Asia.
Masjid Taj'ul berada di Kota Bhopal, negara bagian Madhya Pradesh, India. Berbahan dasar batu merah, masjid ini tampak anggun. Letaknya bersisian dengan danau buatan yang disebut Motia Talab.
Jika dilihat dari arah danau ini di sore ini, pemandangan masjid ini tampak begitu elegan. Airnya memantulkan refleksi kemegahan Masjid Taj’ul. Dari tepi perairan tersebut, tempat ibadah itu kelihatan menawan dengan sudut-sudut yang penuh ornamen.
Dilansir dari The Culture Trip, Masjid Taj’ul memiliki luas interior sekitar 430 ribu kaki persegi. Daya tampungnya meliputi kapasitas 175 ribu orang.

Nama masjid ini memiliki makna yang indah: “masjid bermahkota.” Keindahan dan kemegahan arsitekturnya mencerminkan penamaan itu.
Pintu gerbang Masjid Taj’ul membentang tinggi, berhadap-hadapan dengan sebuah bangunan madrasah. Wujudnya seperti jiplakan cermin yang tembus pandang. Gerbang utama itu berbentuk kotak. Permukaannya memiliki banyak dekorasi yang diukir dengan presisi yang luar biasa.
Gerbangnya bertahtakan pelbagai kaligrafi berbahasa Arab. Di antaranya adalah 99 nama Allah (asmaul husna). Ada pula ukiran shalawat Nabi Muhammad SAW yang tampak padu dengan ornamen-ornamen yang menyelimuti seluruh permukaan dinding. Warnanya coklat kemerahan, menyiratkan nuansa kejayaan peradaban Islam di India masa lalu. Merona berkilauan diterpa mentari sore hari.

Masjid Taj’ul dibangun antara tahun 1868 dan 1901 M. Inisiasinya dimulai oleh Sultanah Shah Jahan Begum dari Bhopal. Sebagai tanda kebulatan tekad penguasa perempuan, Masjid Taj’ul juga menjadi simbol pengabdian Ratu Bhopal. Sang ratu merupakan penguasa wanita yang memimpin Bhopal dua periode, yakni pada 1844-1860 M dan 1868-1901 M.
Masjid yang kini berusia lebih dari seabad itu mempunyai tiga kubah marmer. Ketiganya diapit dua menara yang menjulang setinggi 18 tingkat.
Sayangnya, tidak semua pengunjung diizinkan untuk naik ke puncak menara tersebut. Pertimbangannya ialah menjaga kondisi bangunan cagar budaya ini.
Jalan utama dalam kompleks masjid dilengkapi dengan tiang-tiang yang tidak terlalu tinggi. Pekarangan-interior masjid ini berbentuk persegi, mencerminkan kekhasan arsitektur Mughal. Pada tengah halaman itu, terdapat sebuah kolam besar yang difungsikan sebagai sumber air wudhu bagi para jamaah.
Masjid ini buka setiap hari dan dapat dimasuki masyarakat umum, termasuk kaum non-Muslim dengan mematuhi etika dan cara berpakaian. Karena itu, Masjid Taj'ul kerap menjadi destinasi wisata yang sayang dilewatkan para pelancong, lokal maupun internasional.
Masjid ini memiliki kemiripan yang luar biasa dengan arsitektur Masjid Jama Delhi. Bukan hanya pada penampakannya, tetapi juga detail dekorasinya. Kota Bhopal terhubung dengan baik dengan Delhi dan Bombay. Begitu Anda berada di dalam kota, akses menuju Masjid Taj’ul tidak terlalu rumit. Lokasinya sangat strategis.

Sang ratu
Siapakah Sultanah Shah Jahan Begum Ratu Bhopal yang berperan penting dalam pembangunan masjid ini?
Ia adalah salah satu dari empat penguasa wanita berturut-turut (begum) bekas negara bagian Bhopal. Lahir di Islamnagar, dekat Bhopal, Shah Jahan Begum adalah putri dari pasangan Jahangir Mohammad Khan dan Sikandar Begum.
Shah Jahan diangkat menjadi penguasa Bhopal pada 1844. Usianya masih enam tahun ketika itu. Pada 1860, ibunya diakui oleh Inggris sebagai penguasa Bhopal sehingga posisinya di istana tersingkirkan. Barulah sesudah sang bunda wafat pada 1868, Shah Jahan menggantikannya sebagai penguasa tertinggi.
Setelah dipersiapkan untuk kepemimpinan negara, Shah Jahan banyak melakukan berbagai perbaikan. Ia memperbaiki sistem pendapatan pajak dan meningkatkan penerimaan negara dan memodernisasi militer negerinya.
Selain membangun Masjid Taj’ul, Shah Jahan juga membangun istana di Bhopal. Ketika hendak beribadah haji ke Tanah Suci Makkah, kesehatannya melemah. Fobia terhadap perjalanan laut membuatnya tidak jadi melaksanakan rukun Islam kelima itu.
Kedermawanannya tidak hanya di India. Shah Jahan Begum juga memberikan sumbangan yang cukup besar untuk pembangunan masjid di Woking, Surrey, Inggris. Masjid Shah Jahan, demikian namanya, menjadi masjid tertua di Inggris, setidaknya sejak era Victoria.

Pada 1855, Shah Jahan Begum kemudian menikah dengan Baqi Muhammad Khan, seorang bangsawan berpangkat menengah Bhopal. Namun, suaminya ini meninggal pada 1867. Empat tahun kemudian, Shah Jahan pun kembali menikah dengan Siddiq Hasan Khan dari Kannauj.
Tahun-tahun terakhir Shah Jahan Begum dihabiskan untuk memimpin negara yang dikelola dengan cukup baik. Pada awal tahun 1901, Shah Jahan menderita kanker mulut. Wanita ningrat ini meninggal tak lama kemudian, yakni pada 6 Juni tahun yang sama.
AI dan Masa Depan Pendidikan
Kehadiran perangkat lunak yang satu ini, mirip dengan kehadiran Wikipedia beberapa tahun lalu.
SELENGKAPNYAMengenal Mahfudzat, Kata-Kata Mutiara di Pesantren
Kalangan pesantren telah mengakrabi atau mengenal mahfudzat.
SELENGKAPNYAPresiden Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim menjalani kunjungan kerja pertamanya keluar negeri selama dua hari di Indonesia
SELENGKAPNYA