Pemadam kebakaran mencoba memadamkan api akibat serangan Rusia di Bakhmut, Donetsk, Ukraina, Senin (2/1/2023). | EPA-EFE/GEORGE IVANCHENKO

Internasional

Serangan Balik untuk Rusia

Pengumuman tentang tewasnya puluhan prajurit jarang diumumkan otoritas Rusia.

OLEH KAMRAN DIKARMA, DWINA AGUSTIN

Kian kemari harapan perdamaian antara Rusia-Ukraina terus menipis. Setelah sebelumnya didominasi bombardir oleh Rusia ke wilayah Ukraina, kali ini sejumlah serangan Ukraina mengenai target-target mereka

Kremlin melaporkan pada Senin (2/1), sebanyak 63 tentara Rusia tewas terhantam serangan sistem roket Himars yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina. Serangan tersebut terjadi di Kota Makiivka, wilayah timur Donetsk, wilayah yang dikuasai pasukan Rusia. Pasukan Ukraina menembakkan enam roket dari sistem peluncuran Himars dan dua di antaranya berhasil ditembak jatuh. 

"Akibat serangan oleh empat rudal dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi di titik penempatan sementara, 63 prajurit Rusia tewas," kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia dalam sebuah pernyataan, Senin (2/1).

Kemenhan Rusia tak mengungkapkan waktu serangan rudal itu terjadi. “Semua bantuan dan dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada kerabat serta orang-orang terkasih dari prajurit yang gugur,” kata Kemenhan Rusia.

photo
Seorang pria menangis di samping jenazah istrinya yang terbunuh dalam serangan Rusia ke Kiev, Ukraina, pada Sabtu (31/12/2022). - (AP Photo/Roman Hrytsyna)

Pengumuman tentang tewasnya puluhan prajurit jarang diumumkan otoritas Rusia. Oleh karena itu, hal yang disampaikan Kemenhan Rusia tentang serangan di Makiivka dinilai langka.

Meski tak mengeklaim langsung serangan rudal di Makiivka, militer Ukraina mengatakan, jumlah prajurit Rusia yang tewas lebih besar daripada yang diumumkan secara resmi. Serangan rudal diduga dilancarkan pada malam perayaan tahun baru.

Menurut Gubernur Wilayah Samara, Rusia, Dmitry Azarov, sejumlah penduduk yang tidak disebutkan namanya di wilayah itu termasuk di antara korban meninggal dan terluka akibat serangan di Kota Makiivka. Blogger militer Rusia yang informasinya sebagian besar dapat diandalkan selama perang mengatakan, amunisi yang disimpan di dekat fasilitas tersebut telah meledak dalam serangan itu dan menyebabkan jumlah korban yang banyak.

Pejabat pemerintahan yang ditunjuk Rusia di Donetsk yang diduduki Rusia, Daniil Bezsonov, menyatakan kemarahan. Dia menyerukan hukuman untuk perwira militer yang memerintahkan sejumlah besar pasukan ditempatkan di fasilitas tersebut.

Statistic: Number of civilian casualties in Ukraine during Russia's invasion verified by OHCHR as of December 26, 2022 | Statista
Find more statistics at Statista

Sebagai langkah yang langka, militer Ukraina mengakui serangan terbaru tersebut. Staf Umum Ukraina mengonfirmasi bahwa Makiivka diserang pada 31 Desember dan menyatakan 10 kendaraan militer Rusia hancur atau rusak. Dia menambahkan, kabar meninggalnya personel Rusia masih diklarifikasi.

Dalam klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen, Direktorat Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan pada Ahad (1/1), sekitar 400 tentara Rusia yang dimobilisasi tewas di sebuah gedung sekolah kejuruan di Makiivka dan sekitar 300 lainnya terluka. Pernyataan Rusia mengatakan, serangan terjadi di daerah Makiivka dan tidak menyebutkan sekolah kejuruan.

Rusia masih melancarkan serangan ke ibu kota Ukraina dengan mengerahkan pesawat tanpa awak atau drone. Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan pada Senin, 40 drone menuju kota itu dalam semalam. Menurut pasukan pertahanan udara Ukraina, armada itu dapat dihancurkan seluruhnya..

Klitschko mengatakan, 22 drone dihancurkan di Kiev, 3 drone di wilayah Kiev yang terpencil, dan 15 di provinsi tetangga. Namun, fasilitas infrastruktur energi rusak akibat serangan dan ledakan terjadi di salah satu kabupaten/kota yang belum jelas penyebabnya akibat drone atau amunisi lainnya. 

photo
Asap membubung dari lokasi pengeboman Rusia di Bakhmut, Ukraina, Selasa (27/12/2022). - (AP Photo/Libkos)

Pada akhir Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Barat telah menggunakan Ukraina untuk menghancurkan negaranya. Dia menegaskan, Rusia tidak akan pernah menyerah atau takluk pada upaya Barat tersebut.

Dalam pesan tahun baru yang disiarkan, Sabtu (31/12), Putin mengatakan, peperangan Rusia di Ukraina bertujuan melindungi tanah air dan kemerdekaan hakiki rakyatnya. “Selama bertahun-tahun elite Barat dengan munafik meyakinkan kami tentang niat damai mereka.

Faktanya, dengan segala cara mereka mendorong neo-Nazi yang melakukan terorisme terbuka terhadap warga sipil di Donbas,” ujar Putin dalam pidatonya di hadapan para personel militer.

Menurut Putin, Barat membual tentang perdamaian. “Ia sedang mempersiapkan agresi. Sekarang mereka secara sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan serta memecah belah Rusia,” ucapnya.

Putin menegaskan, pemerintahannya tidak akan pernah membiarkan Barat melakukan hal tersebut. Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung selama hampir 11 bulan. Hingga kini belum ada tanda-tanda Moskow dan Kiev akan bernegosiasi. 

Jalur anti-Rusia

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko menyatakan, penerapan "Jalur anti-Rusia" oleh Jepang membuat pembicaraan perjanjian damai dengan Rusia menjadi tidak mungkin. Rusia dan Jepang belum secara resmi mengakhiri permusuhan Perang Dunia II karena kebuntuan atas pulau-pulau yang direbut oleh Uni Soviet pada akhir perang.

photo
Tentara Ukraina membawa peti jenazah rekan mereka yang gugur dalam pertempuran dengan pasukan Rusia dalam proses pemakaman di Katedral St Volodymyr Cathedral di Kiev, Ukraina, Selasa (27/12/2022). - (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Permasalahan kedua negara berputar pada sengketa atas pulau yang dikenal di Rusia sebagai Kuril dan di Jepang sebagai Wilayah Utara. "Sangat jelas bahwa tidak mungkin untuk membahas penandatanganan dokumen semacam itu (perjanjian damai, red) dengan negara yang secara terbuka mengambil posisi tidak ramah dan membiarkan dirinya mengancam negara kita secara langsung," kata Rudenko kepada kantor berita pemerintah Rusia, TASS, pada Selasa (3/1).

"Kami tidak melihat tanda-tanda Tokyo menjauh dari jalur anti-Rusia dan segala upaya untuk memperbaiki situasi," ujarnya.

Rusia menarik diri dari pembicaraan dengan Jepang pada Maret tahun lalu menyusul sanksi dari Jepang atas invasi Rusia ke Ukraina. Tokyo bereaksi dengan marah atas pembicaraan tersebut dengan menyebut langkah Moskow tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima.

Secara terpisah, Rudenko memberikan sorotan terhadap sikap Rusia yang mendukung kebijakan "Satu Cina" dalam masalah Taiwan. Dia mengulangi dukungan eksplisit Moskow kepada Beijing atas nasib pulau tempat Pemerintah Republik Cina yang kalah melarikan diri pada 1949.

"Beijing sangat menyadari bahwa pihak Rusia selalu mendukung Republik Rakyat Cina dalam masalah Taiwan. Kami melanjutkan dari fakta bahwa hanya ada satu Cina, Pemerintah RRC adalah satu-satunya pemerintah yang sah yang mewakili seluruh Cina, dan Taiwan merupakan bagian integral darinya," kata Rudenko.

Cina mengeklaim Taiwan sebagai wilayah daratan dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap pulau itu selama dua tahun terakhir. Taipei menolak keras klaim kedaulatan Beijing tersebut.

Upaya Menyelamatkan Muka Mahkamah Agung

Tingkat kepercayaan publik anjlok selepas penangkapan hakim agung.

SELENGKAPNYA

Tarif Hotel di Makkah dan Madinah Naik

PPIU disarankan untuk memberi jadwal keberangkatan ulang kepada jamaah yang tak mau membayar biaya tambahan.

SELENGKAPNYA

Syarat Wajib Booster dan Kemungkinan Selepas PPKM

PPKM yang resmi dicabut tak berarti Covid-19 sudah tidak ada.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya