Petugas medis bidang Dokkes Polri memberikan vaksinasi COVID-19 ke tenaga kesehatan di Polresta Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (14/9/2022). | ANTARA FOTO/Jojon

Nasional

Menkes: Kasus Covid-19 Sudah Capai Puncak

Yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 memiliki tingkat risiko keparahan yang tinggi.

JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 saat ini sudah mencapai puncaknya. Menurut dia, hal tersebut diukur dari kenaikan positivity rate.

“Kasus Covid-19 itu sedang naik, tapi pengamatan kita sudah sampai di puncak. Kenapa kita bilang begitu, ada dua hal yang kita ukur secara saintifik. Pertama kenaikan (dilihat) dari positivity rate,” kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/12).

Saat ini, angka positivity rate di seluruh daerah sudah mengalami penurunan. Sehingga diprediksi dalam dua pekan ke depan, jumlah kasus Covid-19 akan mengalami penurunan. Dia juga menjelaskan, penularan dari sub varian Omicron XBB dan BQ.1 saat ini sudah mencapai 80 persen dari keseluruhan varian yang ada.  

“XBB yang saat ini ada di 80 persen dari populasi varian yang ada. Itu ciri-cirinya, karena dia sudah jenuh nanti akan turun,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 memiliki tingkat risiko keparahan gejala maupun kematian yang tinggi. Ia pun menyebut sebanyak 74 persen pasien positif yang dirawat di rumah sakit belum mendapatkan vaksin booster. Sedangkan 84 persen pasien Covid-19 yang meninggal juga diketahui belum mendapatkan vaksin booster.

Direktur Jenderal P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, saat ini Kemenkes sedang memfokuskan diri untuk mengejar cakupan booster pertama atau dosis ketiga vaksin bagi masyarakat umum yang masih rendah. Kemenkes juga memetakan daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah dan mendistribusikannya bersama TNI/Polri.

“Jadi kita fokuskan dulu (pada booster pertama), selesaikan itu sambil fokus pada booster kedua yang tentu saat ini diberikan pada tenaga kesehatan dan lansia juga,” ujar Maxi.

photo
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Hal lain yang pemerintah lakukan untuk mempercepat peningkatan booster pertama yaitu dengan menjadikannya sebagai syarat perjalanan yang sampai dengan saat ini terus diterapkan di semua tempat.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro SpA(K) juga menilai vaksinasi booster kedua sangat penting. Khususnya untuk melindungi kelompok lansia dari risiko penularan Covid-19.

"Kelompok lansia perlu segera mendapatkan vaksinasi booster kedua, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid," kata Sri Rezeki Hadinegoro dalam acara gelar wicara dengan tema "Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia", Kamis.

Sri menambahkan keluarga berperan penting dalam memberikan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 bagi lansia, mulai dari dosis pertama hingga dosis keempat. Terlebih lagi, kata dia, bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, vaksinasi dapat memberikan perlindungan optimal dan mengurangi tingkat keparahan, bahkan kematian akibat Covid-19.

"Jika memiliki komorbid, maka harus dilindungi agar tidak terkena Covid-19. Salah satunya adalah dengan vaksinasi dan juga memperkuat protokol kesehatan," kata dia.

Dalam rangka penguatan vaksin booster kedua untuk lansia, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menargetkan sebanyak 164.909 warga lansia dapat divaksinasi. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari mengatakan pemberian vaksinasi booster kedua bagi lansia itu dilakukan di seluruh puskesmas tingkat kecamatan dan kelurahan.

Rismasari menambahkan jenis vaksinasi yang tersedia ada tiga jenis yakni Pfizer, Zivivax, dan Indovac. "Untuk dosis yang disediakan Pfizer tersedia lebih banyak bisa sampai untuk 250 peserta, Zivivax bisa untuk 40 peserta, dan Indovac bisa untuk 10 peserta pada setiap lokasi vaksinasi," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Asuransi Syariah 2023

Disarankan 42 UUS asuransi syariah memulai membangun fondasi persiapan spin off atau konversi tahun depan.

SELENGKAPNYA

Tingkatkan Investasi, Piaggio Resmikan Pabrik

Piaggio Group berkomitmen untuk terus menghadirkan pengalaman mobilitas premium ala Italia yang unik di Asia.

SELENGKAPNYA

Jujur Pengantar Kebaikan

Jujur adalah pengantar menuju kebaikan.

SELENGKAPNYA