Cristiano Ronaldo | EPA-EFE/LAURENT GILLIERON

Piala Dunia

Tuntutan Fokus A Selecao

Portugal sebenarnya memiliki problem yang jauh lebih besar.

DOHA -- Momen pembuktian itu akhirnya datang untuk tim nasional Portugal. Di Stadion 974, Doha, Qatar, Portugal akan melakoni laga penyisihan Grup H kontra Ghana, Kamis (24/11) malam WIB. Di laga perdana pentas Piala Dunia 2022 itu, Portugal dituntut untuk bisa menjaga fokus setelah berbagai sorotan terhadap sang megabintang, Cristiano Ronaldo. 

Harus diakui, kabar soal pengoleksi lima gelar Ballon d'Or itu memang mengambil porsi yang cukup besar dalam pemberitaan persiapan Portugal menatap Piala Dunia 2022. Sorotan terhadap Ronaldo itu berpangkal pada wawancara kontroversialnya dengan Piers Morgan. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo melontarkan kritik pedas terhadap klubnya, Manchester United. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Portugal (@portugal)

Wawancara itu memperkeruh situasi pemain berusia 37 tahun tersebut di Man United. Ujungnya, Ronaldo dan Man United sepakat untuk berpisah dan mengakhiri kerja sama via pemutusan kontrak. 

Terlepas dari situasi Ronaldo dan Man United tersebut, kekhawatiran soal goyahnya fokus timnas Portugal karena sorotan terhadap Ronaldo itu sudah kadung mencuat. Belum lagi dengan friksi antara Ronaldo dan Bruno Fernandes, rekan setimnya di Man United, sempat muncul ke permukaan. 

Namun, Ronaldo sudah menegaskan, sorotan terhadap dirinya tidak mengganggu persiapan timnas Portugal. "Suasana di ruang ganti pemain begitu luar biasa. Tak ada masalah sama sekali. Tim ini telah terlindungi," kata Ronaldo, seperti dikutip Reuters, Rabu (23/11). 

 
 
Kami sadar akan menghadapi tim yang berbahaya dan ancaman apa yang bisa diberikan Ghana.
 
 

Hal senada juga ditegaskan oleh bek tengah Portugal Ruben Dias. Pemain Manchester City itu menyebut A Selecao, julukan Portugal, sudah sepenuhnya berfokus ke Piala Dunia, bukan isu lain. 

Timnas Portugal, ujar Dias, akan membuktikan kemampuan pada turnamen ini lewat kemenangan di laga kontra Ghana. Terlebih, salah satu wakil Afrika itu memiliki sejumlah pemain yang merumput di lima liga top Eropa, seperti Thomas Partey, Mohamed Kudus, dan Inaki Williams.

"Kami sadar akan menghadapi tim yang berbahaya dan ancaman apa yang bisa diberikan Ghana. Kami telah berfokus pada laga yang akan kami hadapi, kali ini dimulai dengan menghadapi Ghana," ujar Dias, seperti dikutip the Analyst.

 
 
'Lolos ke babak 16 besar menjadi target awal kami.
 
 

Portugal sebenarnya memiliki problem yang jauh lebih besar. Penampilan kurang meyakinkan di Piala Eropa 2021 saat disingkirkan Belgia di babak 16 besar membuat mereka menjadi bulan-bulanan kritik. Dari ketergantungan yang terlalu berlebihan kepada Ronaldo hingga pendekatan taktik pelatih Fernando Santos yang dinilai terlalu defensif. Belum lagi Portugal selalu gagal meraih kemenangan dalam laga pembuka di tiga edisi terakhir Piala Dunia dengan torehan dua hasil imbang satu kali kalah. 

Di sisi lain, Ghana mulai menunjukkan tren peningkatan penampilan sejak ditangani Otto Addo. Babak belur di Piala Afrika 2021 tanpa meraih satu pun kemenangan, the Black Stars, julukan Ghana, mampu memetik kemenangan beruntun di dua laga terakhir di semua ajang. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kontribusi Ekonomi G-20 Diprediksi Rp 7,4 Triliun

Okupansi hotel di Bali juga diprediksi tetap tinggi hingga akhir tahun.

SELENGKAPNYA

Berburu Makanan Khas Indonesia

Mama Rozie mengaku sudah rindu kampung halaman.

SELENGKAPNYA

Serasa Derbi di Khalifa

Delapan pemain timnas Jerman berkarier di Bundesliga Jerman.

SELENGKAPNYA