Alat berat membersihkan longsoran tanah di Jalan Jogja - Wonosari, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Ahad (30/10/2022). (ilustrasi) | Republika/Wihdan Hidayat

Nusantara

Tim SAR Temukan Serpihan Tubuh Korban Longsor di Gowa

Penemuan serpihan kepala korban setelah tim SAR menyisir material longsor pada Sabtu (19/11).

MAKASSAR – Tim SAR Gabungan kembali menemukan serpihan kepala yang diduga korban tanah longsor di sekitar sungai Jeneberang Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Korban diduga bernama Muhammad Royan dan diperkirakan berusia 8 tahun.

"Tim sudah membawa serpihan kepala itu ke Dokkes Polres Gowa untuk memastikan serpihan kepala tersebut adalah korban atau bukan," ujar Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin di Gowa, Ahad (20/11).

Penemuan serpihan kepala korban tersebut setelah tim SAR bersama TNI,  Polri, dan masyarakat melakukan penyisiran material longsor pada Sabtu (19/11) pukul 15.30 Wita. "Kami sudah mengarahkan keluarga korban didampingi tenaga kesehatan dan Bhabinkamtibmas ke Dokkes apakah serpihan kepala itu benar atau tidak adalah korban tanah longsor yang kita cari saat ini," katanya.

Kepala Seksi Dokkes Polres Gowa Ipda Dr Anniza Kemal mengatakan, penemuan itu di Desa Parigi, Kecamatan Parangloe. Polres Gowa telah berkoordinasi dengan Puskesmas Tinggimoncong serta Bhabinkamtibmas Polsek Tinggimoncong untuk membawa serpihan kepala itu ke bidang Kedokteran Forensik Biddokes Polda Sulsel guna memastikan apakah korban atau bukan. 

"Kami lakukan pemeriksaan visum terhadap serpihan kepala yang ditemukan ini, dan telah dijelaskan kepada keluarga tentang prosedur pemeriksaan termasuk menunggu hasil DNA keluar setelah diperiksa di Biddokes Polda," katanya.

Berdasarkan data Basarnas Sulsel, korban tanah longsor di dua titik, yakni Dusun Kunyika dan Dusun Borong Sapiria, Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel sebanyak sembilan orang. Dua korban selamat, enam korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan, dan satu korban lainnya masih dicari.

Waspada bencana

Sementara itu, bencana hidrometeorologi terjadi di Gunungkidul pada akhir pekan lalu. Karena itu, Bupati Gunungkidul DIY Yogyakarta Sunaryanta mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor hingga banjir. 

Sunaryanta mengatakan, saat ini, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih akan terjadi. "Banjir seperti ini bisa kapan saja datang ketika hujan dengan intensitas tinggi datang,” kata Sunaryanta di Gunungkidul, Sabtu (19/11).

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan bencana hidrometeorologi berdampak pada sembilan kelurahan/desa di lima kapanewon/kecamatan. “Ada 1.746 warga terdampak atau 400 keluarga,” kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan juga mengingatkan masyarakat agar waspada terjadinya hujan lebat di sebagian wilayah di Sumatera Utara yang dapat menyebabkan banjir dan longsor. BMKG juga mengimbau warga agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat sirkulasi siklonik di Laut Banda. 

"Terdapat sirkulasi siklonik di Laut Banda menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin yang berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan ringan hingga deras di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menelusuri Arti Tanda Sujud

Jadi, tidak perlu berupaya menghitamkan dahi dengan berbagai cara.

SELENGKAPNYA

Kesultanan Mughal, Dari Akbar ke Shah Jahan

Kesultanan Mughal mencapai masa stabil dan kejayaan meski diwarnai konflik politik.

SELENGKAPNYA

Pesantren Darul Ummah, Cetak Generasi Melek Sains

Semua santri dibimbing para penghafal Alquran 30 juz dan bersanad.

SELENGKAPNYA