
Nusantara
25 Persen Kasus Baru Covid Merupakan Subvarian Baru
Muncul subvarian BQ1 yang merupakan turunan omikron.
JAKARTA -- Kenaikan kasus Covid-19 pada Rabu (16/11) menyentuh angka 8.000. Tepatnya terdapat penambahan 8.486 kasus positif Covid-19.
Dalam laporan itu disebutkan provinsi yang menjadi penyumbang penambahan kasus terbanyak yakni DKI Jakarta 3.668 kasus, Jawa Barat 1.464 kasus, Jawa Timur 835 kasus, Banten 814, dan Jawa Tengah 573 kasus. Kementerian Kesehatan mengungkapkan, hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi Covid-19 saat ini didominasi oleh varian XBB dan BQ1.
"Varian baru ini adalah XBB dan BQ1. Itu variannya dan saat ini sudah hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi itu didominasi oleh varian baru ini. Dan mungkin dalam waktu yang terus akan semuanya seperti halnya dulu BA4, BA5, mendominasi dan menggeser varian sebelumnya," ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, Rabu (16/11).
Dia menekankan pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya memberikan antibodi dari serangan virus Covid-19, termasuk varian baru sekalipun.
"Agar apabila kena dengan virus, termasuk varian baru sekalipun, dia akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksin. Begitu juga dengan yang di-booster. Kalau dia vaksin saja tanpa booster akan lebih kecil antibodinya daripada yang sudah booster," jelas Syahril.
Masih dari data yang sama, para pasien yang dirawat 84 persennya belum melakukan vaksinasi booster. Lalu 50 persennya adalah pasien yang belum divaksin sama sekali. "Pesan dari ini semua, orang yang masuk di rumah sakit, dirawat, itu tinggi karena tidak di-booster," jelas Syahril.
Kemenkes juga melakukan kajian terhadap angka meninggal dunia yang dihubungkan dengan vaksinasi. Hasilnya, 74 persen yang meninggal belum melakukan booster dan 50 persen dari angka itu belum divaksin.
Selain XBB yang sudah lebih ada, sudah muncul pula subvarian BQ1. Virolog dari Universitas Udayana Bali Gusti Ngurah Kadek Mahardika mengatakan, XBB1 dan BQ1 merupakan turunan dari omikron. Kemungkinan besar subvarian XBB1 dan BQ1 lebih mudah menular.

"XBB1 dan BQ1 adalah turunan omikron. Turunan ini punya ciri molekuler yang bisa lebih transmisibel," ujarnya. Namun, ia menegaskan dua subvarian ini tidak lebih mematikan.
Antisipasi peningkatan
Kenaikan kasus yang terus terjadi diprediksi bisa meningkat di masa liburan akhir tahun. Ahli kesehatan yang juga Guru Besar Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Amin Soebandrio mengingatkan pentingnya mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 jelang libur akhir tahun 2022.
Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah mulai terjadi tren kenaikan kasus Covid-19. "Kecenderungannya dalam pekan-pekan ini masih akan naik, sehingga perlu diantisipasi terutama menjelang libur akhir tahun di mana terdapat potensi peningkatan mobilitas masyarakat," katanya.
Hal tersebut, kata dia, seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan yang menyebutkan tren kenaikan kasus Covid-19 akibat pengaruh sejumlah subvarian terbaru Omicron di Indonesia dengan puncaknya paling lambat awal Januari 2023.
"Perlu juga diingat bahwa pemberian dosis penguat sangat diperlukan, mengingat dalam enam hingga delapan bulan dari penyuntikan vaksinasi kedua, ada kemungkinan penurunan kadar antibodi sehingga perlu dosis penguat," katanya.
Meski mengalami kenaikan kasus, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyarakarta (DIY) belum akan memperketat kegiatan. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, mengikuti instruksi pemerintah pusat jika nantinya memang ada pengetatan yang dilakukan.
Saat ini belum ada instruksi dari pemerintah pusat terkait dengan pengetatan selama masa Natal dan tahun baru. "Kami tidak bisa bertentangan dengan pemerintah pusat," kata Sultan.
IPB akan Dampingi Mahasiswa yang Terjerat Pinjol
Ada sekitar 150 nama mahasiswa IPB yang menjadi korban pinjol
SELENGKAPNYAKelola Pesantren Secara Modern
Majelis Masyayikh menyosialisasikan UU Pesantren di Ponpes Nurul Jadid.
SELENGKAPNYABerdakwah dengan Tarif
Mengajarkan Alquran itu ibadah yang memberikan manfaat kepada orang lain.
SELENGKAPNYA