Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersiap memimpin sesi panel kedua rangkaian pertemuan pertama G20 Health Ministerial Meeting (HMM) di Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/6/2022). Sesi tersebut mengambil topik tentang tubercolosis, program “one health | ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Nasional

Menkes: Jumlah Pasien Covid-19 Meningkat

BQ1 menjadi subvarian yang paling banyak menyebar di Indonesia.

JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terjadinya peningkatan kasus harian Covid-19 seiring merebaknya subvarian baru. Jumlah pasien Covid-19 juga meningkat hingga kini berjumlah 27 ribu orang dirawat.

Tercatat dari periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 sebanyak 27.081 pasien konfirmasi positif Covid-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang, berat hingga kritis, di mana 74 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin booster Covid-19.

 

 

 

Yang meninggal dari 1.300 itu, 50 persen belum vaksin, dan 80 persen belum booster.

 

BUDI GUNADI SADIKIN Menteri Kesehatan
 

 

Sebanyak 1.373 pasien tercatat meninggal dunia pada periode yang sama, di mana 84 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin booster Covid-19. Kematian tertinggi pada kelompok lansia dan 50 persen lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.

"Itu untuk yang berat saya kaget, 40 persen ternyata belum vaksin, atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu, 50 persen belum vaksin, dan 80 persen belum booster," ujar Budi di Kampus C Unair Surabaya, Rabu (9/11).

Budi menyebut ada tiga subvarian baru Covid-19 di Indonesia. Khusus di Indonesia, ada satu subvarian yang mendominasi yang banyak ditemukan di kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya.

"Jadi memang sekarang kasusnya naik disebabkan subvarian baru. Ada tiga, BA2.75, XBB, dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura," kata Budi.

Merujuk fakta pada pasien yang dirawat saat ini, Budi mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera melakukannya. Kemudian untuk masyarakat yang vaksinasinya belum lengkap, dimintanya untuk segera melengkapi.

"Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa di-booster. Karena vaksinasi dan booster itu sangat mengurangi risiko masuk RS dan wafat," ujarnya.

Selain vaksin, Budi juga mengimbau masyarakat kembali memperketat protokol kesehatannya lagi. "Jadi saran saya, tetap pakai masker. Karena kasusnya lagi naik cepat sekarang. Dan yang belum divaksin, harus segera vaksin," kata dia.

 

Budi menyampaikan, meski capaian vaksinasi dosis lengkap pada level nasional cukup menggembirakan, capaian vaksinasi lansia masih belum memenuhi target. Sebanyak tujuh dari 34 provinsi di Indonesia belum dapat mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis pertama. Sebanyak 24 provinsi belum dapat mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis kedua.

Demikian halnya dengan cakupan vaksinasi booster Covid-19, di mana baru tiga provinsi di Indonesia yang memenuhi target 50 persen lansia yaitu Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Barat. Sementara delapan provinsi berada di kisaran 30-45 persen, dan sisanya masih dibawah 30 persen lansia sudah divaksinasi.

 

 

 

Paling banyak klaster itu ya klaster komunitas.

 

DANTE SAKSONO HARBUWONO Wakil Menteri Kesehatan
 

 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan saat ini penularan virus Covid-19 paling banyak ditemui pada klaster komunitas. Untuk jumlah penambahan harian berada pada kisaran 6.000-an kasus Covid-19 per hari. "Paling banyak klaster itu ya klaster komunitas," ujar Dante saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/11).

Dante pun menimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat berada di dalam dan luar ruangan serta segera melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi yang belum. Dante melanjutkan, untuk pemberian vaksin dosis keempat masih dalam evaluasi.

"Itu (booster kedua) sedang dievaluasi, kan booster pertama masih 45 persen, jadi kita kejar di booster pertama dulu, untuk booster kedua hanya cukup pada tenaga nakes terlebih dahulu," kata Dante. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Indonesia Siap Terima Biden-Xi Jinping, Putin Belum Pasti

Hingga saat ini sudah ada 17 kepala negara/kepala pemerintahan yang menyatakan akan hadir pada KTT G-20.

SELENGKAPNYA

Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Pengendalian inflasi menjadi kunci untuk melanjutkan tren pertumbuhan.

SELENGKAPNYA

Lanjutkan Perjuangan KH Ahmad Sanusi

Pemerintah baru saja menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada KH Ahmad Sanusi.

SELENGKAPNYA