
Ekonomi
Swasembada Gula Dukung Ketahanan Energi
Bioetanol bisa digunakan Pertamina untuk mengurangi minyak mentah.
JAKARTA -- PTPN Group melalui subholding sektor gula, yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugarco berkomitmen membantu pemerintah dalam mencapai swasembada gula. Direktur Utama SGN Aris Toharisman mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan konsolidasi sebagian aset atau spin-off PTPN gula ke SGN pada 7 Oktober 2022 lalu.
"Indonesia harus bisa swasembada gula. Sejarah menunjukkan, kita pernah menjadi eksportir gula," ujar Aris saat dihubungi Republika, di Jakarta, Ahad (6/11).
Aris menyampaikan, swasembada gula ditargetkan tercapai dalam lima tahun ke depan, terutama melalui perluasan area tanam dan peningkatan produktivitas tebu. Untuk itu, lanjut Aris, Sugarco akan terus meningkatkan produktivitas gula kristal putih (GKP) hingga lima tahun ke depan.
"Proyeksi GKP PTPN atau Sugarco untuk tahun depan sebanyak 1,001 juta ton dan 1,075 juta ton pada 2024," ucap Aris.
Aris memproyeksikan, produksi GKP terus meningkat hingga 1,118 juta ton pada 2025, lalu sebanyak 1,204 juta ton pada 2026, dan 1,293 juta ton pada 2027.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, transformasi yang selama ini dilakukan PTPN III di klaster BUMN Perkebunan terus menunjukkan perkembangan yang baik. Pahala mengatakan, kondisi keuangan PTPN III juga terus menunjukkan perkembangan yang baik.
Hal ini terlihat dari total penjualan sampai September 2022 mencapai sekitar Rp 39 triliun serta menunjukkan adanya profit sebesar Rp 4,5 triliun yang artinya meningkat sebesar 54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami juga melihat adanya peningkatan produktivitas dan produksi. Produksi gula PTPN III sudah bisa mencapai 872 ribu ton atau meningkat dibandingkan yang dicapai tahun lalu yang sebesar 768 ribu ton," ujar Pahala.
Pahala menyampaikan, keberadaan Sugarco diharapkan mampu mendongkrak produktivitas gula nasional yang berdampak pada swasembada dan kesejahteraan petani.
Kita berharap, ke depannya akan lebih banyak lagi kilang etanol yang bisa kita bangun untuk secara bertahap meningkatkan ketahanan energi.PAHALA N MANSURY, Wakil Menteri BUMN
Pahala berharap, hilirisasi tebu yang akan diproduksi menjadi bioetanol bisa dikerjasamakan menjadi suplai yang akan digunakan Pertamina untuk mengurangi minyak mentah.
"Kita harapkan, secara bertahap bioetanol ini bisa dilakukan pabrik PT Energi Agro Nusantara (Enero) yang saat ini bisa memproduksi kurang lebih sekitar 30 ribu kiloliter per bulannya. Jadi, kita berharap, ke depannya akan lebih banyak lagi kilang etanol yang bisa kita bangun untuk secara bertahap meningkatkan ketahanan energi," kata Pahala menjelaskan.
Selain memproduksi gula dan bioetanol, lanjut Pahala, Kementerian BUMN berharap peningkatan produktivitas dan pengembangan komunitas tebu juga bisa terus dikembangkan. Salah satunya melalui program tumpang sari tebu dengan komunitas kedelai (Program Bule).
Saat ini, sudah dilakukan pilot Program Bule pada lahan sekitar 37,88 hektare. Kementerian BUMN berharap pada 2023 nanti Program Bule bisa mencapai 35 ribu hektare dan pada 2024 bisa mencapai 50 ribu hektare.

Kementerian BUMN, lanjut Pahala, melalui PTPN III selaku Holding BUMN Perkebunan mendorong peningkatan produksi tebu nasional dengan berkolaborasi dengan para petani tebu Indonesia untuk mewujudkan swasembada gula.
Hal ini seiring upaya meningkatkan produksi bioetanol nasional dari 394 ribu kiloliter di 2022 menjadi 1,2 juta kiloliter pada 2030 serta menjadi potensi campuran (blend) bahan bakar minyak dari enam persen pada 2022 menjadi 13,8 persen pada 2030 demi tercapainya ketahanan energi nasional.
Dalam kunjungan kerja ke PT Enero, anak usaha PTPN X, di Mojokerto, Jumat (4/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, Indonesia masih mengimpor 1,088 juta ton per tahun gula konsumsi dan 3,569 juta ton per tahun industri. Padahal, pada 1.800-an Indonesia ini adalah rajanya ekspor gula.
"Kenapa dari yang dulu mengekspor kok sekarang impor? Pasti ada sesuatu yang salah yang harus diluruskan," ujar Jokowi.
Untuk itu, Jokowi memerintahkan Kementerian BUMN menyiapkan bibit-bibit unggul dan bekerja sama dengan Brasil yang memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen tebu dan gula.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Menggali Jalan Keluar Pesta Musik
Asosiasi promotor musik akan bertemu dengan Menparekraf dan pihak Mabes Polri
SELENGKAPNYABanjir dalam Tradisi Komunal
Kokohnya tradisi komunal dalam menghadapi bencana alam tak hanya ditemukan di desa-desa Jawa.
SELENGKAPNYAMuhammadiyah Jatim akan Bangun Masjid di Spanyol
Setelah menjadi milik Muhammadiyah, bangunan tersebut akan diubah menjadi masjid.
SELENGKAPNYA