
Ekonomi
Literasi Keuangan Perlu Ditingkatkan
Pada September 2022, dana nasabah anak usia dini BSI meningkat 22,96 persen (yoy).
JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mendorong peningkatan indeks literasi keuangan guna mencegah masyarakat terjebak dalam aktivitas jasa keuangan yang ilegal.
Literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia, kata dia, sangat penting di tengah tingginya indeks inklusi keuangan. Dia menegaskan, partisipasi masyarakat dalam produk dan jasa keuangan harus dibarengi dengan tingkat pemahaman yang memadai terhadap industri keuangan.
"Dari setiap orang yang memiliki tabungan, rekening, atau asuransi, 50 persennya saja yang mengerti. Sisanya memiliki, tapi tak sepenuhnya mengerti, termasuk dari risiko aktivitas yang ilegal tadi," kata Mahendra dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 di Jakarta, akhir pekan lalu.
View this post on Instagram
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks inklusi keuangan masyarakat Indonesia meningkat menjadi 85,10 persen dibandingkan 76,19 persen pada 2019. Indeks literasi keuangan juga meningkat menjadi 49,68 persen pada 2022 atau naik dari 38,03 persen pada 2019.
Mahendra mengatakan, upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan harus turut dilaksanakan ke daerah-daerah dan bukan hanya di kota besar. Dalam kegiatan BIK 2022, Mahendra berkunjung ke sejumlah daerah, antara lain, Solo, Jawa Tengah dan Samarinda, Kalimantan Timur.
"(Dari kunjungan itu) kelihatan betul kebutuhan untuk peningkatan literasi," kata Mahendra.
Mantan wakil menteri luar negeri itu mengatakan, tingkat literasi dan inklusi keuangan Indonesia terus meningkat. Menurut dia, tantangan ke depan adalah terus mengoptimalkan momentum peningkatan literasi tersebut dengan berbagai akses produk dan kualitas jasa keuangan yang ditingkatkan. Mahendra pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan ke berbagai daerah di luar kota-kota besar.
Pembukaan rekening dapat digunakan kapan pun dan di manapun tanpa perlu datang ke cabang.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, proses pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022. Data diambil di 34 provinsi yang mencakup 76 kota dan kabupaten dengan responden sebanyak 14.634 orang yang berusia antara 15 hingga 79 tahun.
Friderica berharap hasil SNLIK dapat menjadi dasar bagi OJK dan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan, menyusun strategi, dan merancang produk dan layanan keuangan yang sesuai kebutuhan konsumen serta bisa meningkatkan perlindungan masyarakat.
OJK juga berupaya meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat, antara lain, dengan menyelenggarakan BIK 2022. Acara tersebut bertujuan mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 serta guna mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional. Dalam BIK, OJK juga meluncurkan Modul Keuangan Syariah pada Learning Management System (LMS) Edukasi Keuangan OJK dan Digitalisasi Tabungan Anak (DTA).
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) turut aktif dengan meluncurkan inovasi DTA. Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, digitalisasi ini akan memudahkan proses pembukaan rekening tabungan anak, yakni BSI Tabungan Junior dan BSI Tabungan Haji Muda. Inovasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan anak sejak dini agar bersiap meraih mimpi.
"Digitalisasi tabungan anak ini lahir dari kebutuhan orang tua yang memiliki anak usia dini. Pembukaan rekening dapat digunakan kapan pun dan di manapun tanpa perlu datang ke cabang," kata Anton.
View this post on Instagram
Proses pembukaan rekening tabungan anak dilakukan secara daring dengan menggunakan konsep customer online onboarding yang telah dimiliki oleh BSI per Desember 2019. Pembukaan rekening akan menggunakan data identitas orang tua dan anak.
Data per September 2022 mencatat bahwa dana nasabah anak usia dini BSI meningkat 22,96 persen (yoy). Hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah sekolah yang telah bekerja sama dengan BSI, yakni sebesar 29,85 persen dan pesantren sebesar 23,67 persen.
Teladan Kesederhanaan dari Pemimpin Islam
Tak sedikit pemimpin Islam yang sukses justru berlaku hidup sederhana.
SELENGKAPNYAGapai Dunia dari Kota Santri
Program audisi merupakan pijakan awal proses pembinaan secara komprehensif yang dilakukan PB Djarum.
SELENGKAPNYA