
Ekonomi
AirNav Upayakan Jalur Penerbangan Efisien
Lintasan tidak berbelok-belok, tapi akan lebih singkat sehingga pesawat cepat mendarat.
JAKARTA -- AirNav Indonesia memastikan saat ini tengah melakukan restrukturisasi pelayanan. Direktur Teknik AirNav Indonesia Ahmad Nurdin Aulia mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menciptakan efisiensi di setiap jalur penerbangan yang dilayani.
"Ada 12 pelayanan semua terintegrasi sehingga pelayanan ini akan jauh lebih efisien dan efektif," kata Nurdin dalam ExperTalk Webinar Series #13 Sustainable Smart Transportation, Rabu (19/10).
View this post on Instagram
Nurdin menjelaskan, AirNav akan menerapkan sistem lintasan pesawat paling efisien. Lintasan tersebut tidak akan berbelok-belok, tapi akan lebih singkat sehingga pesawat cepat mendarat.
"Efisiensi ini membuat emisi gas karbon dari pesawat semakin sedikit. Sumbangan CO2 semakin kecil," ujar Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, setiap pesawat dengan rutenya masing-masing memiliki jalur penerbangan yang saling menghubungkan. Dia memastikan jalur tersebut akan selalu dievaluasi agar lebih efisien.
"Akan kita buat rencana ke depan dan merealisasikan penerbangan lebih efisien. Tapi, tetap aspek keselamatanya terjaga," ucap Nurdin.
AirNav juga saat ini sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan International Air Transport Association (IATA). Penandatanganan MoU tersebut merupakan kolaborasi dalam rangka meningkatkan keselamatan dan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan.
Akan kita buat rencana ke depan dan merealisasikan penerbangan lebih efisien. Tapi, tetap aspek keselamatanya terjaga.
Nota kesepahaman tersebut difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan pengelolaan lalu lintas udara (air traffic management/ATM), dan peningkatan efisiensi pelayanan navigasi penerbangan.
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B Pramesti menuturkan, salah satu yang AirNav lakukan adalah mengembangkan rute penerbangan internasional berbasis preferensi operator penerbangan atau user-preferred routes (UPRs). Hal ini telah berkontribusi dalam peningkatan efisiensi penerbangan, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
"UPRs sendiri merupakan produk unggulan AirNav Indonesia di tengah pandemi dan ini telah kami implementasikan sejak 1 Juni 2020," kata Polana.
Polana menjelaskan, metode manajemen ruang udara dengan konsep free route airspace tersebut menghasilkan rute-rute alternatif yang dapat dipilih maskapai. Khususnya, dengan menyesuaikan arah angin, turbulensi, panjang rute, dan lain sebagainya.
Selama periode Mei sampai dengan Oktober 2022, potensi emisi karbon yang berhasil direduksi dengan penerapan program UPRs ini sebesar 94,5 ton.
Polana meyakini, UPRs memiliki potensi tinggi untuk mengurangi emisi gas buang bahan bakar di udara. Selain itu, prosedur tersebut juga diharapkan dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kembali operasional penerbangan, khususnya di ruang udara Indonesia.
"Selama periode Mei sampai dengan Oktober 2022, potensi emisi karbon yang berhasil direduksi dengan penerapan program UPRs ini sebesar 94,5 ton," kata Polana.
Polana memastikan, AirNav berkomitmen untuk terus memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia. Khususnya, melalui inovasi teknologi dan sinergi yang baik dengan para pemangku kepentingan penerbangan, baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
View this post on Instagram
Menurut Polana, kerja sama itu sangat penting karena banyak hal yang bisa dipelajari dan dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan dalam bidang penerbangan di Indonesia. Meski usia AirNav baru satu dasawarsa, tanggung jawabnya sangat besar.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
UII dan Perjuangan Pemuda Islam Melawan Penjajah
Untuk menjadi mahasiswa STI dilakukan seleksi yang ketat, baik tulisan maupun lisan.
SELENGKAPNYAAplikasi Sijas Berdasi Siap Antar Jemput Sampah Warga
Produksi sampah warga Ibu Kota rata-rata 7.800 ton per hari
SELENGKAPNYA192 Kasus Gangguan Ginjal Akut Tersebar di 20 Provinsi
Harapan anak dengan gangguan ginjal akut misterius untuk sembuh total cukup besar.
SELENGKAPNYA