Pasangan menunjukan buku nikah usai melangsungkan pernikahannya di KUA Tebet, Jakarta, Selasa (22/02/2022). | Prayogi/Republika

Sehat

Ketika Pria Alami Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi diperkirakan akan meningkat menjadi 322 juta pria pada 2025.

Kapan pria disebut mengalami disfungsi ereksi (DE)? Bila dia tidak dapat mencapai atau mempertahankan kekerasan alat kelaminnya dengan optimal untuk kepuasan seksual. 

Pada 1995 diperkirakan sebanyak 152 juta pria mengalami DE. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat sebanyak 170 juta pria menjadi 322 juta pada 2025.Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia, Prof Dr dr Wimpie Fangkahila, SpAnd, FACCS, menjelaskan, DE terjadi sebanyak 13-28 persen pada pria usia 40-80 tahun.

Di Asia prevalensi disfungsi ereksi sebanyak 15,1 persen terjadi pada usia 20-29 tahun, 29,6 persen pada usia 30-39 tahun, 40,6 persen terjadi pada pria usia 40-49 tahun, 54,3 persen terjadi pada pria usia 50-59 tahun dan 70 persen terjadi pada pria usia 60-69 tahun.

photo
Disfungsi Ereksi (Ilustrasi) - (Pixabay)

"Di Asia, lebih dari 20 persen pria usia 40-80 tahun mengeluhkan sedikitnya sekali dalam 12 bulan terakhir mengalami DE," jelasnya kepada wartawan beberapa waktu lalu. DE juga bisa disebabkan oleh faktor psikis seperti stres dan beban kerja.

"Sebanyak 90 persen DE karena faktor fisik seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, tekanan dan kolesterol pada penderita darah tinggi. Ditambah lagi dengan adanya penambahan usia atau penuaan," katanya.

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia. Sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.

Menurut Wimpie, gangguan fungsi seksual menjadi salah satu indikator adanya gangguan atau penyakit pada orang tersebut. Ketika diperiksa, orang tersebut pasti bermasalah dengan kesehatannya. "Sehingga terjadi penurunan gairah seks," katanya.

Dia menambahkan DE juga bisa disebabkan karena terapi obat rutin atau tindakan operasi besar. Misalnya obat antihipertensi, antipsikosa, antidepresi, obat penenang, simetidin dan litium.

Tipe kekerasan

Seberapa jauh besarnya DE bisa diukur dengan mengikuti tes Erectin Hardness Score (EHS). Tes mandiri ini sederhana, tervalidasi, dan menunjukkan kelas kekerasa ereksi dengan ukuran berskala empat. 

Tipe pertama adalah tipe tapai. Pada tipe ini alat kelamin pria membesar namun tidak mengeras. Ini tipe DE berat. Tipe kedua adalah tipe pisang, yakni mengeras namun tidak cukup keras untuk penetrasi. Tipe ini masuk kategori DE sedang.

Sedangkan tipe DE ringan adalah tipe sosis. Pada tipe ini alat kelamin pria cukup keras untuk penetrasi namun tidak sepenuhnya keras. "Tipe ini masih bisa melakukan hubungan intim. Kebanyakan pria tidak menyadari ia mengalami DE walaupun dalam taraf ringan," ujarnya.

Selanjutnya, Wimpie menambahkan, tipe kekerasan ereksi paling optimal adalah tipe timun. Alat kelamin pria mengeras seluruhnya dan tegang sepenuhnya. "Ini merupakan ereksi maksimal dan optimal. Tipe ini yang diharapkan semua pria normal dan pasangan," katanya.

Berdasarkan data dari Asia Pasific Sexual and Overall Wellness Survey (AP SHOW) tentang Erection Hardness Score (EHS) 3 (Suboptimal Erections) diketahui bahwa di Asia Pasifik, satu dari empat pria percaya bahwa kekerasan ereksinya kurang optimal (EHS 3).

Secara detail dijabarkan, 24 persen pria di Asia Pasifik mengalami kondisi EHS 3, dan 44 persen pria tidak memiliki kekerasan ereksi yang maksimal (EHS 1-3).

Wimpie mengungkapkan, lebih dari setengah pria dengan EHS 1-3 merasa malu dan khawatir mengenai masalah ereksinya dan lebih dari 60 persen merasa waswas untuk mencoba hubungan intim lagi. Namun, 91 persen pria dengan EHS 3 ingin meningkatkan kepuasan hubungan intimnya. "Peningkatan kepuasan seksual juga turut berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup," ujar dia.

 

 

Peningkatan kepuasan seksual juga turut berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup

 

DR WIMPIE FANGKAHILLA
 

 

Pengobatan

Sayangnya, pria dengan kekerasan ereksi tidak optimal (EHS 1-3) merasa malu mencari pengobatan DE. Mengapa? Karena si pria merasa masih bisa berhubungan intim padahal dibandingkan dulu kurang sekali kekerasan ereksinya.

"Mereka biasanya tidak tahu harus bagaimana dan ke mana mengobati masalah ini. Celakanya mereka termakan iklan di bebera media yang menyebutkan berbagai macam cara untuk membesarkan alat vital pria. Yang benar adalah konsultasi dengan pakarnya, misalnya dokter spesialis kelamin atau dengan pengobatan medis," katanya.

 

photo
Calon pembeli memilih cokelat bertema cinta yang dijual di Dapur Cokelat, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/2/2022). Berbagai kreasi cokelat bernuansa cinta yang dijual dengan harga Rp10.000 sampai Rp305.000 per kemasan itu banyak diburu warga menjelang Hari Kasih Sayang. - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Nutrisi Tepat untuk Penderita DE

Menurut ahli gizi klinik, dr Samuel Oetoro, MS, SpGK, mengatasi disfungsi ereksi (DE) bisa dengan pengobatan dan melalui asupan nutrisi yang tepat. Dia menyarankan penderita DE mengonsumsi dark chocolate 70 persen atau 99 persen. Cokelat diyakini mampu meningkatkan gairah seksual sebab mengandung argumin dan antioksida.

"Pasangan suami istri harus mengonsumsi satu batang cokelat setiap hari. Lakukan terus menerus. Karena ini bukan obat efeknya akan lama, paling tidak sebulan," katanya. Namun, bagi penderita hipertensi, dia berpesan, jangan mengonsumsi cokelat ini karena mengandung kafein.

 

 

Pasangan suami istri harus mengonsumsi satu batang cokelat setiap hari. Lakukan terus menerus.

 

DR SAMUEL OETORO
 

Selain dark chocolate, kacang-kacangan juga bisa membantu. Kacang tersebut dimasak dengan direbus, jangan digoreng. "Kalau digoreng kadar kolesterolnya tinggi, nanti loyo lagi," katanya.

Buah semangka bisa meningkatkan gairah seksual. Bukan isinya yang harus dikonsumsi, melainkan kulitnya. "Kulit semangka bisa dijus. Harusnya tanpa gula. Namun jika terpaksa boleh ditambahkan gula sedikit," katanya.

Kulit semangka merupakan vasodilator karena mengandung zat-zat yang melebarkan pembuluh darah seperti argumin dan zinc. Makanan lain yang bisa membantu mengembalikan libido adalah daun kemangi, daun ginseng, labu air, alpukat, ikan, pisang, seledri, telur, bawang putih dan olive oil.

Selain itu kerang tiram juga bisa membantu. Tapi, kerang mengandung kolesterol tinggi. Karena itu jangan terlalu banyak dikonsumsi. Olahraga teratur juga penting, seperti aerobik karena mampu meningkatkan hormon testoteron. 

Konsumsi cokelat

Dark chocolate 70 persen atau 99 persen diyakini mampu meningkatkan gairah seksual sebab mengandung argumin dan antioksida. Pasangan suami istri disarankan untuk mengonsumsi satu batang cokelat setiap hari terus-menerus. Namun, karena ini bukan obat efeknya bisa sebulan kemudian.

Disadur dari Harian Republika Edisi 6 Juli 2010

Sekte Sesat Bhairawa Tantra dan Islamisasi di Lereng Merapi

Ada juga ritual seks bebas dan minum minuman keras yang dilakukan ditempat peribadatan berupa lapangan

SELENGKAPNYA

Amien Rais, Taufik Kiemas, Akbar Tanjung, dan Nasi Kebuli

Saat kebuli dihidangkan kepada para tokoh di Kwitang, mereka ragu-ragu memakannya.

SELENGKAPNYA

Survei: 68 Persen Warga tak Tahu Calon Pj Gubernur DKI

Pengenalan publik pada calon penjabat yang diusulkan oleh DPRD DKI bulan-bulan lalu, masih sangat rendah

SELENGKAPNYA