Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (7/9/2022). | Republika/Prayogi

Nasional

Nasdem Bela Anies

Deklarasi Anies mengerucutkan tiga paslon Pilpres 2024.

JAKARTA—Partai Nasdem menegaskan, bakal membela dan mendampingi Anies Baswedan dalam setiap permasalahan yang dialami calon presiden dari Nasdem tersebut.

Namun, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Hermawi Taslim mengaku, keputusan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres tidak terkait dengan pengusutan kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kalau sekarang, karena Anies sudah menjadi bagian dari pekerjaan Nasdem ke depan, kalau ada apa-apa, tentu kita harus ikut, tapi tidak spesifik KPK," kata Hermawi Taslim kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/10) malam. 

Hermawi enggan Nasdem disebut pasang badan untuk Anies. Baginya, frasa itu terlalu vulgar. Dia mengatakan, pada prinsipnya Nasdem akan melakukan hal terbaik untuk Anies sebagai calon presiden.

"Artinya, mulai sejak dia menyatakan menerima (diusung sebagai capres) bersama kita, kita tentu bersama dia. Kalau dia ada apa-apa, kita ada terhadap dia. Kalau kita ada apa-apa, dia ada terhadap kita," ujarnya. 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga mengaku percepatan deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi capres 2024 tidak ada kaitannya dengan permasalahan Anies di KPK. "Kenapa deklarasinya bukan bulan November dan jadinya sekarang? Saya pikir hari ini lebih baik. Sederhana saja. Untuk terkait ada hubungannya dengan KPK? ya tidak ada kaitannya," katanya saat konferensi pers, Senin (3/10).

photo
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang dalam acara Deklarasi Calon Predisen (capres) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). - (Republika/Prayogi.)

Kemudian, ia melanjutkan semua berjalan masing-masing. Untuk hari ini, yang ada kaitannya hanya Nasdem dan pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres di Pilrpres 2024. "Ya sudah jelas itu. Kalau terjadi macam-macam pandangan persepsi dugaan itu memang yang namanya hidup. Terimalah kehidupan seperti itu," kata dia.

Ia juga menegaskan sudah yakin dengan Anies Baswedan. Sehingga pencalonan tersebut tidak ada kaitannya dengan apapun. "Yakin sama Anies Baswedan? ya yakinlah," kata dia.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, menilai deklarasi Anies sebagai capres Nasdem aneh karena Gubernur DKI Jakarta itu masih menjalani proses pemeriksaan di KPK. “Ada parpol yang mengatakan (pemeriksaan KPK) kriminalisasi, juga, dari mantan wakil Ketua KPK mengatakan hal tersebut, padahal seorang advokat. Ini jelas politisasi,” kata Gilbert.

Tiga paslon

Sementara, Pendiri kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio deklarasi Anies sebagai capres bisa mewujudkan tiga pasangan calon di Pilpres 2024. "Capresnya itu ya Prabowo Subianto, Puan Maharani, dan Anies Baswedan," kata Hensat sapaan akrab Hendri Satrio, Rabu (5/10).

Menurut dia, setidaknya memiliki tiket elektoral yang lebih jelas saat ini. Sebagaimana publik ketahui, Partai Gerindra yang sudah pasti mencalonkan Ketua Umumnya Prabowo Subianto sudah menjalin komunikasi politik dengan PKB. Gerindra dan PKB sudah memenuhi syarat elektoral, yaitu 23,66 persen. Anies Baswedan yang resmi diusung Nasdem berpeluang menggandeng Demokrat dan PKS.

Ketiga partai ini memperoleh 28,35 persen. Terakhir, nama Puan Maharani yang sudah santer menjadi capres dari PDI Perjuangan. PDI Perjuangan sendiri sudah memenuhi syarat minimal pencalonan presiden, yang meraih 22,26 persen, lebih 20 persen perolehan kursi minimal seperti yang disyaratkan.

"Peluang Ganjar dimana, ya dia gak bisa maju kalau PDIP putuskan Puan. Apakah mau dicalonkan dari KIB, belum tahu. Atau mau dicalonkan dari PSI? Partainya lolos aja enggak kan," sindir Hensat.

Namun, masih ada satu koalisi lagi yang memiliki tiket untuk mencalonkan capres sendiri, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengatakan, KIB tidak mendeklarasikan capres yang akan diusung dalam waktu dekat. Menurutnya masih ada waktu cukup sebelum tahapan pendaftaran nama capres di KPU.

"Belum, waktu masih panjang. Kami tidak perlu buru-buru," kata Baidowi.

Dorong Hadirnya Masjid Pemberdaya

Masjid perlu memiliki manajemen yang rapi, baik dalam program ibadah maupun ekonomi

SELENGKAPNYA

Tebet Eco Park Kini, Oase Baru di Tengah Ibu Kota

Warga mengaku senang dengan fasilitas hijau bagi komunitas ataupun keluarga di selatan Jakarta

SELENGKAPNYA

Mengapa Soedirman Jadi Panglima?

Panglima Besar Jenderal Soedirman juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah.

SELENGKAPNYA