Allah Bersama Kita | Antara

Uswah

Karisma Evi Tiarani ‘Jangan Menyerah, Allah Bersama Kita’

??Evi sempat jatuh sakit sebelum pertandingan berlangsung.

Di lintasan nomor tujuh, Karisma Evi Tiarani tengah bersiap. Dia sigap mengambil posisi start dalam ajang olahraga Dubai World Para Athletics Championship 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (13/11). Evi, nama sapaan gadis asal Boyolali kelahiran 19 Januari 2001 itu, langsung melesat saat tembakan juri berbunyi pertanda lari nomor 100 meter itu dimulai.

Evi berhasil mengungguli delapan pesaingnya. Dia menjadi juara sekaligus memecahkan rekor dunia dengan mencatatkan waktu 14,72 detik pada nomor final lari 100 meter putri T63. Atlet tunadaksa ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di kan cah dunia.

Atlet kelahiran Desa Talak Broto, Simong, Boyolali, itu memang terlahir dengan kondisi kaki yang berbeda dengan anak normal. Kaki kirinya lebih kecil dan tak sekuat kaki kanannya. Kendati demikian, keterbatasan tersebut tak mengurungkan niat Evi untuk berprestasi lewat dunia olahraga.

Dimulai pada ajang SEA Games 2011, dia menceritakan, ketertarikan di bidang olahraga mulai membara.Namun, kala itu keinginannya bukan terjun ke bidang olahraga atletis, melainkan untuk menjadi atlet bulu tang kis. Karena waktu itu saya lihat dukungan dari para supporter luar biasa sekali, jiwa saya tergugah, kata Evi saat dihubungi Republika, Selasa (26/11).

Seiring berjalannya waktu, keinginan Evi menjadi pemain bulu tangkis bergeser. Minatnya beralih ke olahraga atletik. Sepan jang perjalanannya, keterbatasan yang dimiliki membuat semangat untuk berkembang kian bertumbuh di cabang yang menjadi induk olahraga tersebut.

Meski harus menghadapi berbagai kendala, Evi menganggap itu wajar sebagai bagian dari tantangan yang harus dihadapi. Dia pun mengaku tidak terlalu sulit untuk membagi waktu antara latihan dan aktivitas ibadah. Pelatihnya sudah berpengalaman sehingga aktivitas dan manajemen waktu bagi atlet didiknya juga sangat profesional, kata Evi.

Dalam setiap kompetisi, Evi selalu melakukan sejumlah persi- apan, baik persiapan pada la tihan harian maupun persiapan latihan khusus menjelang hari pelak- sanaan. Pada ajang Dubai World Para Athletics Cham pion ship 2019 lalu, Evi pun mendapatkan berbagai program dan arah an dari pelatih.

Pelatihan ju ga diberi kan melalui pelatihan fisik mau pun mental. Meski begitu, dia mengaku sempat jatuh sakit sebelum pertandingan berlangsung. Namun, berkat kerja tim yang kuat dan profesional, hal tersebut dapat segera di atasi.

Ajang kompetisi bergengsi tersebut merupakan kelas yang cukup berat. Apalagi, Evi baru pertama kali mengikuti ajang kompetisi kelas dunia. Untuk itu, dia mengaku bertekad memberikan usaha dan hasil terbaik bagi negara dan agama.

Bagi Evi, kesuksesannya dalam meraih prestasi bergengsi tersebut tak terlepas dari kuasa Allah SWT. Evi mengakui, agama adalah segalanya yang memberikan tuntunan dan juga pengaruh yang luar biasa baginya. Pada setiap waktu yang ia miliki, dia berharap terus dapat dekat kepada Allah. Saya selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT, ungkapnya.

Evi yang baru menginjak usia 18 tahun ini mengakui, prestasi yang telah berhasil direngkuh tak akan membuatnya berhenti melangkah. Dalam waktu dekat ini, misalnya, ia menargetkan mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia di ajang ASEAN Para Games yang akan berlangsung di Filipina.

Evi berpesan kepada seluruh kawan-kawan yang memiliki keterbatasan fisik dan perlakuan khusus untuk terus bersemangat dalam hal apa pun yang ingin dikejar. Untuk atlet berkebu- tuhan khusus lainnya, dia menggarisbawahi, agar terus latihan dengan giat dan jangan mudah menyerah. Jangan menyerah, Allah bersama kita, ungkapnya. (ed:a syalaby ichsan)


Biodata

Nama:Karisma Evi Tiarani

Tempat, tanggal, lahir: Boyolali, 19 Januari 2001

Pendidikan: SMAN 8 Surakarta, BPPLOP Jawa Tengah

Prestasi:

-Peraih 2 medali emas dan 1 medali perak dalam ajang Pepapernas 2015 Jawa Barat,

-Peraih 3 medali emas Peparnas 2016 Jawa Barat,

-Peraih 3 medali emas dalam Kejurnas 2016 Solo,

-Peraih 1 medali emas dan 2 medali perak dalam ajang Asian Para Games Malaysia 2017,

-Peraih 3 medali emas Peparnas 2017 Solo,

-Peraih 1 medali emas Asian Youth Para Games 2017 di Dubai,

-Peraih 1 emas, 1 perak, 1 medali perunggu dalam ajang Asian Para Games 2018 Jakarta,

-Peraih 1 medali emas Tunis Grand Prix 2019 Tunisia,

-Peraih 1 medali perak Handisport Open Paris 2019

-Peraih 1 medali emas dalam ajang Dubai World Para Athletics 2019.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat