Asma Nadia | Daan Yahya | Republika

Resonansi

Jebakan Lalat

Semoga membuka jalan selamat yang menghindarkan kita dari jebakan lalat.

Oleh ASMA NADIA

OLEH ASMA NADIA

Saat menjadi wartawan, suami kerap menceritakan pengalamannya termasuk sewaktu meliput tsunami di Aceh. Tiba di lokasi hanya berselang sehari sejak peristiwa tragis terjadi, suami bertugas di Kota Serambi Makkah itu selama tiga bulan. 

Ada fenomena menarik yang dia kisahkan dan awalnya saya tidak berpikir suatu hari menuliskannya karena terasa tidak relevan bagi kebanyakan orang. Ia menceritakan, beberapa hari setelah tsunami, bau anyir mulai tercium karena ribuan jenazah belum terangkut.

Akibatnya di sekitar posko liputan, beterbangan banyak lalat yang terasa mengganggu. Saat itu kebetulan dia berhasil membeli lusinan lem lalat yang tersedia di toko yang masih berdiri.

Saat membuka kemasan berupa kertas tipis yang bagian atasnya terlapisi lem, ia menemukan kejadian unik.

 
Tidak sampai dua jam, kertas berukuran sekitar 25 sentimeter persegi itu tertutup ratusan mungkin ribuan lalat. 
 
 

Setelah perekat dibuka, awalnya hanya satu dua lalat yang hinggap dan menempel. Anehnya, setelah satu dua lalat terjerat, puluhan lalat lain tiba-tiba mengikuti jejak pendahulunya. Padahal lembaran lem tersebut tidak mempunyai aroma apapun.

Tidak sampai dua jam, kertas berukuran sekitar 25 sentimeter persegi itu tertutup ratusan mungkin ribuan lalat. Setiap mili bagian yang kosong, dengan cepat terisi lalat yang terus berdatangan sampai warna kertas seolah berubah hitam.

Mengingat ini suami berkelakar, si lalat pertama yang terjebak mungkin tak mau menderita sendirian. Ia mengundang lalat lain untuk menghampiri. Begitu lalat kedua tertipu --ia menjebak yang lain. Begitu terus hingga komunitas lalat yang beterbangan di sekitarnya bersama-sama terjerat dan tak berkutik. 

Tentu ada penjelasan ilmiah di baliknya. Pendeknya jebakan lalat yang sempat terlupa --teringat kembali saat saya membaca berita pembunuhan polisi yang belakangan viral. Alih-alih bertanggung jawab, si terduga pelaku yang konon perwira tinggi turut menjerumuskan sejumlah aparat lain.

 
Alih-alih bertanggung jawab, si terduga pelaku yang konon perwira tinggi turut menjerumuskan sejumlah aparat lain.
 
 

Setidaknya dua brigjen, dua kombes, tiga AKBP, dua kompol, dan satu AKP jadi ikut terlibat. Sepuluh orang dengan karier cukup tinggi. 

Tidak mudah menjadi bintang satu atau pewira menengah. Namun perjuangan meniti jenjang karier berakhir seketika. Mereka kini mendekam di ruang isolasi khusus karena dugaan terlibat kejahatan yang diinisiasi atasan --meskipun awalnya mereka mungkin terpaksa. 

Saya sengaja menggunakan kata terpaksa karena percaya jika saja boleh memutuskan secara bebas, niscaya mereka menghindarinya.

Namun barangkali dengan beragam alasan; takut, balas jasa, sungkan, merasa tak enak --puluhan orang akhirnya turut ambil bagian. Setidaknya ada 56 oknum polisi diduga terpaut kasus ini. Ironis dan semua bermula dari kesalahan oknum, seorang inspektur jenderal.

Saya prihatin membayangkan perasaan istri dan anak-anak, dari puluhan aparat itu. Mereka yang awalnya tak tahu menahu, kini menanggung konsekuensi.  Padahal sebelumnya mereka sosok penuh harapan yang sedang membangun karier dan kebanggaan keluarga.

 
Hanya karena satu pemimpin berbuat kesalahan, puluhan lain menjadi korban. Lebih buruk lagi, institusi yang mewadahi ratusan ribu polisi tercoreng.
 
 

Ada istilah orang bodoh terjebak pada lubang yang sama. Lalu apa istilah tepat untuk orang yang terjerumus pada lubang atau jurang lalu menarik puluhan orang di sekitarnya hingga terperosok bersama, seperti fenomena lalat di awal tulisan?

Hanya karena satu pemimpin berbuat kesalahan, puluhan lain menjadi korban. Lebih buruk lagi, institusi yang mewadahi ratusan ribu polisi tercoreng. Karena itu walau menyesalkan pihak yang turut terjerumus, saya mendukung upaya hukum yang transparan, adil, dan menyeluruh. 

Bagaimanapun seluruh pelaku harus bertanggung jawab pada hilangnya satu nyawa perwira cemerlang, kesayangan keluarga besar yang hingga saat ini masih menanggung duka yang hebat.

Seandainya mereka yang mengambil bagian bersikukuh menolak, barangkali nasib akan berbeda. Meski benar terkait relasi kuasa, kenyataannya memang tidak semudah itu.

Tetap, seharusnya setiap kita berani berkata tidak dan terus berpihak pada kebenaran, sekalipun bertentangan dengan instruksi atasan. Mengikuti pemimpin berintegritas, selama untuk hal baik dan tegas menolak membersamai mereka dalam perkara yang  buruk.

 
Dunia memang tak selalu menawarkan kemudahan dan keindahan, juga dalam pilihan-pilihan yang dibentangkannya. 
 
 

Peristiwa di atas mendamparkan ingatan saya pada kejadian viral lain terkait dua polisi yang menghentikan mobil seorang anak yang tidak memenuhi syarat berkendara tetapi mengatakan sedang mengantar ibunya yang sakit untuk mendapat pertolongan.

Polisi pertama ingin memproses sesuai prosedur, sedangkan rekannya saat itu memilih mengambil alih kemudi dan segera mengantar sang ibu ke rumah sakit. Ya, polisi kedua memilih mendahulukan keselamatan ibu yang sakit meski harus berhadapan dengan risiko dipecat.

Singkat cerita, pihak rumah sakit justru memuji tindakan humanis sang polisi. Tanpa itu, kondisi pasien mungkin tak tertolong. Sang polisi kedua pun menjelma pahlawan.

Dunia memang tak selalu menawarkan kemudahan dan keindahan, juga dalam pilihan-pilihan yang dibentangkannya. Namun, setia pada nurani termasuk berani berkata tidak bahkan pada atasan jika berseberangan dengan arus kebaikan, semoga membuka jalan selamat yang menghindarkan kita dari jebakan lalat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Virus Langya Ditemukan di Cina

Langya henipavirus (LayV) ditemukan pada 35 orang di Provinsi Shandong dan Henan, Cina.

SELENGKAPNYA

Tema Pokok Alquran

Surah al-Fatihah telah mengandung tema pokok yang dibahas terperinci dalam berbagai surah Alquran.

SELENGKAPNYA

Batavia Menjiplak Amsterdam

Bukan hanya nama Batavia diputuskan di Belanda, tapi juga pembangunan kota dirancang dari Kota Amsterdam.

SELENGKAPNYA