Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) saat meninjau proses perakitan mobil di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). | ANTARA FOTO/Biro Pers, Media dan Informasi Se

Ekonomi

PLN-Hyundai Kefico Garap Motor Listrik

PLN-Hyundai Kefico akan memproduksi 100 unit sepeda motor listrik pada tahap awal. 

JAKARTA -- PT PLN (Persero) bersinergi dengan Hyundai Kefico and Consortiums untuk menggarap ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), khususnya kendaraan listrik roda dua di Indonesia.

Keduanya sepakat mendukung ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan membangun pabrikasi motor listrik, infrastruktur, dan operasi stasiun penukaran baterai motor listrik di Indonesia. Pada tahap awal, PLN bersama Hyundai Kefico and Consortiums merancang model bisnis yang tepat untuk mengakselerasi ketersediaan infrastruktur dan komponen kendaraan listrik roda dua.

Kerja sama antara PLN dan Hyundai Kefico and Consortiums meliputi penyediaan aspek-aspek penting kendaraan listrik, seperti mesin penggerak, komponen, baterai, hingga manajemen servisnya. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis bagi PLN. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan agar Indonesia bisa menjadi pemain utama kendaraan listrik di dunia.

"Presiden sudah mengamanatkan kepada kami untuk bisa beralih dari kendaraan yang tadinya berbasis impor dan kotor menjadi kendaraan berbasis listrik. Dengan masifnya pemakaian kendaraan listrik, bisa mengurangi beban impor bahan bakar minyak (BBM) sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan kita," kata Darmawan di Auditorium Kantor Pusat PLN , Selasa (19/7).

 

Darmawan memastikan, rancangan strategi yang telah disepakati dengan Hyundai Kefico and Consortiums akan segera dieksekusi. Ia optimistis kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak dan terutama masyarakat karena mendapat kendaraan berbiaya rendah, berkualitas baik, aman, dan ramah lingkungan.

"Dengan penggunaan kendaraan listrik, bisa mengurangi setengah emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan berbasis BBM," kata Darmawan menambahkan.

Darmawan memerinci, target awal adalah kerja sama ini  memproduksi 100 unit sepeda motor listrik. Ditambah 1.000 motor listrik hasil konversi dari motor BBM. Rencananya, proyek ini akan berlangsung selama 14 bulan ke depan.

Darmawan berharap, kerja sama dengan Hyundai Kefico and Consortiums berjalan lancar dan mempercepat transisi Indonesia ke energi bersih. Ia berharap, masyarakat tak lagi ragu untuk beralih ke kendaraan listrik guna mendukung target carbon neutral pada 2060. 

photo
Petugas melayani pengisian baterai mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kompleks Kantor Pusat BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (19/7/2022). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Dengan adanya kendaraan listrik yang akan dibuat oleh PLN dan Hyundai Kefico and Consortiums ini, akses masyarakat terhadap motor listrik bisa lebih mudah. 

Hingga Juni 2022, tercatat lebih dari 139 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah tersedia pada 110 lokasi di 48 kota di Indonesia. Adapun rencana penambahan sampai akhir 2022 adalah sejumlah 110 unit dengan ekosistem yang terbentang membentuk peta jalan nasional di seluruh Indonesia.

“Ini juga sebagai bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia sudah bergerak cepat dalam transisi energi. Khususnya, beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi berbahan bakar listrik. Dari energi mahal berbasis impor ke yang murah berbasis domestik dan ramah lingkungan,” kata Darmawan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PLN (pln_id)

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae Sung menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai, Korea Selatan adalah mitra strategis untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Kerja sama kedua negara bisa mendorong Indonesia sebagai produsen motor listrik di ASEAN dengan rantai pasok baterai terintegrasi pertama di dunia.

Menurut Tae Sung, Indonesia berpeluang menjadi pusat produksi motor listrik di ASEAN, bahkan pengekspor motor listrik dunia. Hal ini karena Indonesia memiliki nikel yang menjadi bahan utama dalam sektor e-Mobility dan memiliki pasar yang besar. Sedangkan, Korea memiliki teknologi dan pengalaman terkait dengan industrialisasi e-Mobility.

“Jika kita memadukan kelebihan kedua negara tersebut, kerja sama ini akan jadi salah satu contoh kerja sama terbaik dan saling menguntungkan," kata Tae Sung.

 

Vice President and CTO Hyundai Kefico Park Seong Min menyatakan keyakinannya atas proyek masa depan ini. Pihaknya telah mengembangkan mesin penggerak kendaraan listrik yang berkualitas tinggi untuk mendukung program konversi motor berbahan bakar fosil ke listrik.

“Dalam kerja sama ini, Hyundai bertekad untuk menyediakan suku cadang terbaik dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia,” kata Park Seong Min.

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Mohamad Priharto Dwinugroho mengapresiasi kerja sama kedua negara dalam percepatan ekosistem KBLBB di Indonesia. Priharto menjelaskan, konversi 1,5 juta motor BBM ke listrik mampu menghemat konsumsi BBM sebanyak 6.099 barel per hari dan meningkatkan konsumsi listrik sampai 1.200 terawatt per hour (TWh).

"Program ini bisa meningkatkan efisiensi dan menekan impor BBM. Industri ini juga mendorong pengurangan emisi karbon global. Kerja sama ini bisa menjadi trigger positif untuk mendorong pihak-pihak lain turut serta dalam pengembangan ekosistem KBLBB sehingga bisa mendukung percepatan transisi energi," ujar Priharto. 

PTBA Pakai Kendaraan Pertambangan Berbasis Listrik

Tidak ada kesulitan bagi INKA untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.

SELENGKAPNYA

Pemerintah Siapkan Pabrik Minyak Makan Merah

SELENGKAPNYA

Nazir Kaji Optimalisasi APIF

Realisasi keuangan sosial Islam di Indonesia masih jauh dari potensi yang ada.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya