JAKARTA -- Dari 16 peserta yang ikut ambil bagian di ajang FIBA Asia Cup 2022, ada empat tim yang tak terkalahkan di penyisihan grup. Mereka langsung mengamankan tempat di perempat final FIBA Asia Cup 2022. Empat tim tersebut adalah Australia (Grup A), Korea Selatan (B), Iran (C), dan Lebanon (D).

Tim pertama yang meraih tempat di perempat final adalah Korea, mengikuti awal kompetisi yang impresif dengan mengalahkan Cina 93-81 di game pembuka mereka. Itu kemenangan terbesar Korea atas Cina dalam kompetisi FIBA sejak 1997.

Lebanon tim berikutnya yang mengeklaim tempat mereka di perempat final setelah menang mengesankan atas Selandia Baru di game kedua mereka, 86-72, di Istora Senayan, Jakarta. Itu kemenangan pertama Lebanon atas Selandia Baru dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, Lebanon telah kalah dalam tiga pertandingan dari tim berjuluk Tall Black dengan skor yang tak terlalu jauh.

Lebanon akan berhadapan dengan Cina di perempat final. Cina mengalahkan Indonesia dalam laga kualifikasi atau play-off menuju perempat final. “Kami menonton pertandingan Cina lawan Indonesia. Kami akan siapkan tim terbaik melawan Cina,” kata pelatih Lebanon Wesam Al Sous.

Juara bertahan Australia juga mampu mengamankan tiket perempat final sebagai juara Grup A. The Boomers mengatasi perlawanan Yordania, Arab Saudi, dan Indonesia. Mereka kerap kesulitan pada awal pertandingan, termasuk melawan Australia, tapi kemudian menyelesaikan pertandingan dengan kuat dan tetap tak terkalahkan.

Tim terakhir yang lolos langsung ke perempat final adalah Iran setelah mengalahkan Jepang 88-76 dalam laga perebutan juara grup. Pemain veteran Hamed Ehaddadi mencetak 21 poin, 11 rebound, dan 4 assist dalam 25 menit bermain pada laga ini. Yakhchali juga mencetak 21 poin, sedangkan Mohammad Jamshidi menyumbang 20 angka.

Dari Jepang, pemain asal klub NBA, Toronto Raptors, Yuta Watanabe, mengemas 17 poin dan 10 rebound. Soichiro Inoue mencetak 12 angka. Selebihnya, hampir seluruh pemain Jepang mencetak poin kecuali Hirotaka Yoshii.

"Kunci kemenangan kami defense. Jepang supercepat. Saya lelah, tapi teman-teman saya membantu saya menghentikan fast break mereka. Jepang gagal dalam beberapa open shot, sementara kami bisa memaksimalkan permainan dalam," kata Ehaddadi.

Ehaddadi mengatakan, menjadi juara grup bagus untuknya. Sebab, dengan usianya yang sudah veteran, 37,5 tahun, ia mengatakan, jeda waktu yang ada bisa ia manfaatkan untuk beristirahat sebelum bertanding pada laga perempat final yang mulai digelar pada 20 Juli. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat