Tabung vaksin jenis sinopharm di Klinik Kimia Farma, Jalan Radio Dalam, Jakarta, Kamis (24/2/2022). | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

Industri Farmasi Halal Butuh Penguatan Litbang

Permintaan terhadap pelayanan kesehatan dengan prinsip syariah semakin meningkat.

JAKARTA -- Industri farmasi halal di Indonesia membutuhkan penguatan penelitian dan pengembangan (litbang) agar dapat semakin berkembang. Direktur Operasi Bio Farma Rahman Roestan mengatakan, produk farmasi halal Indonesia relatif unggul di mata dunia. Menurut Rahman, sektor ini perlu terus diperkuat karena permintaannya tinggi di tingkat global.

"Untuk mengembangkannya, kita harus memikirkan aspek halal, mulai dari tahap awal research and development (litbang-Red)," kata Rahman dalam International Webinar Halal Pharmaceutical and Healthcare Ecosystem Industry Forum, Rabu (6/7).

Saat ini, lebih dari 90 persen material mentah farmasi domestik diimpor dari Cina, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa. Titik kritis bahan mentahnya yakni zat yang berasal dari hewan dan manusia, seperti porcine, plasenta, serta keratin rambut.

Selain zat, proses penanganan juga sangat berpengaruh. Meski berasal dari sumber halal, jika penanganan tidak sesuai standar halal maka tidak bisa memperoleh sertifikat halal.

"Bio Farma sendiri merekomendasikan farmasi halal harus didesain dari awal penelitian. Harus free animal origin atau halal by design," katanya.

Maka dari itu, perlu kolaborasi dengan akademisi, industri, regulator, ulama, hingga komunitas untuk menyukseskan formulasi produk farmasi halal. Di tingkat global, sejumlah negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) membuat harmonisasi standardisasi farmasi halal. Berdasarkan data State of Global Islamic Economy Report 2022, Indonesia masih menempati peringkat kesembilan dalam produsen farmasi dan kosmetik halal dunia.

Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan vaksin halal. Ada sebanyak 14 vaksin halal Indonesia yang telah diakui WHO dan telah diekspor ke lebih dari 150 negara.

"Bio Farma diakui sebagai salah satu dari kurang dari 30 produsen vaksin dengan standar halal. Secara global, ada 100 manufaktur vaksin dan hanya 30 yang memenuhi standar halal," katanya.

Pengakuan tersebut membuat Indonesia, khususnya Bio Farma, menjadi salah satu produsen dengan kapasitas terbesar untuk memasok vaksin halal ke negara OKI dan emerging market. Produk vaksin tersebut di antaranya vaksin meningitis, BCG, flubio, dan Sinovac. Sementara itu, vaksin yang masih dalam proses review dan evaluasi yakni DT, Td, TT, dan pentabio.

Permintaan terhadap pelayanan kesehatan atau rumah sakit (RS) dengan standar dan prinsip syariah juga semakin meningkat. Assistant Professor School of Business and Management Institut Teknologi Bandung Nila Armelia Windasari melakukan penelitian terhadap potensi rumah sakit syariah di Indonesia.

"Kita memang harus mengakui bahwa di Indonesia, branding syariah ini belum otomatis membangun citra yang positif," kata Nila.

Ia mengatakan, ada 300 ribu RS di Indonesia, tapi hanya kurang dari 100 fasilitas kesehatan yang memiliki sertifikasi kompetensi syariah. Padahal, ekosistem layanan kesehatan syariah punya banyak stakeholder pendukung yang dapat berkembang bersama seiring dengan sektor ini.

 

Ekosistem layanan kesehatan syariah meliputi farmasi halal, sumber daya manusia dengan kompetensi syariah, makanan halal, pembiayaan keuangan syariah, hingga medical halal tourism. Ia menekankan, di beberapa negara sudah ada yang mulai mengembangkan pariwisata medis sesuai prinsip syariah.

Nila meyakini, Indonesia bisa menjadi perintis integrasi sistem kesehatan syariah hingga tingkat global. Menurut dia, literasi para pelaku industri dan pasar mengenai standardisasi layanan kesehatan syariah pada saat ini masih sangat kurang.

Ada sekitar 28,2 persen responden yang menyatakan belum pernah menggunakan layanan syariah, termasuk RS syariah hingga keuangan syariah. Sementara itu, 32,3 persen menjawab pernah menggunakan layanan RS syariah dan 39,5 persen responden menyatakan pernah menggunakan layanan syariah lain.

"Berita baiknya, banyak pengalaman dan respons positif setelah menggunakan layanan kesehatan syariah. Tidak cuma Muslim, tapi non-Muslim juga mengaku lebih bahagia, tenang, puas, dan lebih merasa dilindungi," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Menanti Air Bersih Bagi Seluruh Warga Kamal Muara

Warga Kamal Muara diharapkan tidak perlu lagi membeli air dengan harga mahal.

SELENGKAPNYA

Ribuan Warga DKI Ganti Dokumen

Ketua Fraksi PDIP mengkritik pergantian nama jalan buat warga repot mengurus dokumen kependudukan.

SELENGKAPNYA

Islam dan AS: Overlapped

Catatan Perjalanan Imam Besar Masjid Istiqlal di Amerika Serikat.

SELENGKAPNYA