Siswa menghadiri upacara pengibaran bendera RRC dalam peringatan tahun ke-26 bergabungnya Hong Kong ke negara tersebut pada Kamis (30/6/2022). | AP Photo/Kin Cheung

Internasional

Presiden Xi: Pertahankan 'Satu Negara Dua Sistem' 

Menurut Xi, Cina tidak akan membiarkan kerusuhan pada 2019 terulang.

HONG KONG -- Presiden Cina Xi Jinping menghadiri peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong dari Inggris ke Cina daratan, Jumat (1/7). Dalam pidatonya, Xi mengeklaim keberhasilan formula pemerintahan "Satu Negara Dua Sistem" di bawah yurisdiksi komprehensif Cina.

“Untuk sistem yang baik seperti ini, tidak ada alasan sama sekali untuk mengubahnya. Ini harus dipertahankan dalam jangka panjang,” kata Xi.

Xi mengatakan, Cina akan mendukung peran Hong Kong sebagai pusat keuangan dan perdagangan internasional. Ia memuji Hong Kong karena mampu mengatasi "kerusuhan sosial", yaitu mengacu pada protes 2019 silam. 

Menurut Xi, situasi Hong Kong kini telah stabil dan Cina tidak akan membiarkan kerusuhan pada 2019 terulang. “Setelah mengalami angin dan hujan yang menyakitkan semua orang, Hong Kong tidak boleh menjadi kacau lagi. Pembangunan Hong Kong tidak dapat ditunda lagi, dan gangguan apa pun harus dihilangkan," katanya.

photo
Presiden RRC Xi Jinping menghadiri peringatan tahun ke-26 bergabungnya Hong Kong ke negara tersebut di Hong Kong pada Kamis (30/6/2022). - (Selim Chtayti/Pool Photo via AP)

Pada 2019, aksi protes besar-besaran terjadi di Hong Kong karena meningkatnya campur tangan Pemerintah Cina. Protes prodemokrasi ini memicu bentrokan dan kekerasan dengan aparat keamanan, serta membuat situasi Hong Kong tegang. 

Protes besar-besaran mendorong Beijing untuk memberlakukan undang-undang (UU) keamanan nasional pada 2020. UU itu melarang tindakan seperti subversi dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. 

Dalam perayaan kali ini, pihak berwenang mengerahkan pasukan keamanan besar-besaran, termasuk memblokir jalan dan wilayah udara di sekitar Pelabuhan Victoria. Bendera Cina dan Hong Kong berkibar sepanjang jalan, beserta poster yang menyatakan “era baru” stabilitas, yang menghiasi distrik di seluruh kota.

photo
Polisi menahan pengunjuk rasa yang memprotes pemberlakuan undang-undang keamanan yang diterapkan RRC terhadap daerah otonomi tersebut pada 2020 lalu. - ( EPA-EFE/MIGUEL CANDELA)

Xi tidak menghadiri upacara pengibaran bendera pada Jumat. Media melaporkan, Xi menginap di Shenzhen setelah tiba di Hong Kong pada Kamis (30/6). 

Kunjungan Xi ke Hong Kong adalah yang pertama sejak 2017. Kali ini, Xi juga melantik pemimpin baru Hong Kong, John Lee. Beberapa analis menilai, kunjungan Xi sebagai tur kemenangan, setelah Beijing berhasil memperketat kendali atas Hong Kong. 

“Apa yang terjadi selama 25 tahun terakhir telah membuktikan bahwa masa depan dan nasib Hong Kong harus berada di tangan para patriot, yang akan menangis dengan bangga karena menjadi orang Cina. Peremajaan besar bangsa Cina tidak dapat diubah dan masa depan Hong Kong akan lebih cerah," ujar laporan tabloid nasionalis Global Times, yang diterbitkan oleh media resmi Partai Komunis, People's Daily

Tidak ada aksi protes ketika peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke Cina dimulai pada Jumat. Politisi oposisi dan aktivis demokrasi Hong Kong yang paling vokal berada di penjara atau pengasingan diri. Mereka dihukum berdasarkan UU keamanan 2020.

photo
Pendiri media Apple Daily, Jimmy Lai, digiring oleh para sipir menuju persidangan di Hong Kong pada 2020 lalu. Apple Daily yang kemudian ditutup adalah salah satu media Hong Kong yang kritis terhadap Beijing. - (AP Photo/Kin Cheung, File)

Inggris mengembalikan Hong Kong ke pemerintahan Cina pada 1 Juli 1997. Beijing menjanjikan otonomi luas, hak individu yang tidak terkekang, dan independensi peradilan setidaknya hingga 2047. 

Dengan status Hong Kong yang unik, warganya yang memiliki paspor British National Overseas (BNO) akan diizinkan untuk tinggal di Inggris selama lima tahun, kemudian mengajukan "status menetap" dan kewarganegaraan. Sekitar 5,4 juta warga Hong Kong dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan Inggris di bawah skema tersebut.

Namun, kini Cina dan Hong Kong tidak lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen perjalanan yang sah mulai 31 Januari 2020.

Desakan Inggris

Pada perayaan kali ini, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mendesak agar Cina berkomitmen untuk memenuhi hak-hak demokrasi terhadap Hong Kong. "Pada peringatan 25 tahun ini, kami tidak dapat menghindari fakta bahwa Beijing telah gagal memenuhi kewajibannya. Ini adalah keadaan yang mengancam hak dan kebebasan warga Hong Kong, serta kemajuan dan kemakmuran mereka yang berkelanjutan," ujar Johnson.

Para kritikus menuduh pihak berwenang Cina telah menginjak-injak kebebasan itu dengan mengesahkan UU keamanan nasional yang diberlakukan pada 2020. Inggris sangat kritis terhadap UU tersebut.

Kritik ini ditampik Cina yang menuduh Inggris masih mempertahankan pola pikir kolonial. "Hong Kong adalah Hong Kong Cina dan tidak ada kekuatan eksternal yang memiliki hak untuk campur tangan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian, dalam jumpa pers reguler.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Apa Itu Haji Akbar?

Bila wukufnya hari Jumat, pada tahun tersebut adalah haji akbar.

SELENGKAPNYA

Yasonna: Visa Rumah Kedua untuk WNA Menetap di Indonesia

Indonesia menyediakan layanan visa rumah kedua kepada WNA yang ingin menetap.

SELENGKAPNYA

Sambutan Check Point Saat Kembali ke Makkah

Selain Shumaisi dan Jumum, masih ada terminal check point lain yang menyortir masuknya jamaah ke Makkah.

SELENGKAPNYA