Presiden RI Joko Widodo dan ibu negara Iriana meninjau kompleks apartemen yang terkena serangan bom Rusia di Kota Irpin, Ukraina, Rabu (29/6/2022). | EPA-EFE/LAILY RACHEV/INDONESIAN PRESIDENTIAL

Tajuk

Misi Damai Bersejarah

Ikhtiar Presiden Jokowi meredakan perang Rusia-Ukraina menjadi momentum bersejarah.

Misi perdamaian bersejarah sedang dijalankan Presiden Joko Widodo. Mendamaikan ketegangan Rusia-Ukraina. Rusia representasi blok Timur dan Ukraina mendapatkan dukungan penuh negara-negara Barat. Konflik militer sejak 24 Februari 2022 itu belum menemukan titik temu.

Solusi bagi redanya ketegangan militer. Saling tembak dan serang menggunakan peralatan militer modern masih terjadi. Masalahnya, kedua negara memegang peran penting dalam rantai pasok pangan dan energi di wilayah tersebut.

Rantai energi negara Eropa banyak bergantung pada Rusia. Sedangkan, rantai pasok gandum dan pupuk berasal dari Ukraina dan Rusia. Masalah bertambah rumit karena rantai pasok komoditas pangan tak hanya memenuhi kawasan Eropa, juga negara lain di luar Eropa.

Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan rantai pasok komoditas pangan global terkunci.  Beberapa wilayah penghasil gandum di Ukraina, tak lagi bisa memanen dan memasarkan ke luar wilayahnya karena kontak senjata. Ini ancaman bagi pasokan pangan global.

 
Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan rantai pasok komoditas pangan global terkunci.
 
 

Diprediksi, 232 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut tahun ini akibat distribusi pangan terkunci perang. Presiden Jokowi mengungkapkan, jika gagal meredakan perang Rusia-Ukraina, pupuk Rusia tak bisa dijual ke negara lain.

Ini berdampak pada hasil panen padi. Ancaman kelaparan bagi dua miliar manusia jika gagal panen padi lantaran pasokan pupuk tak tersedia, terutama bagi negara berkembang.

Untuk itu, menyetop perang Rusia-Ukraina menjadi keniscayaan. Perang ini tak hanya berdampak pada negara kawasan Eropa, juga kawasan lain. Krisis ekonomi di Bangladesh dan Sri Lanka salah satu bukti dampak yang dirasakan negara Asia.

Ikhtiar Presiden Jokowi meredakan perang Rusia-Ukraina menjadi momentum bersejarah. Ikhtiar ini, apa pun hasilnya, merupakan sumbangan Indonesia bagi perdamaian dunia. Presiden Jokowi, Rabu (29/6) mengunjungi Kiev, Ukraina.

 
Ikhtiar Presiden Jokowi meredakan perang Rusia-Ukraina menjadi momentum bersejarah.
 
 

Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membuka ruang dialog bagi meredanya ketegangan Rusia-Ukraina. Selepas itu, Jokowi dijadwalkan menyambangi Moskow, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jokowi ingin membuka dialog dengan Putin agar operasi militer Rusia ke Ukraina bisa dihentikan. Hanya dengan dialog kedua belah pihak, perang bisa disetop. Posisi Indonesia sebagai presidensi G-20 tahun ini menjadikan misi perdamaian tersebut menemukan relevansinya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 11 jam, kereta luar biasa yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kiev, Ukraina  sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu (29/6).

Di Ukraina, Jokowi mengunjungi puing-puing Kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin. Jokowi dan Iriana juga berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kiev.

Di Istana Maryinsky, Jokowi disambut Zelenskyy. Kita berharap, Jokowi bisa melunakkan Zelenskyy mendapatkan solusi agar perang tak berkepanjangan. Selepas itu, Jokowi dan rombongan kembali ke Stasiun Przemysl di Polandia menggunakan kereta yang disiapkan Ukraina.

 
Selepas bertemu Zelenskyy, kita berharap Presiden Jokowi dapat membawa pesan perdamaian global itu saat bertemu Presiden Putin.
 
 

Selepas bertemu Zelenskyy, kita berharap Presiden Jokowi dapat membawa pesan perdamaian global itu saat bertemu Presiden Putin. Pesan bahwa perang hanya membawa kesengsaraan tak hanya bagi negara berkonflik, bahkan merembet ke nasib rakyat di kawasan lain.

Ruang dialog menuju perdamaian mesti dibuka lebar. Komunikasi Putin-Zelenskyy mesti dijembatani pihak ketiga agar keduanya memahami perang berimplikasi pada kerawanan pangan global.

Kepiawaian diplomasi Indonesia kita harapkan membuahkan jalan tengah. Solusi yang diterima kedua pihak yang ditunjukkan dengan dialog, gencatan senjata, hingga penghentian perang. Ikhtiar konkret menemui kedua pimpinan negara berkonflik bisa menjadi pembuka ruang dialog yang selama ini tertutup.

Komunikasi intensif juga mesti dilakukan kepada kepala negara dan institusi internasional. Negara maju dalam kelompok G-7 mesti dilobi secara proaktif. Indonesia memungkinkan  memainkan peran ini sebagai presidensi G-20 tahun ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penolakan Terhadap Timnas Israel Menguat

Gejolak di Tanah Air terjadi setelah tim nasional Israel memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 2023.

SELENGKAPNYA

Optimasi Cash Waqf Linked Sukuk

Generasi milenial yang berdonasi melalui platform digital jumlahnya signifikan.

SELENGKAPNYA

Jangan Ada Tempat untuk Penista Agama

Sanksi pidana dan administratif berupa penutupan izin harus berjalan seiring.

SELENGKAPNYA