Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyambut jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Solo setibanya di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA), Madinah, Sabtu (3/6/2022). (ilustrasi) | ANTARA FOTO/HO/Media Center Haji 2022/aww.

Jurnal Haji

Kemudahan Beribadah Bagi Jamaah Kursi Roda

Otoritas Masjid Nabawi menyediakan jalur khusus bagi jamaah berkursi roda.

OLEH A SYALABY ICHSAN dari Madinah, Arab Saudi

Lelaki itu tampak khusyuk dalam shalatnya. Di atas kursi roda, dia mengisyaratkan gerakan sederhana. Selepas shalat, Mardi Ali Umar (64 tahun) tampak diam. Matanya seolah berbicara untuk minta bantuan.

Saya yang sejak tadi mencuri pandang pun menghampiri jamaah haji asal Embarkasi Padang tersebut. Setelah mencium tangan dan berkenalan, saya menghampirinya. Dia langsung meminta tolong.

“Dik bantu buka tas saya di belakang ya,” ujar dia di Masjid Nabawi, Madinah, Kamis (9/6). Saya pun mengikuti instruksinya. Di dalam tas berbahan katun itu, tersimpan handuk biru dan sebuah Alquran. Kakek itu meminta saya mengeluarkan dari tasnya.

Instruksi selanjutnya, saya diminta untuk meletakkan handuk tersebut di atas kakinya yang kurus. Handuk itu untuk melapisi Alquran yang hendak Mardi baca. Saya sempat menawarkan diri untuk mengantarnya ke pemondokan selepas dia beribadah. Penderita stroke itu menolak dengan halus. “Saya sudah ada yang antar,” kata dia.

Meski tak bisa bergerak dengan normal,  Mardi Ali Umar (64 tahun) bisa menunaikan ibadah di Masjid Nabawi tanpa gangguan. Mardi ditempatkan di lokasi khusus jamaah disabilitas yang berada tepat di belakang Gerbang 22 Masjid Nabawi. Dia beribadah bersama empat jamaah  lansia berkursi roda lainnya. Rata-rata, mereka adalah jamaah Indonesia yang mengalami stroke. 

 
Meski tak bisa bergerak dengan normal,  Mardi Ali Umar (64 tahun) bisa menunaikan ibadah di Masjid Nabawi tanpa gangguan.
 
 

Area shalat khusus difabel ini memang tidak seberapa besar. Meski demikian,  jumlahnya bisa menampung sekitar sepuluh jamaah. Ada tiga kursi roda yang disiapkan bagi jamaah yang membutuhkan. Jika ada jamaah sehat coba-coba sholat di area itu, askar atau jamaah lainnya akan menegurnya.

Mereka diminta untuk keluar dari sana. Peristiwa ini yang disaksikan jamaah asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Cukmang (64 tahun). Meski berkursi roda, lelaki asal Lampung ini tampak berdesakan dengan jamaah lainnya yang masih normal saat menunaikan shalat Jumat. Beruntung, seorang jamaah berpakaian Arab menegur mereka agar segera meninggalkan area khusus tersebut.

Selain menyediakan area difabel, otoritas Masjid Nabawi menyediakan jalur khusus bagi para jamaah berkursi roda yang hendak berziarah ke Makam Rasulullah SAW. Mereka bahkan diperbolehkan berhenti sejenak tepat di depan makam nabi yang sejajar dengan makam Abu Bakar as-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Mereka pun menyampaikan salam kepada Rasulullah dan para sahabatnya.

Tak hanya itu, kaum difabel juga mendapatkan prioritas ke Raudhah. Mereka boleh masuk ke lokasi yang bertempat di antara Makam Rasulullah dengan mimbar masjid tersebut tanpa harus menunjukkan aplikasi. Fasilitas lainnya yakni toilet khusus difabel. Mereka pun bisa ke toilet tersebut dengan eskalator.

Terkait jamaah uzur, Konsultan Bimbingan Ibadah Daker Madinah PPIH Arab Saudi, KH Wazir Ali menjelaskan, hukum arbain adalah sunah. Rangkaian shalat wajib tersebut berada di luar rukun haji. Dia pun mengungkapkan, jamaah yang uzur mendapatkan keringanan untuk melakukan ibadah di hotelnya.

 
Sementara itu, terkait jamaah uzur, Konsultan Bimbingan Ibadah Daker Madinah PPIH Arab Saudi, KH Wazir Ali menjelaskan, hukum arbain adalah sunah.
 
 

Bagi jamaah yang uzur, Kiai Wazir mengungkapkan, mereka masih bisa shalat berjamaah di hotel tempat menginap yang masih berada di wilayah haram Masjid Nabawi. Sebagai catatan, pemondokan jamaah haji Indonesia berada di wilayah Markaziah yang lokasi terjauhnya 500 meter dari masjid.

“Hadis Ibnu Abbas di kitab masik klasik karangan At-Thabari itu menyebutkan jika semua tanah haram itu adalah masjid,” ujar dia.

Jika mengikuti pendapat tersebut, Pengasuh Pesantren Mambaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur itu menjelaskan, jamaah yang melaksanakan shalat jamaah di pemondokan sudah terhitung melakukan ibadah shalat arbain.

“Kewajiban kita sebagai petugas haji mengimbau kepada jamaah kita bahwa berjamaah harus tahu kondisi badan. Kesehatan jamaah sangat penting, apalagi status hukum arbain sunah, kecuali sudah sehat ready, setiap waktu oke-oke saja." katana.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Perintis Radio Malabar Meninggal, Tabrani di Kapal JP Coen

Kapal JP Coen ini jugalah yang ditumpangi M Tabrani, mantan pemimpin redaksi Hindia Baroe.

SELENGKAPNYA

Habis Pandemi Terbitlah Inflasi Tepatkah Berinvestasi?

Perlu disusun ulang anggaran dengan kondisi harga yang terbaru.

SELENGKAPNYA

Masjid as-Salam, Pertama di Cile

Pembangunan tempat ibadah ini merupakan buah ikhtiar Muslimin di Santiago.

SELENGKAPNYA