Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR seorang calon haji di Kantor MUI Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Jumat (10/6/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Kabar Utama

Covid-19 Masih Terkendali

Menkes membenarkan adanya empat kasus mutasi SARS-CoV-2 omikron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

JAKARTA – Kasus positif Covid-19 mengalami tren kenaikan setelah sebulan libur Hari Raya Idul Fitri 2022. Pada Jumat (10/6), kasus positif harian telah mencapai 627 orang atau tertinggi sejak 23 April atau Ramadhan lalu.

Kendati tren mengalami kenaikan cukup signifikan dalam tiga pekan terakhir, pemerintah mengeklaim masih terkendali. “Yang paling penting kita berpegangan kepada angka positivity rate, pegangannya itu. Kan harus di bawah 5 persen, kita sekarang ini di angka 1,03 persen. Jadi masih pada posisi terkendali,” kata Presiden Joko Widodo, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6).

Meskipun begitu, Jokowi meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai tren kenaikan kasus positif ini. Kenaikan kasus ini disebut merupakan dampak dari penyelenggaraan libur Lebaran sebulan lalu. Untuk menekan kasus yang lebih tinggi, presiden juga mendorong masyarakat agar segera mendapatkan vaksinasi dosis booster.

“Jadi masih terkendali, tapi tetap kewaspadaan itu penting. Oleh sebab itu, saya akan tekankan lagi pentingnya booster suntikan ketiga, ini akan kita terus lakukan,” ujar Jokowi.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan adanya tren kenaikan kasus positif selama tiga pekan terakhir dan kenaikan kasus aktif. Dalam empat hari terakhir, kasus harian di Indonesia selalu di atas 500 kasus.

Pada Selasa (7/6), terkonfirmasi sebanyak 518 kasus. Sedangkan pada Rabu (8/6) meningkat menjadi 520 kasus, serta 556 kasus pada Kamis (9/6). Sedangkan Jumat (10/6) tembus 627 kasus. Positivity rate juga sudah kembali ke angka 1 persen, yang tadinya Indonesia mempertahankan angka positivity rate di kisaran 0,5-0,8 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak memungkiri adanya kenaikan kasus Covid-19 selama sepekan terakhir. Tetapi, mantan wakil menteri BUMN itu memastikan kenaikan kasus saat ini masih tergolong aman. “Jadi kenaikan itu, pertama, normal setiap hari raya besar pasti ada kenaikan. Kemudian yang kedua, kita juga ada varian baru,” kata Budi.

Budi membenarkan adanya empat kasus mutasi SARS-CoV-2 omikron baru dari subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Empat kasus tersebut dilaporkan pertama kali di Bali. “Varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei. Nah, dari dua fakta itu memang pasti akan ada kenaikan,” kata dia.

Menkes meminta masyarakat tidak panik dan tetap waspada dengan mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Varian baru

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, dari empat kasus varian baru itu, varian BA.4 ditemukan pada satu orang WNI. Sementara BA.5 ditemukan pada tiga orang warga negara asing (WNA). “Untuk kasus BA.4 ditemukan pada seorang laki-laki WNI berusia 27 tahun,” ujar Syahril.

Syahril mengatakan, kondisi klinis WNI yang terpapar subvarian BA.4 itu tidak bergejala dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis penuh. Sedangkan tiga WNA yang terpapar subvarian BA.5 merupakan pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.

Tiga orang tersebut berjenis kelamin laki-laki dan merupakan delegasi pertemuan The Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali dari 23-28 Mei 2022. Kondisi klinis ketiganya tidak mengalami gejala, hanya saja satu orang bergejala ringan seperti sakit tenggorokan dan badan pegal.

“Mereka rata-rata sudah divaksin dan bahkan ada yang sudah empat kali divaksin,” ujar dia.

Pada kasus BA.4, ia diketahui tiba di Bali pada 24 Mei dan dilakukan swab PCR dengan hasil positif. Ia juga tidak ada kontak erat dengan orang lain yang positif. Lalu pada 26 Mei spesimen dikirim ke BKPK Jakarta untuk pemeriksaan. Dan pada 9 Juni hasil pemeriksaan dinyatakan positif vairan BA.4

Kemudian untuk kasus BA.5, salah satunya tiba di Bali pada 20 Mei. Dua hari setelahnya ditemukan hasil swab PCR positif. Kemudian dilakukan tracing dan ternyata mengalami kontak erat dengan delapan orang lainnya. Pada 9 Juni hasil pemeriksaan dinyatakan postif varian Covid-19 BA.5.

Syahril pun mengingatkan kepada masyarakat untuk terus waspada. Karena, tidak menutup kemungkinan bila kewaspadaan masyarakat menurun, bisa kembali terjadi lonjakan kasus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Rivalitas Abadi Ronaldo dan Messi

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi menyajikan bukti bahwa usia tak membatasi untuk tetap bersaing.

SELENGKAPNYA

Kemuliaan Mengendalikan Amarah

Ini bukti bahwa amarah karena Allah SWT dibolehkan, asal jangan sampai berlebihan.

SELENGKAPNYA

Adab Sebagai Manajemen Rumah Sakit

Adab-adab yang harus ditunaikan oleh para pengelola di rumah sakit.

SELENGKAPNYA