Petugas membantu jamaah calon haji menuju lokasi pengecekan kesehatan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (3/6/2022). (iustrasi) | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Tanah Suci

Tetap Gesit Meski Sudah Amak-Amak

Deswita terkesan oleh banyaknya petugas haji Indonesia menyambut dan menawarkan kebaikan.

OLEH ALI YUSUF dari Madinah

Dengan agak kepayahan, Deswita Rusli (59 tahun) menggeret koper menuju paviliun Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Langkahnya yang pincang tidak menghilangkan keserian di wajahnya saat pesawat yang membawanya dari Tanah Air mendarat di Tanah Suci, Senin (5/6).

Jalan Deswita memang tidak sempurna, namun tekad menunaikan rukun Islam kelima ini begitu kuat. Jamaah asal Embarkasi PDG 03 Payakumbuh ini sangat bersemangat dan percaya diri menuju Baitullah meski tanpa suami. 

Dia berjalan sendiri saat keluar pintu Terminal 1, sambil menarik kopernya. Petugas sempat menawarkan jasa suka rela untuk membawakan kopernya.

 
Jalan Deswita memang tidak sempurna, namun tekad menunaikan rukun Islam kelima ini begitu kuat.
 
 

Dengan rendah hati Deswita menolak. Dia tidak mau merepotkan. "Tidak usah, terima kasih saya masih kuat," kata Deswita kepada petugas haji yang menyambut kedatangannya. 

Deswita terus melangkah. Butuh waktu 10 menit bagi Deswita menuju Paviliun Bandara AMAA. Jarak pintu Terminal 1 ke Paviliun kurang lebih 500 meter. 

Jarak tempuh cukup panjang itu membuatnya bertambah lelah, setelah sembilan jam terbang di dalam burung besi. Sadar tak kuat lagi, akhirnya Deswita melepaskan pegangan kopernya ketika seorang petugas promosi kesehatan (promkes) PPIH Arab Saudi bernama Dian Septika Sari petugas promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi menawarkan budi.

Deswita terkesan begitu banyak petugas haji Indonesia menyambut dan menawarkan kebaikan. "Ibu sakit kakinya saya bawakan ya," begitu kata petugas saat dia keluar dari pintu Terminal 1 Bandara AMAA. 

 
Deswita terkesan begitu banyak petugas haji Indonesia menyambut dan menawarkan kebaikan. 
 
 

Meski dengan langkah yang agak goyang, Deswita tetap gesit melangkah menuju Paviliun. Deswita bercerita dia berangkat haji tanpa suami maupun anak yang menemaninya. "Saya sendiri," kata dia.

Suaminya meninggal dunia empat tahun lalu. Andaikan belahan jiwanya itu masih hidup, tetap tidak bisa ikut berhaji karena belum mendaftar. "Suami endak daftar," ujar Deswita.

Dia mendaftarkan diri berhaji pada 2011. Sudah lama Deswita memendam keinginan untuk ke Tanah Suci. "Saya pokoknya pengen berhaji," katanya.

 
Deswita mendaftar haji menggunakan tabungannya sendiri dari hasil jualan pecel dan bakso di Payakumbuh.
 
 

Deswita mendaftar haji menggunakan tabungannya sendiri dari hasil jualan pecel dan bakso di Payakumbuh. Terkesan dengan kebaikan Dian, Deswita mengajaknya berkunjung ke rumahnya setelah hajian. "Nanti saya masakkan rendang," ujarnya.

Setelah sampai di Paviliun Bandara AMMA, Dian membantu menghubungi keluarga Deswita di Indonesia, untuk mengabarkan bahwa dia sudah sampai di Bandara Madinah dengan selamat. Deswita tak bisa menutupi keceriaannya telah dihubungkan dengan anaknya melalui sambungan telepon.

"Alhamdulillah Amak sudah sampai. Ini Amak punya anak baru yang membantu. Mau Amak ajak ke Payakumbuh," katanya.

Deswita bersama rombongan lainnya tiba di AMAA pukul 19.36 WAS. Tepat pukul 20.00 WAS, Deswita naik ke dalam bus menuju pemondokan. Embarkasi PDG 03 memberangkatkan 393 orang, sudah termasuk petugas kesehatan dan pebimbing ibadah haji.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Dari Mengayuh Becak, Eme Wujudkan Mimpi Naik Haji

Di kehidupan nyata, bukan hanya tukang bubur yang bisa naik haji, tapi juga tukang becak.

SELENGKAPNYA

Bencana, Utang, dan Pertumbuhan Ekonomi

Dampak kesehatan dan ekonomi dari pandemi Covid-19 masih melanda dunia.

SELENGKAPNYA

Haji yang Dirindukan

Itulah makna bahwa ibadah haji sejatinya memang panggilan dari Allah.

SELENGKAPNYA