Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Generasi Menulis

Umat Islam harusnya mampu melahirkan generasi penulis.

Oleh SYAHRUL

OLEH SYAHRUL

Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan para sahabat untuk tidak menulis selain Alquran, "Jangan kamu tulis sesuatu yang telah kamu terima dariku selain Alquran.”

Jika dipahami secara lebih mendalam, larangan ini menunjukkan bahwa para sahabat adalah pembelajar yang tekun. Para sahabat memiliki semangat menulis yang tinggi sehingga tidak ingin terlewatkan sedikit pun dari Nabi Muhammad SAW kecuali akan diabadikan dalam bentuk tulisan.

Karena dikhawatirkan akan tercampur dengan Alquran, Nabi SAW pun melarang. Sampai Nabi Muhammad SAW mengizinkan Abdullah bin Amr bin Ash menulis hadis karena ia telah memiliki kemampuan membaca dan menulis di atas rata-rata.

Menulis adalah sebuah keterampilan, sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills).

Dari empat keterampilan ini, menulis belum begitu kita kembangkan, sehingga terasa berat untuk memulai. Padahal, ia sama dengan keterampilan mendengar, berbicara, dan membaca. Karena mendengar dan berbicara yang paling banyak mendapatkan porsi dalam pendidikan di rumah dan sekolah.

Umat Islam harusnya mampu melahirkan generasi penulis, sebagaimana generasi ulama terdahulu. Berangkat dari spirit Iqra, perintah untuk membaca. Surah yang diturunkan pertama kali sebelum perintah-perintah yang lain.

Alquran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Sebuah kitab yang tertulis dan bisa dibaca. Dengan kitab ini, Rasulullah membawa umat yang buta huruf dan bodoh menuju cahaya ilmu pengetahuan dan peradaban yang agung. Allah mengajarkan manusia menulis dengan pena agar bisa saling memahami sebagaimana berkomunikasi dengan lisan.

Seandainya tidak ada tulisan, tentu ilmu-ilmu akan punah, agama tidak akan berbekas dan bertahan serta kehidupan tidak akan berjalan baik. Tulisan sebagai instrumen pengikat ilmu pengetahuan, mencatat kisah, dan perkataan orang-orang terdahulu.

Tulisan juga sebagai instrumen peralihan ilmu antara suatu kaum dan bangsa sehingga ilmu pengetahuan itu lestari, agama terjaga, tersebar luas, dan berkembang sesuai kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, Nabi mengingat umat ini untuk selalu menjaga ilmu dengan tulisan, "Qayyidu al-ilma bi al-kitabati" (HR Ath-Thabrani & Hakim).

Spirit Iqra seharusnya melahirkan peradaban ilmu yang mengagumkan. Inilah yang terjadi dan ditunjukkan oleh para sahabat, penerusnya, dan ulama-ulama Islam terdahulu.

Imam Asy-Syafi'i mengingatkan para penuntut ilmu untuk tidak membiarkan ilmu itu berlalu begitu saja tanpa ditulis. Di dalam Diwan Asy-Syafi'i dituliskan, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan jika engkau memburu kijang, setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja."

Maka mulailah untuk menulis! Syarat menulis tidak rumit. Saya teringat pesan Kuntowijoyo, "Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, dan menulis." 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penyebab Kericuhan Laga Final Liga Champions Terungkap

Insiden itu sempat membuat duel Liverpool kontra Real Madrid tertunda sekitar 30 menit.

SELENGKAPNYA

Reuni Antonio Conte-Perisic Terwujud di London

Keberhasilan Spurs menggaet Antonio Conte tentu sebuah kesuksesan.

SELENGKAPNYA

AC Monza Siap Guncang Seri A

Tangan dingin mantan pemilik AC Milan Silvio Berlusconi akan jadi kekuatan utama Monza.

SELENGKAPNYA