Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menggelar konferensi pers di Yogyakarta, Kamis (29/4/2021). | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Partai Ummat: Pemilu E-Voting Hemat Rp 90 Triliun

Sistem e-voting berbasis blockchain, menjadikan kebutuhan material pemungutan suara tidak ada lagi.

JAKARTA—Partai Ummat mengusulkan agar pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan secara elektronik atau e-voting berbasis blockchain. Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menuturkan, pemilihan e-voting dinilai mampu mengantisipasi sejumlah permasalahan yang sering muncul selama penyelenggaraan pemilu.

Salah satunya, mencegah pembengkakan anggaran pemilu. Menurutnya, proses dari pemungutan suara, rekapitulasi suara, hingga penyetorannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) membutuhkan banyak tenaga dan anggaran. Selain itu, ada pengeluaran untuk kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang membutuhkan anggaran yang tak sedikit.

"Selain masalah pelanggaran, banyaknya petugas yang dibutuhkan, lamanya proses penghitungan berjenjang, dan yang meninggal karena kelelahan, mekanisme pemilu sebagaimana dijelaskan di atas berimplikasi terhadap kebutuhan biaya yang sangat tinggi," ujar Ridho di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta, Kamis (2/6).

Ridho menambahkan, pemilihan secar elektronik berbasis blockchain dapat menghemat keuangan negara, setidaknya hingga Rp 90 triliun. E-voting berbasis blockchain juga dinilai mampu mengurangi kecurangan dan pelanggaran yang terjadi selama pemilu. Metode pemilihan ini juga diklaim menghindari jatuhnya korban dari KPPS akibat beban kerja tinggi seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.

"Saya ingin mengusulkan penggunaan e-voting berbasis blockchain sebagai sebuah alternatif. Secara umum, e-voting adalah pemungutan suara menggunakan perangkat elektronik seperti komputer, yang biasanya terhubung ke jaringan internet," ujar Ridho.

Berdasarkan kajian tim Partai Ummat, pada Pemilu 2024, sebanyak 21,97 persen anggaran atau sebesar Rp 16,84 triliun rupiah akan digunakan untuk kebutuhan surat suara, formulir, tinta, sampul, dan kelengkapan tempat pemungutan suara (TPS). Selanjutnya, 1,02 persen atau Rp 781,89 miliar rupiah untuk pemutakhiran data pemilih. Sebanyak 1,68 persen atau sebesar Rp 1,29 triliun rupiah untuk pencalonan dan 1,6 persen atau sebesar Rp 1,23 triliun rupiah untuk sosialisasi Pemilu 2024.

Terakhir, 18,83 persen atau sebesar Rp 14,43 triliun rupiah akan digunakan untuk kebutuhan pendukung. Salah satu beban anggaran terbesar pada pemilu adalah kebutuhan sumber daya manusia (SDM). Kebutuhan material untuk pemungutan suara juga menjadi penyebab lain tingginya biaya, dan hal tersebut belum termasuk biaya yang dikeluarkan partai untuk saksi, yang diperkirakan mencapai Rp 2,5 triliun hingga Rp 5 triliun.

Dengan menggunakan sistem e-voting berbasis blockchain, kebutuhan badan ad hoc dan material pemungutan suara menjadi tidak ada lagi. Sehingga anggaran sekira Rp 42,08 triliun untuk honor badan ad hoc KPU dan Rp 16,84 triliun rupiah untuk material bisa dialihkan untuk kebutuhan penunjang e-voting.

Jika ditotal dengan kebutuhan lainnya, paling tidak ada sekitar Rp 88 triliun anggaran yang dapat dialihkan untuk yang lebih prioritas, seperti pendidikan tinggi, kemiskinan, kesehatan, dan lain sebagainya.

“Ditambah dengan perkiraan dana saksi dari partai politik yang sekitar Rp 5 triliun, maka Pemilu dengan e-voting berbasis blockchain dapat menghemat paling tidak Rp 90,5 triliun," ujar Ridho.

Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengatakan, lewat e-voting berbasis blockchain, dapat meminimalisasi terjadinya korupsi dari anggaran penyelenggaraan pemilu. "Pemilu yang hemat tadi merupakan langkah awal dari perpolitikan yang menjadi ideal. Cocok dengan aspirasi demokrasi sebuah bangsa dan ini lebih merespon nilai-nilai keagamaan yang kita pegang sebagai bangsa, nilai kemanusiaan, nilai politik," ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penembakan Massal dan Politik Kontrol Senjata di AS

Penembakan massal di AS sering terjadi tanpa ada tindakan mengatur kepemilikan senjata api.

SELENGKAPNYA

Umat Diajak Menguatkan Persatuan dan Kebersamaan

Masyarakat diajak untuk mensyukuri Indonesia yang dijaga oleh nilai-nilai persatuan, kebangsaan, keislaman, dan Pancasila.

SELENGKAPNYA

Gerindra-Nasdem Alot

PAN mengaku KIB masih terbuka untuk capres-cawapres dari luar koalisi.

SELENGKAPNYA