Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Berbakti kepada Orang Tua

Dan pertama-tama, hak makhluk yang harus dipenuhi adalah berbakti kepada kedua orang tua.

 

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Selain tauhid, syariat yang pertama-tama diturunkan oleh Allah kepada semua utusan-Nya di sepanjang sejarah kerasulan adalah berbakti kepada kedua orang tua. Dalam Alquran surah al-An’am ayat 151, perjanjian itu diingatkan lagi kepada umat Nabi Muhammad SAW. 

Dengan Bani Israil, Allah Ta’ala juga telah membuat perjanjian agar mereka bertauhid dan berbuat bakti kepada kedua orang tua. Hal itu dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 83. “Wa idz akhadznaa miitsaaqa banii israailla laa ta’budduna illallaha wa bil waalidaini ihsaana”.

Dalam surah an-Nisa’: 36, perintah secara umum agar bertauhid dan berbakti kepada kedua orang tua: “Wa’budullah wa laa tusyrikuu bihii syaian wa bil waalidaini ihsaanaa”.

Dalam surah al-Isra’ ayat 23, Allah menggandeng hakikat bertauhid dengan perkara berbakti kepada kedua orang tua. “Wa qadaa Rabbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bilwaalidayni ihsaanaa.” Artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.”

Dari ayat itu, dapatlah diambil sebuah pelajaran. Setelah bertauhid sebagai pemenuhan hak Allah, seorang hamba mesti segera memenuhi hak makhluk. Dan pertama-tama, hak makhluk yang harus dipenuhi adalah berbakti kepada kedua orang tua.

Caranya bagaimana? Allah menjelaskan dalam kelanjutan ayat yang sama. “Fa laa taqul lahumaa uffin (janganlah mengucapkan kepada kedua orang tua perkataan 'ah'). Kata 'uffin' atau “ah” itu bermaksud sikap yang tidak simpatik sehingga membuat jengkel bapak dan ibu. Ucapan itu merupakan bentuk yang paling rendah dari sikap menyakitkan hati. Maka, apatah lagi sikap yang lebih parah daripada itu.

Contohnya membentak seperti yang ditegaskan pada ayat berikutnya: “Wa laa tanhar humaa”. Bila ucapan “ah” menunjukkan sikap malas, tidak simpatik, sikap membentak menunjukkan sikap garang, dengan mata membelalak, penuh ancaman. Menganggap orang tua rendah di hadapannya.

Tentu sikap ini sangat mengundang murka Allah SWT. Bayangkan, betapa Allah telah mengangkat derajat orang tua setinggi-tingginya, dengan menyejajarkan bahwa berbakti kepadanya adalah bukti bertauhid kepada-Nya, lalu tiba-tiba ia memandang remeh orang tuanya dengan cara membentaknya.

Di sini kita mengerti mengapa nabi bersabda: “Wa sukhtullahi fii sukhtil waa lidain” (dan kemurkaan Allah sejalan dengan murkanya kedua orang tua).

 
Manusia diperintahkan agar mengucapkan perkataan yang baik, penuh lemah lembut, serta menyejukkan hati kepada kedua orang tua.
 
 

Pada ayat berikutnya, manusia diperintahkan agar mengucapkan perkataan yang baik, penuh lemah lembut, serta menyejukkan hati kepada kedua orang tua. ”Wa qul lahumaa qaulan kariimaa”. Bahwa dengan bersikap lemah lembut, ayah dan ibu akan ridha. Secara otomatis, anak yang berbakti itu akan mendapatkan ridha Allah SWT.

Inilah makna hadis yang berbunyi, “Ridhallahi fii ridhal waalidain.” Tentu, jangan sampai melampaui batas dalam memburu ridha kedua orang tua. Karena itu, Allah memberikan aba-aba. “Wa in jaahadaaka ‘alaa an tusyrika bii maa laisa laka bihii ilmun falaa tuthi’huma”. Yang artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau menaati keduanya” (QS Luqman: 15).

Nabi menegaskan: “Laa thaa ata limakhluuqin fii ma’shiyatil khaaliq” (tidak boleh makhluk ditaati selama mengajak kepada berbuat maksiat kepada Allah Sang Pencipta).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Roh Pancasila dalam Berdemokrasi

Apakah praktik demokrasi Pancasila langsung selama ini sesuai sila keempat Pancasila?

SELENGKAPNYA

Berbincang Soal TKI Hingga Tari Kuda Kepang

Banyak perkara yang tak perlu timbul, tapi timbul karena kurang informasi dan kurang pemahaman.

SELENGKAPNYA

Beribadah Haji yang Mabrur

Mendapatkan kesempatan untuk ibadah haji adalah hal yang patut disyukuri.

SELENGKAPNYA