Sejumlah siswa mengikuti kampanye anti perundungan | ANTARA FOTO

Bodetabek

Siswi SMAN 1 Citeureup Bungkam Perundung dengan Prestasi

Meski jadi korban perundungan, siswa satu ini tidak putus asa.

OLEH SHABRINA ZAKARIA 

"Si gendut". Julukan tersebut disematkan semua siswa kepada Rintan Aprilia Permana (17 tahun). Rintan pun mengalami depresi dengan panggilan 'si gendut'. Baik di sekolah maupun lingkungan bermain, siswa kelas X SMAN 1 Citeureup, Kabupaten Bogor, ini selalu mendapatkan perundungan (bullying) yang membuatnya tidak percaya diri dan malu.

Menurut Rintan, dirundung di wilayah yang berbeda membuat hidupnya tidak menyenangkan. Gadis berkacamata ini mengaku kerap mengalami depresi berkepanjangan. Bahkan, ia sempat enggan untuk bersekolah.

Lambat laun, ia mencoba menuangkan pengalamannya menjadi korban perundungan dengan menulis berbagai buku bertema bullying. Rintan merasa, dengan prestasinya bisa membuktikan jika orang yang memiliki kekurangan juga memiliki prestasi di baliknya.

Dia menuturkan, dirundung hampir setiap hari bukanlah hal yang diinginkannya. Sehingga dengan bakat yang dimilikinya, Rintan mampu membuktikan jika korban perundungan juga memiliki prestasi.

"Saya dan khususnya korban bullying yang ada di Indonesia, tidak usah minder. Buktikan saja bahwa kita mampu, lebih dari mereka yang mem-bully, tunjukkan kelebihannya," kata Rintan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Pengalaman tidak mengenakkan dalam kehidupan sehari-hari membuat Rintan berhasil menuangkannya menjadi 12 buku. Beberapa buku yang berhasil dibuatnya berjudul Bullying is Never Fun, Say No to Bullying, Hands Up, Bullying is Cruel, dan The Meaning of Bullying.

Dia tak sendiri, SMAN 1 Citeureup turut membantunya mencetak buku berisi curahan hatinya sebagai korban perundungan. Rintan berharap, 12 buku karyanya tersebut bisa dibaca semua orang, khususnya korban perundungan. Mereka yang mengalami depresi akibat perundungan bisa membaca pesan dan motivasi yang tertuang di dalam buku karangannya.

"Mudah-mudahan buku saya bermanfaat bagi banyak orang, khususnya korban bullying. Jangan patah semangat dan terus berkarya dan buktikan kita bisa," ujar Rintan.

Gadis yang bercita-cita sebagai TNI ini juga berstatus atlet silat berprestasi di sekolahnya. Berbagai ajang, baik di Kabupaten Bogor maupun Provinsi Jabar sudah dijajalnya. Padahal, ia sebelumnya sempat minder karena memiliki tubuh yang terbilang gemuk.

"Awal ikut silat sih banyak yang cemooh saya bahwa saya tidak akan bisa ikut ke jenjang atlet. Namun, semakin ke sini, kembali saya buktikan, saya bisa dan akhirnya menjadi perwakilan sekolah untuk ajang silat," kata Rintan.

Kasus perundungan yang sempat dialami Rintan menjadi perhatian dari Dewan Pendidikan (Wandik) Kabupaten Bogor, Siti Mahnin. Menurut Mahnin, sifat anak didik dalam menghadapi suatu masalah pasti berbeda-beda. "Kalau bullying, ada yang mentalnya kuat, ada yang nggak kuat. Nah, yang nggak kuat ini perlu penanganan," ujarnya.

Meski sulit dicegah, Wandik Kabupaten Bogor menegaskan bakal berkoordinasi ke seluruh sekolah di Bumi Tegar Beriman. Mahnin juga siap memberikan rekomendasi agar tidak ada lagi kasus perundungan yang menimpa anak didik. Dia menargetkan, sekolah harus benar memberikan edukasi kepada siswa terkait perundungan.

Misalnya, ketika ada anak yang menjadi korban perundungan, harus segera melapor ke guru. Para guru pun harus perhatian dan sensitif terkait keadaan anak didik. Hal itu karena dikhawatirkan ada siswa yang tidak berani melapor ke guru.

"Guru harusnya lebih sensitif muridnya begini begitu. Nanti disarankan oleh Wandik ketika kami turun ke sekolah. Karena kami hanya bisa memberikan rekomendasi, di antaranya mengedukasi dan pengawasan," kata Mahnin. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tiga Pasien Meninggal tak Punya Riwayat Hepatitis

Didorong upaya masif pelacakan hepatitis akut bergejala berat di setiap daerah.

SELENGKAPNYA

WHO: Ada Dua Subvarian Baru Omikron

Menteri Luar Negeri AS dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala ringan.

SELENGKAPNYA