Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin KTT Asean di Singapura pada 2018. | Kedubes Rusia untuk Indonesia

Internasional

Jokowi: Presiden Putin akan Hadiri KTT G-20

Jokowi menolak permintaan Zelenksyy akan bantuan persenjataan dari Indonesia.

BOGOR -- Presiden Joko Widodo melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (28/4). Saat berkomunikasi, Presiden Putin menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan menyatakan kehadirannya dalam acara ini.

“Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G-20 dan beliau menyatakan akan hadir,” kata Jokowi dalam pernyataannya sebagai Presidensi G-20 di Istana Bogor, Jawa Barat, yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4).

Dalam pembicaraannya ini, keduanya juga membahas mengenai situasi di Ukraina dan proses negosiasi yang masih terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina. Jokowi pun menekankan kepada Presiden Putin agar perang dapat segera diakhiri.

Selain itu, ia juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi dalam upaya perdamaian tersebut. Dalam penyelenggaraan KTT G-20, Jokowi menekankan keinginan Indonesia untuk menyatukan G-20.

“Jangan sampai ada perpecahan, perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” kata Jokowi.

Bantuan senjata dari RI

Sebelumnya, Jokowi juga melakukan kontak dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Rabu (27/4). Zelenskyy sempat membahas permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.

“Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia. Saya tegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,” jelas Jokowi.

Namun, lanjut Jokowi, Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina. Jokowi juga berharap agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan.

photo
Warga menengok reruntuhan bangunan yang dibombardir di Borodyanka, Ukraina, Selasa (5/4/2022). - (AP/Vadim Ghirda)

Jokowi mengatakan, G-20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia. Menurutnya, terdapat dua hal besar yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi dunia saat ini, yaitu pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.

“Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan per telepon kemarin (Rabu --Red) saya mengundang Presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G-20,” ungkapnya

Lewat akun Twitter resminya, Zelenskyy mengungkapkan, dia berterima kasih atas dukungan Indonesia bagi kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Zelenskyy mengatakan, dia dan Jokowi turut membahas isu ketahanan pangan di Ukraina.

“Saya berterima kasih atas undangan untuk ambil bagian dalam KTT G-20,” tulis Zelenskyy di akhir cicitannya.

Zelenskyy tak memberi informasi lain, termasuk tentang apakah dia akan memenuhi undangan tersebut. Ukraina sendiri tidak termasuk anggota G-20. Namun, adalah hal wajar bagi presiden G-20 untuk mengundang negara lain sebagai tamu.

Jokowi menekankan keinginan Indonesia untuk menyatukan G-20 dan tak ingin ada perpecahan. Sebab, kata dia, perdamaian dan stabilitas menjadi kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia.

Jokowi menyatakan ia telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara lain dan Sekretaris Jenderal PBB terkait persiapan KTT G-20 yang akan digelar di Bali pada November 2022. Selain itu, Jokowi juga berdiskusi melalui telepon mengenai dinamika situasi global terkini, termasuk di antaranya soal perang Rusia-Ukraina.

Pada 7 Maret, Jokowi melakukan komunikasi dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Kemudian pada 8 Maret 2022, ia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Dan pada 16 Maret, ia juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

“Kemudian 22 Maret, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan 31 Maret, melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, serta 12 April dengan Sekjen PBB Antonio Guterres,” kata Jokowi.

Pada Kamis (28 April) malam, Jokowi juga melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Portugal Marcelo de Sousa.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Lelaki Buta yang Mencintai Rasulullah SAW

Meski tidak dianugerahi penglihatan, Ibnu Ummi Maktum mendapat keistimewaan berupa kecintaan terhadap agama meski nyawa taruhannya.

SELENGKAPNYA

Pelabuhan Merak Makin Padat

Sebanyak 1,15 juta kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek.

SELENGKAPNYA

Zelenskyy Mengaku Diundang Jokowi ke KTT G-20

AS melalui Gedung Putih menyambut langkah Indonesia mengundang Ukraina.

SELENGKAPNYA