Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) bersama Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar, Direktur Treasur | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 10 Triliun

Pertumbuhan kinerja Bank Mandiri tidak lepas dari peran teknologi digital banking.

JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraup laba bersih Rp 10 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi laba bersih bank pelat merah tersebut naik signifikan 70 persen dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu. 

Dalam tiga bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil menangkap momentum pertumbuhan ekonomi dan mencatat kinerja positif. "Pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, di Jakarta, Rabu (27/4).

Kinerja bisnis yang baik tersebut terutama didorong pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93 persen (year on year/yoy) yaitu mencapai Rp 1.072,9 triliun sepanjang kuartal I 2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65 persen (yoy).

Darmawan mengatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen dengan segmen wholesale yang menjadi core competence, yakni tumbuh 7 persen (yoy) atau Rp 549,8 triliun.

Selain itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital, pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu mencetak pencapaian positif, yaitu mencapai Rp 292,5 triliun atau tumbuh 10,37 persen (yoy). Hal ini terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69 persen (yoy) dan SME yang tumbuh 10,97 persen (yoy).

Pencapaian segmen mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 10,49 triliun per Maret 2022, yakni setara dengan 26,2 persen dari total plafon KUR sebesar Rp 40 triliun sepanjang 2022. Bank Mandiri juga memprioritaskan prinsip kehati-hatian dengan hasil rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang terus membaik.

Darmawan menyebutkan, NPL gross secara konsolidasi terjaga pada level rendah 2,66 persen per Maret 2022 atau menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang sebesar Rp 1.269 triliun atau tumbuh 7,42 persen (yoy), terutama ditopang digitalisasi lewat Livin by Mandiri.

Digitalisasi lewat Livin by Mandiri meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93 pereen (yoy) menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75 persen. "Ini jauh di atas rata-rata industri perbankan," ujar Darmawan.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan, pertumbuhan kinerja perseroan tidak lepas dari peran teknologi. Emiten berkode saham BMRI itu menghadirkan solusi perbankan digital yang andal kepada nasabah lewat Super App Livin' by Mandiri untuk menghadirkan customer experience selayaknya layanan cabang dalam genggaman yang dispesifikasi ke nasabah ritel serta Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang memberikan layanan digital single access kepada nasabah wholesale

Tercatat realisasi aplikasi Livin by Mandiri total pengunduh sebanyak 11 juta atau naik tiga kali lipat sejak Oktober 2021. Jumlah Transaksi Livin by Mandiri sebanyak 417 juta transaksi atau naik 71 persen. Nilai Transaksi Livin by Mandiri sebesar Rp 508 triliun atau 49 persen.

Kemudian, aplikasi Kopra by Mandiri tercatat jumlah Transaksi Wholesale sebesar 169 juta atau 98 persen. Nilai Transaksi Digital Wholesale sebesar Rp 5.037 triliun. Nilai Transaksi cash management sebesar Rp 4.546 triliun atau 73 persen. Nilai transaksi trade finance & bank guarantee sebesar Rp 170,6 triliun atau 27,7 persen.

“Saat ini, Livin’ by Mandiri sudah mampu memproses hingga 11 ribu transaksi per detik, ini juga membuktikan channel digital Bank Mandiri sudah mendominasi transaksi nasabah,” kata Panji. 

Sebelumnya, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan, Bank Mandiri semakin serius dalam melakukan transformasi digital. Melalui Terkait Super App Livin' by Mandiri, Rohan mengatakan, Bank Mandiri menyematkan fitur andal untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Mulai dari e-wallet linkage, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran lewat QRIS, transfer antarbank melalui BI Fast, pembukaan rekening secara online, top-up saldo e-money, intip saldo, dan fitur unggulan lainnya.

Livin' by Mandiri juga akan dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain, termasuk layanan nonkeuangan lain, seperti berinvestasi yang semakin terintegrasi ekosistem digital. "Melalui sederet pembaruan ini, Livin' by Mandiri telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah.

 Tercatat hingga kuartal I 2022, lebih dari 96 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang," ujar Rohan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Mandiri (bankmandiri)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ja'far Si Bapak Kaum Miskin

Orang yang paling peduli dan paling siap membantu mereka yang miskin adalah Ja'far bin Abi Thalib

SELENGKAPNYA

Agar Khusyuk dalam Shalat

Salah satu kewajiban yang harus ditunaikan saat shalat adalah tumakninah dan khusyuk.

SELENGKAPNYA

Pemudik Diimbau Manfaatkan Jalur Alternatif

Jalur-jalur alternatif di Jabar masih belum banyak dimanfaatkan pemudik.

SELENGKAPNYA