Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Menggapai Puncak Ramadhan

Puncak Ramadhan adalah iktikaf di masjid dan hadiahnya adalah malam al-Qadar.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Ayat-ayat tentang Ramadhan dalam surah al-Baqarah ayat 183-187 ditutup dengan penegasan mengenai iktikaf: "Wa laa tubaasyiruuhunna wa antum ‘aakifuun fil masaajid (Jangan kamu mendekati istrimu, sedangkan kamu beriktikaf di masjid). Ini menunjukkan bahwa acara puncak Ramadhan adalah iktikaf.

Bila puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah dan hadiahnya adalah pembebasan dari api neraka, maka acara puncak Ramadhan adalah iktikaf di masjid dan hadiahnya adalah malam al-Qadar. Secara bahasa, iktikaf artinya mengkhususkan dan menahan diri.

Maksudnya, menurut syariat adalah berdiam di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam kondisi iktikaf seorang hamba benar-benar hanya bersama Allah SWT, memperbanyak zikir, membaca Alquran, dan menegakkan shalat. 

Tidak ada obrolan mengenai urusan dunia, seperti bisnis dan perniagaan. Sebab, itu akan menyebabkan batalnya iktikaf. Tidak boleh seorang mutakif (pelaku iktikaf) keluar dari masjid kecuali karena ada hajat, seperti keluar untuk mengambil makanan atau berobat karena sakit.

Intinya bahwa dengan iktikaf seorang hamba benar-benar mengkhusyukan diri untuk Allah SWT dan menahan diri dari segala yang sia-sia. Ayat “Wa laa tubaasyiruu hunna” (Janganlah melakukan hubungan suami istri) merupakan pengondisian yang sangat ketat selama iktikaf agar lebih fokus bersama Allah SWT.

 
Intinya bahwa dengan iktikaf seorang hamba benar-benar mengkhusyukan diri untuk Allah SWT dan menahan diri dari segala yang sia-sia.
 
 

Jika pada hari-hari sebelumnya masih boleh melakukan hubungan suami istri di malam hari: “Uhilla lakum lailatash shiyaami rafatsu ilaa nisaaikum” (QS al-Baqarah ayat 187), tetapi pada saat masuk ke dalam iktikaf, maka itu dilarang oleh Allah SWT. Bila kita ikuti secara saksama rangkaian amaliah Ramadhan terasa bahwa itu semua mengarah kepada ibadah puncak yang namanya iktikaf. 

Pada 10 hari pertama, kita dihantarkan dalam kondisi tidak makan, tidak minum, dan tidak melakukan hubungan suami istri, sekalipun itu hanya pada siang hari saja. Ini adalah pola hidup para malaikat.

Demikian juga pada 10 hari kedua. Lebih tinggi lagi pada 10 hari ketiga, sang hamba dikondisikan agar masuk ke dalam iktikaf di masjid: “Wa antum ‘aakifuun fil masaajid".

Laki-laki ataupun perempuan sama-sama iktikaf di masjid. Para istri Rasulullah SAW juga beriktikaf di masjid. Begitu juga para shahabiyat mereka beriktikaf di Masjid Nabawi. Karena itu, sampai sekarang masih terdapat pintu khusus wanita Babun Nisa’.  

Ini menggambarkan bahwa iktikaf adalah puncak ibadah Ramadhan di mana sang hamba mengondisikan diri seupaya mencapai level ibadah menyerupai ibadah para malaikat. Hanya saja, pada malam hari boleh makan dan minum. Selain itu, total dalam kekhusuyukan zikir dan doa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

India Buldoser Bangunan Milik Muslim

Sentimen anti-Muslim dan serangan meningkat di seantero India, dalam 10 hari terakhir.

SELENGKAPNYA

Kapolri Minta Swasta Cuti Lebih Awal

Apindo menilai perusahaan sangat mungkin memberikan cuti lebih awal kepada karyawan.

SELENGKAPNYA

Adab-Adab Dalam Mem-Follow Akun Media Sosial

Akun yang di-follow itu berpengaruh dalam kadar tertentu terhadap mereka yang mem-follow-nya.

SELENGKAPNYA