Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Cara Berterima Kasih kepada Allah SWT

Kewajiban pokok seorang hamba adalah bersyukur dan berterima kasih.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Berterima kasih maksudnya bersyukur. Dalam Alquran, banyak sekali tuntunan bagaimana kita berterima kasih kepada Allah SWT. Sebab, memang tak terhingga nikmat-nikmat-Nya setiap saat mengalir dalam hidup kita: “Wa in ta’udduu ni’matallahi laa tuhshuuhaa” (Jika kamu hitung-hitung nikmat Allah SWT, kamu tidak akan mampu menghitungnya) (QS Ibrahim ayat 34). 

Surah ar-Rahman menegaskan bahwa nikmat tertinggi yang Allah SWT berikan sebagai bukti kasih sayang-Nya adalah diturunkannya Alquran, bahkan itu lebih tinggi dari nikmat penciptaan manusia. Allah berfirman: “Arrahmaan ‘allamal qura’aan, khalaqal isaan” (Allah Maha Rahman, yang telah mengajarkan Alquran, dan menciptakan manusia).

Dari urutan penyebutan nikmat pada ayat ini jelas bahwa nikmat Alquran didahulukan atas nikmat penciptaan manusia. Artinya bahwa yang paling tinggi dari nikmat-nikmat yang tertuang di alam semesta adalah nikmat Alquran. Bahwa manusia menjadi bermakna hidupnya jika bersama Alquran.

Itulah mengapa Allah SWT menggambarkan bahwa kewajiban pokok seorang hamba adalah bersyukur dan berterima kasih. Sebab, jika tidak, ia akan jatuh dalam perbuatan kufur: “Lain syakartum laaziinankum wa lain kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid” (QS Ibrahim ayat 7).

Ayat tersebut menyandingkan kata syukur sebagai lawan kata kufur yang berarti seorang hamba yang tidak bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT otomatis jatuh dalam kekufuran. Minimal kufrun ni’mah (mengingkari nikmat-nikmat yang telah Allah berikan).

 
Dalam surah al-Fatihah, Allah SWT mengajarkan cara berterima kasih dengan mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin”.
 
 

Dalam surah al-Fatihah, Allah SWT mengajarkan cara berterima kasih dengan mengucapkan “Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin” (QS al-Fatihah ayat 1). Ini ucapan yang sangat agung dalam berterima kasih kepada-Nya. Karena Allah SWT langsung yang mengajarkannya, sehingga para hamba tidak perlu bingung dan mencari-cari cara lain untuk mengungkapkan terima kasih tersebut. 

Dalam surah an-Nashr, Allah SWT menambahkan cara berterima kasih atas nikmat terbukanya Kota Makkah. Bahwa itu terjadi karena nashrullah (pertolongan Allah SWT). Caranya adalah memperbanyak bertasbih (menyucikan Allah SWT), bertahmid (memuji Allah SWT) dan beristghfar (memohon ampun kepada-Nya): “Fasabbih bihamdirabbika wastaghfir innahuu kaana tawwaabaa”.

Dalam surah Quraisy, Allah SWT mengajarkan kepada kaum Quraisy Makkah agar berterima kasih atas nikmat diselamatkannya dari serangan Abrahah dan pasukan gajahnya dengan cara menyembah Allah Pemilik Kabah: “Falya’buduu rabba haadzal bait”.

Di bulan Ramadhan, kita diajarkan agar berterima kasih dengan memperbanyak bersama Alquran. Karena itu, Allah SWT berfirman pada ayat al-Baqarah ayat 185: “Syahru ramadhaanalladzii unzila fiihil quran hudal linnaasi wa bayyinatin minal hudaa wal fuurqaan”. 

Penyebutan kata "Ramadhan" secara khusus bersandingan dengan Alquran, menunjukkan bahwa kemuliaan Ramadhan adalah karena diturunkannya Alquran di dalamnya. Maka, untuk mensyukurinya, kita harus perbanyak bersama Alquran, yaitu dengan selalu membacanya, memahami kandungannya, menghafalkannya, mengamalkannya, dan berdakwah kepadanya.

Itulah mengapa pada penutup ayat tersebut ditegaskan: “Wa la’allakum tasykurun” (agar kamu berterima kasih).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Saat Suami dan Istri Bekerja

Agar keempat kepentingan tersebut terpenuhi, adab-adab saat suami dan istri bekerja itu harus ditunaikan.

SELENGKAPNYA

Babak Baru, Menanti JIS Lampaui Seremoni

JIS akan menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta.

SELENGKAPNYA

Kuota Haji Indonesia 100.051 Jamaah

Calon jamaah haji harus tes medis untuk mengukur kemampuan ibadah di Tanah Suci.

SELENGKAPNYA