Aplikasi Madsaz yang menerjemahkan tangisan bayi | Shabrina Zakaria/Republika

Bodetabek

Pahami Arti Tangis Bayi Melalui Aplikasi Madsaz

Pada 2013, aplikasi Madsaz diluncurkan dalam bentuk desktop di PC dan laptop.

OLEH SHABRINA ZAKARIA 

Menangis merupakan cara bayi berkomunikasi dengan orang sekitarnya. Meski terdengar serupa, tangisan bayi memiliki maksud dan arti yang berbeda untuk menunjukkan keinginannya.

Tangisan bayi berusia nol hingga tiga bulan memiliki artikulasi yang sama. Hal ini mendorong Medhanita Dewi Renanti (39 tahun) membuat aplikasi penerjemah tangisan bayi bernama Madsaz.

Perempuan yang akrab dipanggil Medha ini menceritakan, ide awal dari pembuatan aplikasi tersebut sudah sejak 2010 lalu, saat dia hamil anak pertama. Saat itu, Medha mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak. Salah satu pembicaranya menjelaskan tentang lima klasifikasi tangisan bayi yang ditemukan oleh ahli sound photograph dari Australia Priscilla Dunstan.

Sekretaris Program Studi Manajemen Informatika IPB University ini mengembangkan aplikasi yang dapat mendeteksi lima jenis tangisan bayi secara universal. Aplikasi yang dikembangkan Medha, sapaannya, selama delapan tahun ini dapat menerjemahkan arti tangisan bayi meski berbeda negara, suku bangsa, bahasa, dan jenis kelamin.

Berdasarkan Dunstsn Baby Languange (DBL) yang dipelajarinya, lima klasifikasi arti tangisan bayi ialah, NEH yang berarti lapar, OWH berarti bayi lelah yang mengindikasikan bayi mulai mengantuk, EH berarti bayi ingin bersendawa, EAIRH yang berarti bayi masuk angin atau perut kembung, dan HEH berarti bayi sedang merasa tidak nyaman.

photo
Medhanita Dewi Renanti (39 tahun) menunjukkan aplikasi penerjemah tangisan bayi, Madsaz, yang dikembangkannya. - (Shabrina Zakaria/Republika)

Pada 2013, aplikasi Madsaz diluncurkan dalam bentuk desktop di PC dan laptop. Seiring berjalannya waktu, Medha akhirnya berhasil meluncurkan Madsaz di ponsel pintar Android dan dapat diunduh dari Playstore sejak 2018.

Dengan pemahaman terhadap IT, Medha menyebutkan, dalam membuat aplikasi ini perlu ada ilmu pengetahuan dan objek. Dalam hal ini, objek yang disebutkan ialah bayi berusia nol hingga tiga bulan. 

Dalam pembuatan aplikasi Madsaz, Medha dan tim menggunakan lebih dari 100 suara tangisan bayi. Baik dari rekaman maupun tangisan bayi secara langsung.

“Kemudian metode dan algoritma yang sesuai diintegrasikan. Kami ambil data latih atau database dari beberapa negara. Dari DBL, bayi usia nol sampai tiga bulan itu sama tangisannya. Kalau di atas tiga bulan itu sudah berbeda lagi,” kata Medha ketika ditemui Republika di kediamannya di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Saat ini, aplikasi Madsaz sudah diunduh di 175 negara dengan 244 ribu pengunduh. Aplikasi ini memiliki dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang universal.

Menurut Medha, kebanyakan pengunduh aplikasi buatannya ini berasal dari luar negeri. Ia pun mendapat banyak ulasan positif dari aplikasi penerjemah tangisan bayi ini. Terutama para ibu baru yang masih kesulitan mendeteksi kemauan bayinya sendiri.

Ibu dari satu anak ini menjelaskan, cara kerja aplikasi Madsaz, yaitu dengan menekan tombol rekam atau record ketika bayi menangis. Kemudian arti tangisan bayi akan ditampilkan di layar ponsel dalam waktu lima hingga 20 detik setelah proses perekaman.

Selain menampilkan arti tangisan bayi, aplikasi ini juga menampilkan solusi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa kepada bayinya sesuai dengan klasifikasi tangisannya. “Para ibu atau baby sitter yang mau menggunakan ini bisa mengunduhnya di Playstore. Bila di tempat kondusif tanpa suara lain, aplikasi ini bisa bekerja dengan akurasi 94 persen,” ujar wanita berkacamata ini.

Aplikasi Madsaz juga sempat memenangkan Jabar Inovasi Juara pada 2019. Saat ini, Medha tengah mengembangkan agar Madsaz dapat menghilangkan noises atau kebisingan yang dapat mengganggu proses perekaman suara tangisan bayi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Dewas Harap Pertamina Terbuka Soal Dugaan Gratifikasi Lili

Lili disebut-sebut menerima fasilitas mewah untuk menonton MotoGP di Mandalika.

SELENGKAPNYA

Erdogan: Turki Selalu Dukung Palestina

Erdogan bertelepon dengan Guterres membahas perkembangan di al-Aqsha.

SELENGKAPNYA

‘Buktikan PeduliLindungi tak Langgar Privasi’

Ketua DPR meminta pemerintah bisa memberi bukti konkret lewat metode paling mudah dipahami masyarakat.

SELENGKAPNYA