Pesepak bola Real Madrid Karim Benzema | AP Photo/Bernat Armangue

Olahraga

Lagi-Lagi Benzema

Benzema selalu cemerlang karena menciptakan gol spektakuler.

MADRID -- Semua rasanya berjalan lancar bagi Chelsea atau bahkan begitu sempurna. Butuh tiga gol dan tidak kebobolan satu gol untuk bisa melaju ke babak semifinal Liga Champions, the Blues sudah memenuhi semua syarat tersebut.

Kekalahan 1-3 dari Real Madrid pada leg pertama perempat final sepertinya akan dibayar tuntas oleh the Blues di leg kedua, Kamis (14/4) dini hari WIB. Bahkan, Chelsea berhasil melakukan comeback dengan berbalik unggul agregat gol atas Los Blancos.

Namun, tiket ke babak semifinal yang sudah di depan mata itu tidak bisa digenggam pasukan asal London. Mimpi mempertahankan titel Liga Champions keburu buyar saat laga di Stadion Santiago Bernabeu memasuki 10 menit akhir laga.

Gawang Chelsea kebobolan tepat pada menit ke-80. Operan cantik Luka Modric, yang menggunakan kaki bagian luar untuk mengirimkan umpan lambung ke depan mulut gawang Chelsea, disambar Rodrygo. Skor 1-3 akhirnya membuat laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu lantaran kedua tim bermain imbang 4-4 secara agregat.

Di titik ini, perjuangan Chelsea di sepanjang laga dihentikan oleh satu pemain yang tidak lagi asing bagi gawang the Blues. Adalah Karim Benzema yang kembali menjadi hantu bagi tim besutan Thomas Tuchel. Penyerang asal Prancis itu mencetak gol pada menit ke-96 seusai memanfaatkan umpan dari Vinicius Junior dari sisi kanan pertahanan the Blues.

Penyerang berusia 33 tahun itu begitu leluasa menanduk bola hasil umpan Vinicius Junior tersebut. Berada di dalam kotak penalti, Benzema mengarahkan bola ke sisi kanan gawang the Blues, area yang telah ditinggalkan kiper Edouard Mendy saat membaca arah bola. Gol ini terbukti mengakhiri perjuangan the Blues.

Meski menutup laga dengan kemenangan 3-2, klub asal London Barat itu harus mengakui keunggulan Los Blancos di babak perempat final Liga Champions dengan agregat 5-4. Keunggulan Madrid atas Chelsea ini bisa dibilang ditentukan oleh ketajaman Benzema.

Setelah memborong tiga gol ke gawang Chelsea di leg pertama, Benzema melengkapinya dengan gol krusial di leg kedua. Pengakuan pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti soal ketergantungan Los Blancos terhadap Benzema sebelum laga benar-benar terbukti di laga yang disaksikan sekitar 38 ribu penonton tersebut. Benzema kembali menempatkan diri sebagai pemain kunci di permainan Los Blancos.

Eks penyerang Olympique Lyon itu pun terus berada di titik tertinggi dalam grafik penampilan pada musim ini. Di pentas Liga Champions, Benzema sudah memecahkan rekor sebagai pemain asal Prancis tersubur dalam satu musim kompetisi Liga Champions saat mencetak 11 gol dari delapan laga.

Rekor itu ditajamkan lagi oleh penyerang timnas Prancis tersebut lewat gol di Stadion Santiago Bernabeu. Dari sembilan laga di pentas Liga Champions musim ini, Benzema telah mencetak 12 gol.

Secara keseluruhan, Benzema telah mencetak 38 gol dan 13 assist dari 38 penampilan di semua ajang pada musim ini. Catatan gol tersebut sudah melampaui catatan gol terbanyak Benzema dalam satu musim sejak resmi memperkuat Los Blancos.

Menilik tren performa yang ditunjukkan Benzema, catatan gol ini pun diprediksi akan terus bertambah. Bahkan, dengan kontribusi bagi Los Blancos musim ini, pemain yang mulai memperkuat Los Blancos pada 2009 itu disebut-sebut layak mendapatkan titel Ballon d'Or pada tahun ini.

 
Setelah kami unggul 3-0, kualitas dan kelas permainan pemain bintang mereka, seperti Modric dan Benzema, malah muncul.
 
 

Bek tengah Chelsea, Antonio Rudiger, pun mengakui kemampuan individu pemain yang dimiliki Los Blancos, seperti Benzema dan Luka Modric, menjadi salah satu alasan kegagalan timnya melewati adangan Los Blancos. "Setelah kami unggul 3-0, kualitas dan kelas permainan pemain bintang mereka, seperti Modric dan Benzema, malah muncul," kata Rudiger, seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu (13/4).

Sementara itu, Ancelotti menyebut keberhasilan tim besutannya menyingkirkan Chelsea berkat kondisi fisik pada penghujung laga, selain dukungan dari suporter dan mentalitas pantang menyerah para pemain Los Blancos.

''Chelsea telah menghabiskan tenaga besar saat melakukan pressing kepada kami pada sepanjang 90 menit laga. Alhasil, kami bisa jauh lebih segar dibanding mereka dan berada dalam kondisi fisik lebih baik pada masa perpanjangan waktu,'' kata Ancelotti seperti dilansir laman resmi klub.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Karim Benzema (karimbenzema)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Jejak Erik Ten Hag Menuju Old Trafford

Ronaldo juga bakal memiliki peran kunci di bawah Erik Ten Hag.

SELENGKAPNYA

Villarreal Ulang Prestasi 16 Tahun Silam

Para penggawa Villarreal menunjukkan kedisiplinan.

SELENGKAPNYA

Perjuangan Halimah, Perempuan 100 Tahun Menuju al-Aqsa

Halimah sangat bersyukur dapat melaksanakan shalat di masjid al-Aqsa.

SELENGKAPNYA