Pemain Liverpool Virgil van Dijk merayakan kemenangan dalam sebuah pertandingan. | AP Photo/Jon Super

Olahraga

Sisi Lain dari Rivalitas Manchester City dan Liverpool

Bek sayap Liverpool Andrew Robertson juga memeluk Phil Foden saat peluit panjang ditiup wasit.

OLEH EKO SUPRIYADI

Manchester City dan Liverpool terlibat pertandingan sengit di Etihad Stadium, Ahad (10/4). Pertandingan besar dalam ajang Liga Primer Inggris itu berakhir imbang 2-2. Sebuah hasil yang dinilai adil bagi kedua tim. Tensi di dalam lapangan sudah meningkat sejak awal pertandingan ketika Kevin de Bruyne membawa City unggul pada menit kelima.

Setelah itu, kedua tim saling kejar gol. Beberapa momen krusial yang dapat memicu emosi pemain juga terjadi, seperti gol Raheem Sterling yang dianulir VAR hingga tekel keras yang dilakukan pemain dari kedua tim.

Meski tercipta empat gol dan laga ini cukup penting dalam perburuan gelar Liga Inggris, emosi para pemain dan pelatih hanya diluapkan di lapangan dan selama 90 menit. Para pemain yang terlibat bentrokan, baik itu tekel maupun tarikan, segera langsung berdiri tanpa harus memancing keributan.  

Seusai pertandingan, para pemain dan pelatih saling menunjukkan rasa hormat. Pep Guardiola dan Juergen Klopp bersalaman dan saling memeluk satu sama lain sebelum masuk ke ruang ganti. Kontingen Brasil, yaitu Gabriel Jesus dan Ederson dari City serta Roberto Firmino, Fabinho, dan Alisson yang merupakan pemain Liverpool, langsung berkumpul bersama.

Bahkan, salah satu momen menarik terlihat ketika Trent Alexander-Arnold berbicara dengan Guardiola. Bek sayap Liverpool Andrew Robertson juga memeluk Phil Foden saat peluit panjang ditiup wasit.

Pemandangan rivalitas yang dibarengi dengan sikap fair-play ini mendapatkan banyak pujian. Sebab, jarang sekali ada tim yang sedang bersaing ketat di liga juga memiliki sikap saling menghormati yang tinggi seperti yang ditunjukkan oleh City dan Liverpool.

Gelandang City, Kevin de Bruyne, mengungkapkan, banyak pemain saling mengenal karena tinggal di daerah yang sama. Selain itu, anaknya juga satu sekolah dengan anak-anak pemain Liverpool dan berteman dengan mereka.

''(Hubungan) pribadi tetaplah pribadi. Namun, begitu kami berada di lapangan, semua orang memberikan segalanya untuk tim. Saya pikir begitulah seharusnya. Anda tidak perlu bertarung sepanjang waktu. Kami bertarung di lapangan dan cukup di sana saja,'' kata De Bruyne, dikutip dari BBC, Senin (11/4).

Jika berkaca pada rivalitas masa lalu, misalnya, Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson kerap bersitegang dalam banyak kesempatan ketika Arsenal dan Manchester United bertanding. Bahkan, gelandang Patrick Vieira dan Roy Keane selalu terlibat keributan di dalam lapangan. Rafael Benitez dan Jose Mourinho juga mengalami banyak momen panas saat masih melatih Liverpool dan Chelsea.

Namun, Guardiola dan Klopp nyaris tak pernah terlibat adu mulut atau menunjukkan gestur konflik. Padahal, keduanya telah bertemu 23 kali sejak masih sama-sama bersaing di Bundesliga ketika Klopp di Borussia Dortmund dan Guardiola melatih Bayern Muenchen. Guardiola mengatakan, ia sangat menghormati Klopp walaupun bukan teman baik.

''Kami bukan teman. Kami tidak pernah bertemu satu sama lain. Saya memiliki nomornya, tapi tidak pernah meneleponnya.  Saya menghormatinya, tapi dia tahu Sabtu depan di semifinal (Piala FA) saya akan mencoba mengalahkannya,'' ujar Guardiola.

Pemandangan tadi malam di Etihad Stadium sama sekali tidak menunjukkan bahwa kedua tim sedang bersaing ketat di Liga Inggris. City berada di puncak klasemen, dibuntuti Liverpool di peringkat kedua dengan selisih satu poin. Bukan itu saja, the Reds dan the Citizens akan kembali bertemu di semifinal Piala FA. Bahkan, kedua tim masih sama-sama berlaga di Liga Champions.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ummu Ammarah, Sang Perisai Rasulullah

Ummu Ammarah merupakan pejuang perempuan pertama Muslimin di sejumlah peperangan melawan kaum kafir.

SELENGKAPNYA

Villarreal di Ambang Cetak Sejarah

Melawan Villarreal, Die Roten seakan bermain tanpa rasa kebanggaan yang tinggi

SELENGKAPNYA