Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Panduan Lengkap Ramadhan

Terdapat pembahasan secara khusus tentang program-program Ramadhan di QS al-Baqarah ayat 183-187.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Dalam Surah al-Baqarah ayat 183-187, terdapat pembahasan secara khusus tentang program-program Ramadhan. Ayat 183 berisi tentang kewajiban berpuasa: “Kutiba alaikumush shiyaam”. Bahwa salah satu rukun Islam adalah ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Selain itu, ada juga ibadah-ibadah lainnya yang kedudukannya juga sangat penting. Misalnya, ibadah shalat malam (Tarawih), yang tampak tidak sedikit orang yang hanya melaksanakannya sekadar ritual. Akibatnya, banyak orang yang hanya semangat melaksanakannya pada hari-hari pertama, atau berlomba adu cepat dalam melakukannya.

Pada ayat 184 dalam surah yang sama, ada penjelasan tentang fikih puasa Ramadhan, bahwa orang yang tidak mau ikut berpuasa harus ada alasan yang definitif, bukan asal-asalan. Karena itu, Allah SWT menyebutkan secara khusus uzur yang diizinkan, yaitu sakit, termasuk haid bagi wanita, safar, dan ketuaan.

 
Bahwa orang yang tidak mau ikut berpuasa harus ada alasan yang definitif, bukan asal-asalan.
 
 

Bagi yang uzur karena sakit, safar, dan haid, wajib mengganti puasanya pada hari yang lain: “Faman kaana minkum mariidhan aw ‘alaa safarin fa’iddatun min ayyaamin ukhar”.

Sementara bagi orang yang sudah sangat tua dan tidak mampu sama sekali untuk melaksanakan puasa, cukuplah dengan membayar fidyah sejumlah hari yang ditinggalaknnya: “Wa ‘alalladziina yuthiiquunahu fidyatun tha’aamu miskiin”.

Ayat 185, tentang keutamaan membaca Alquran pada bulan Ramadhan: “Syahru ramadhaanal ladzii unzila fiihil quraanu hudal linnaasi wa bayyinaatin minal hudaa wal furqaan” (bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk tersebut dan sebagai pembeda antara hak dan batil).

Artinya, keagungan Ramadhan tidak terlepas dari kagungan Alquran, karena itu tidak lengkap ibadah Ramadhan tanpa membaca Alquran.

 
Keagungan Ramadhan tidak terlepas dari kagungan Alquran, karena itu tidak lengkap ibadah Ramadhan tanpa membaca Alquran.
 
 

Lalu pada ayat 186 berisi pembahasan mengenai pentingnya doa pada bulan Ramadhan: “Wa idzaa saalaka ‘ibaadii ‘anni fainnii qariib ujiiba da’watad daa’i idzaa da’aani fal yastajiibuu lii wal yu’minuubii wal yu’minuu bii la’allahum yarsyuduun”. (Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran). 

Ayat ke 187, penjelasan tentang pentingnya ibadah sahur: “Wa kuluu wasyarbuu hattaa yatabayyana lakumul kahithul abayadhu minal khaithil aswadi minal fajr”. Di sini ada isyarat bahwa waktu sahur yang paling baik adalah yang mendekati fajar.

Rangkaian program tersebut ditutup dengan ibadah iktikaf sebagai puncak ibadah selama Ramadhan: “Walaa tubaasyiruuhunna wa antum ‘aakifuuna fil masaajid”.

Lalu ditegaskan bahwa itu semua bermuara ke satu arah, yaitu untuk mencapai takwa: “La’allahum yattaquun”, mirip dengan pembukaan pada ayat 183:  “La’allakum tatataqqun”.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tes Antigen Saat Puasa, Batalkah?

Umat Islam yang sedang berpuasa diperbolehkan melakukan tes swab untuk mendeteksi Covid-19.

SELENGKAPNYA

Sumayyah binti Khabath, Syahidah Pertama Islam

Hingga di tengah berbagai siksaan, Sumayyah menantang Abu Jahal yang mulai putus asa menyiksa mereka.

SELENGKAPNYA

Pertanda Akhir Generasi Emas Cile

Gol Luis Suarez pada menit ke-79 dan Federico Valverde pada menit ke-90 membuat publik Cile senyap.

SELENGKAPNYA